FF \ KYUMIN | K.R.Y (S) | CHAPTER 7 / GENDER SWITCH

Sungmin masih didera kaget, kejadian beberapa jam lalu masih terekam jelas diingatannya. Ia jatuh tersungkur di depan banyak orang bahkan saat kamera masih aktif mengambil gambar. Belum lagi nyeri di pergelangan kakinya yang begitu terasa hingga Sungmin terus meringis saat berusaha menggerakkan kakinya, namun semua sakit itu bukan apa-apa di banding rasa sakit yang bercokol di hatinya mengingat tindakan Kyuhyun.

.

~oOo~

.

K.R.Y.(S)

.

Presented by Melani KyuminElfSha

.

FanFiction

.

Chapter :: 7

.

Genre :: Romance, Drama, Hurt.

.

Rate :: T

.

Warning :: GS, Tak sesuai EYD, OOC, Typo(s).

.

Disclaimer :: FanFict ini murni milik saya, walau cerita pasaran tetap mutlak milik saya jadi Jangan Salin Tanpa Izin.

.

~oOo~

.

 

“Isu pertengkaranmu dengan Sungmin ramai beredar di internet bahkan dimuat oleh berita televisi walau kami sudah mencoba mencegahnya. Kau lihat ini?” Suara Jungmo kembali meninggi seraya pria itu menunjukkan layar ponselnya ke hadapan Kyuhyun. “Dalam beberapa jam saja akun anti Sungmin sudah bermunculan. Dan kebanyakan anggota mereka adalah penggemarmu. Kau bahagia melihat kekacauan ini?”

“Kenapa jadi aku yang disalahkan?” Tanya Kyuhyun seolah tak mengerti.

“Kyuhyun, dewasalah.” Jungmo akhirnya berujar dengan suara rendah. “Kau tahu setelah Sungmin diperkenalkan pada publik kita sulit mencari penggemar yang dengan suka rela bergabung ke situs resmi dan sekarang kau malah mengacaukannya. Jika begini rating dan citra KRYS juga akan menurun.”

“Jadi kau menyalahkanku hyung? Lihat sendiri.” Kyuhyun menatap wajah pucat Sungmin dengan sinis. “Justru wajah sok polosnya penyebab pro dan kontra bermunculan, jika ada antifans nikmati saja, bukankah itu hal wajah? Lebih banyak antifans makin lebih membuatnya terkenal.”

“Kyuhyun!”

“Sudahlah hyung, aku lelah mau istirahat. Jika kau masih mau di dorm tinggal saja.” Kyuhyun berujar tak acuh lalu berdiri dari duduk guna melangkah ke kamarnya.

“Kyuhyun!” Jungmo kembali memanggil dengan suara tinggi namun tidak diindahkan Kyuhyun, pria itu tetap saja berjalan malah membanting pintu kamar di belakangnya.

“Hyung biarkan dia untuk malam ini, besok aku janji akan menasehatinya.” Yesung menengahi namun malah mendapat pelototan Jungmo.

“Begini cara kalian mengurus adik? Bahkan cara kalian benar-benar menyedihkan.’ Jungmo berujar menahan emosi lalu menyambar jaketnya di kepaa sofa sebelum melangkah keluar dorm.

“Oppa dengar dulu. Kami bukan seperti. Oppa!” Ryeowook yang sejak tadi diam mulai menyusul langkah Jungmo namun pria itu sudah lebih dulu keluar dorm.

“Sudahlah Wook, situasi sedang memanas dan jika kita ikut-ikutan emosi maka akan berdampak buruk. Biarkan saja mereka tenang dan bisa berpikir dengan kepala dingin.” Saran Yesung.

“Sepertinya kau benar oppa.” Ryeowook kembali mendekati sofa ruang tamu. “Ayo kita tidur saja eonni, oppa. Sudah larut dan besok kita masih dikepung jadwal padat.”

“Saran bagus. Aku tidur dulu.” Yesung melangkah gontai meninggalkan Ryeowook dan juga Sungmin di ruang tamu.

“Ayo eonni.” Ryeowook menarik tangan Sungmin agar gadis itu tersadar dari lamunan. “Sudah jangan terlalu dipikirkan. Kesalahan seperti ini wajar terjadi saat siaran langsung. Dan masalah Kyuhyun akan kita urus besok. Bagaimana?” Tanya Ryeowook.

“Ya.” Sungmin mencoba tersenyum walau dalam hati masih terlalu kaget dengan kejadian beberapa jam lalu.

“Hati-hati eonni. Kakimu bisa semakin terluka jika kau ceroboh.” Nasihat Ryeowook saat memapah Sungmin menuju kamar.

***

Ternyata tidak ada kata besok karena Sungmin tak memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Kyuhyun. Pria itu tampaknya sudah benar-benar jijik melihat Sungmin. Jika bukan karena wawancara atau acara televisi Kyuhyun tak akan mau duduk berdekatan dengan Sungmin.

“Banyak yang bilang hubungan Kyuhyun-ssi dan Sungmin-ssi renggang. Apa benar kalian terlibat pertengkaran?” Pembawa acara terkenal itu bertanya pada Kyuhyun dan Sungmin yang jelas saja sudah diantisipasi keduanya.

“Tentu saja tidak.” Jawab Kyuhyun ramah.

“Tapi kejadian Kyuhyun-ssi mendorong Sungmin-ssi di panggung kala itu sudah menjadi perbincangan nomor satu.” Ingat sang pembawa acara.

“Kyuhyun-ssi tidak mendorong saya.” Kali ini Sungmin yang menjawab, ia sudah diajarkan Jungmo bagaimana menjawab pertanyaan ini agar situasi memanas segera mereda. “Saat itu lantai licin dan saya salah mengenakan sepatu, jadilah saya terjatuh.” Konfirmasinya.

“Ah~” Pembawa acara itu mengangguk. “Jadi alasannya karena lantai dan sepatu anda yang tak bekerja sama ya?” Tanya pembawa acara itu lagi dan dijawab anggukan sekilas oleh Sungmin sebelum kembali terdiam.

Ia sudah berbohong, namun jika membuat keadaan semakin membaik Sungmin akan melakukan apapun walau harus melakukan hal yang paling ia benci, berbohong. Kyuhyun, pria itu akhir-akhir ini makin membenci Sungmin dan jujur saja Sungmin sangat sedih saat Kyuhyun tak berniat menegurnya. Saat penampilan duet mereka secara langsung pria itu juga terpaksa mengenggam, memeluk bahkan menatap matanya. Sungmin sadari itu, Kyuhyun melakukan kontak fisik hanya sebatas profesional kerja.

Sungmin menatap ke samping tepat dimana wajah Kyuhyun berada. Gadis itu tanpa sadar menatap Kyuhyun sedih. Ia tak pernah dibenci seseorang seperti Kyuhyun kini membencinya, tak pernah sekalipun. Jujur itu yang membuat Sungmin gagal menjadi orang baik.

Di saat Sungmin tengah melamun namun tetap memandang wajah Kyuhyun saat itu pula mendadak Kyuhyun menatap kearahnya. Sungmin kaget sudah jelas namun yang membuat Sungmin semakin kejut jantung adalah saat Kyuhyun tersenyum manis lalu mengedipkan sebelah matanya untuk Sungmin.

Seketika itu pula penggemar Kyuhyun yang memenuhi ruang acara berteriak histeris. Sungmin tak menanggapi teiakan memuja itu karena jujur saja kepalanya pusing bukan main.

Apa maksud pria itu memberikannya kedipan mata nakal seperti tadi?

***

“Menanggapi klarifikasi kalian tadi tampaknya perang penggemar kalian di dunia maya bukannya mereda. Penggemar Sungmin semakin bertambah karena dukungan mereka untuk Sungmin atas sikap burukmu dan penggemarmu juga tak tinggal diam. Mereka sibuk melempar argumen dan mempertahankan jika kalian tak akur.”

Kyuhyun tersenyum singkat mendengarkan penjelasan Jungmo barusan. “Jadi antifansku sudah bermunculan. Dan yang lebih mengejutkan antifansku adalah penggemar Sungmin. Mengagumkan.” Ejek Kyuhyun. “Tak masalah, setidaknya mereka masih memiliki otak dan tahu aku dan anak baru itu sedang tak akur.”

“Kyu kita hentikan saja ini, oke?” Ryeowook yang sejak tadi diam mulai membuka suara.

“Jika pecah kongsi dalam satu grup akan membuat kita ikut terpecah. Jangan karena ego grup kita malah bubar.” Kali ini Yesung angkat bicara.

“Tak akan bubar jika anak baru itu mundur.” Kyuhyun beralih menatap Sungmin tajam yang duduk di depannya. “Sebelum dia keluar dari KRY aku akan terus memberontak, menggunakan semua cara agar dia enyah dari dormku. Jadi percuma saja kalian memintaku berhenti karena akar permasalahan ada di diri anak baru. Kalian mengerti!” Tampaknya Kyuhyun sangat marah jadi setelah berteriak pria itu beranjak dari duduk lalu pergi ke kamar.

“Aish!” Ryeowook memijat pelipisnya saat tak tahu harus berbuat apa untuk menjinakkan Kyuhyun.

“Kenapa dia bisa semurka itu hanya karena Sungmin?” Tanya Jungmo heran yang tak mendapat jawaban dari ketiganya karena memang mereka tak tahu alasan Kyuhyun membenci Sungmin. “Kita harus mencari cara agar Kyuhyun bisa sedikit dikendalikan atau citra KRYS benar-benar buruk karena pertengkaran dingin ini.”

“Akan kami cari solusinya hyung.” Jawab Yesung kemudian.

“Baiklah, baiklah. Untuk sekarang kita lupakan masalah memusingkan kepala itu. Sekarang ada yang lebih penting.” Jungmo mengeluarkan map lalu meletakkannya ke pangkuan Sungmin. “Kami sudah mencari solusi untuk meredam kemarahan nitizen.” Jungmo kembali buka suara sebelum Sungmin bertanya perihal map di pangkuannya.

“Dengan cara?” Tanya Ryeowook penasaran.

“Kita mengirim Sungmin ke acara We Got Married.”

“Apa? WGM?” Yesung yang awalnya malas-malasan sontak menegakkan punggung.

“Ya. Karena program itu yang paling banyak diminati tentu saja kita harus mencoba memasukkan Sungmin kesana. Dengan begitu antifans dan penggemar Sungmin bisa lebih mengenalnya, siapa tahu citra Sungmin dan isu pertengkaran mereka bisa diperbaiki.” Terang Jungmo.

Sungmin tak menjawab, hanya membuka map dan menemukan tumpukan berkas.

“Oh Tuhan. Aku sudah lama memimpikan ikut pernikahan virtual itu.”

“Kau tak cocok mengambil peran disana Wook-ah.” Yesung segera menimpali seraya mengambil satu berkas di tangan Sungmin, mengabaikan cemberut di wajah Ryeowook.

Jungmo tersenyum melihat gelagat pasangan itu lalu menatap Sungmin. “Bagaimana Min? Kau mau berpartisipasi?”

“Tentu.” Sungmin menjawab tanpa pikir panjang. Sebenarnya ia penasaran ingin memulai debut di bidang peran dan lagi pernikahan virtual mungkin akan banyak mengajari Sungmin tentang hidup.

“Aku juga mau oppa.” Rengek Ryeowook namun hanya dijawab senyuman oleh Jungmo.

“Ya sudah. Kalian istirahatlah. Dua bulan ini jadwal kalian terlalu padat dan Sungmin persiapkan dirimu untuk program ini. Kita belum tahu namamu akan dipanggil karena deret artis yang mendaftar di WGM juga banyak. Bersabar saja, semoga karena pengaruh isu pertengkaran kalian membuat pihak WGM melirikmu.”

Sungmin mengangguk lalu tersenyum. “Baiklah. Aku akan menunggu dengan semangat.” Jawab Sungmin.

Jungmo kembali tersenyum lalu tanpa sadar mengacak rambut depan Sungmin. “Aku pulang dulu. Ingat kalian langsung istirahat.”

“Ya!” Jawab tiga orang itu bersamaan sebelum mengantar Jungmo ke pintu dorm.

***

Kyuhyun melempar asal tas yang sejak tadi menemaninya selama di kampus. Pria itu baru pulang siang ini lalu disambut keheningan dalam dorm. Yesung mengirimi pesan saat ia tengah mendapat kuliah jika mereka bertiga menghadiri program sebuah televisi tanpa Kyuhyun.

Kyuhyun tak mempermasalahkan asal ia tak dibiarkan berdua dengan Sungmin di dalam dorm karena itu merupakan bencana. Karena haus sejak di mobil tadi Kyuhyun setengah berlari menuju dapur lalu membuka lemari pendingin demi sebuah botol mineral. Ia membawanya ke ruang tamu lalu duduk sembari menikmati acara televisi.

Kebetulan saluran televisi yang Kyuhyun nikmati adalah program KRYS. Ia melihat Yesung, Ryeowook dan juga Sungmin yang tengah diwawancarai pembawa acara. Kadang mereka bersenda-gurau hingga membuat Kyuhyun ikut tertawa melihat tingkah konyol mereka.

Tepat saat pertanyaan bersarang pada Sungmin membuat Kyuhyun mendadak mual, ia berniat mengganti saluran namun mendadak dering telepon di atas nakas dekat sofa yang Kyuhyun duduki berdering nyaring. Kyuhyun urung mengganti saluran dan lebih memilih mengangkat panggilan.

“Maaf menganggu tapi di sini ada ibu yang mengaku ibu dari nona Lee Sungmin. Apa diperbolehkan masuk.”

“Apa?” Kyuhyun sontak berdiri dari duduk mendengar suara di seberang telepon. Gawat sekali, kenapa saat ia tengah sendiri ibu Sungmin malah datang.

“Y-ya. Suruh masuk saja.” Putus Kyuhyun. Walau enggan namun ia masih memikirkan hormat pada orang yang lebih tua.

Tak sampai lima menit bel dorm mereka terdengar. Kyuhyun dengan sigap membuka pintu lalu terlihat wanita paruh baya tersenyum hangat kearahnya, mau tak mau Kyuhyun balas tersenyum lalu mempersilahkan ibu Sungmin masuk setelah sebelumnya mengambil alih barang bawaan wanita paruh baya tersebut.

“Silahkan duduk, ibu. Akan saya ambilkan minum.” Ujar Kyuhyun saat meletakkan barang bawaan ibu Sungmin di atas meja lalu secepat kilat mengambil jus jeruk dari lemari pendingin.

“Tak perlu repot-repot nak.” Ibu Sungmin segera berujar saat Kyuhyun selesai menghidangkan minuman.

“Tidak begitu ibu.” Kyuhyun menjawab setengah tak enak. Mendadak ia gugup megetahui jika ibu Sungmin kemari untuk membuat perhitungan padanya. Seperti yang media beritakan jika sekarang hubungan Sungmin dan Kyuhyun tak baik. Bisa saja ibu Sungmin kemari untuk memarahinya. “Kebetulan Sungmin tak ada bu, mereka tengah menghadiri sebuah program televisi.” Kembali Kyuhyun buka suara seraya melirik layar televisi yang masih menayangkan acara KRYS.

Ibu Sungmin ikut menatap layar televisi lalu tersenyum hangat melihat Sungmin di sana. “Ah begitu.” Ibu Sungmin mengangguk paham. “Sekarang dia sibuk sekali ya, ibu sering melihatnya di televisi makanya ibu bawakan gingseng, sangat banyak jadi kalian bisa meminumnya juga.”

“Ah terima kasih bu.” Kyuhyun membungkuk sekilas dan dibalas senyum oleh wanita paruh baya itu.

“Apa Sungmin berlaku baik? Dia tidak menyusahkan kalian, bukan?”

Kyuhyun mengusap tengkuknya sekilas, bingung harus menjawab bagaimana namun memang selama ini Sungmin berlaku baik, hanya Kyuhyun saja yang cepat tak suka karena beberapa hal. “Ya. Sampai saat ini dia baik. Mungkin hanya terlalu rindu dengan anda, membuatnya terus memanggil anda dalam tidur.” Jawab Kyuhyun kemudian, ia teringat saat Sungmin memanggil ibunya malam itu.

“Syukurlah.” Wanita paruh baya yang memang terlihat ramah itu medesah lega. “Ibu kira dia akan mendapat kesulitan di sini, seperti sulit bergaul dan bisa jadi tak diterima kalian.” Ucapan ibu Sungmin itu sukses membuat Kyuhyun tersedak, kenapa tebakan ibu Sungmin ini tepat sekali.

“Ibu tak akan lama karena masih banyak pekerjaan. Ibu kira bisa menyapa Sungmin tapi tak masalah. Sampaikan salam ibu dan bilang jangan terlalu dipikirkan, pertemuan ini akan terjadi lain kali jadi dia tak perlu ke panti.”

Kyuhyun mengangguk menanggapi ucapan wanita paruh baya itu. Namun saat tersadar mendengar kata panti membuat Kyuhyun mengerutkan dahi.

“Dan lagi, ibu titipkan Sungmin padamu ya. Jaga dia, walau dia suka menyendiri namun ia orangnya hangat. Di panti hanya dia orang yang bisa berperan sebagai ibu dan juga kakak bagi saudara-saudaranya.”

Kyuhyun kembali terdiam mendengar ucapan wanita paruh baya itu. “Panti? Jadi ibu bukan ibu kandung Sungmin?” Tanya Kyuhyun tanpa sadar.

“Kau belum tahu nak?” Wanita paruh baya itu kini gantian yang kaget. “Orang tua Sungmin sudah lama meninggal dan sejak kecil dia tinggal di panti asuhan. Kasihan dia, selama ini tak mendapat kasih sayang sempurna padahal ia begitu mengharapkan kasih sayang orang tua.”

Kali ini Kyuhyun benar-benar kaget. Kenapa ia harus tahu kehidupan pribadi sosok yang ia benci? Jujur Kyuhyun jadi merasa bersalah setelah mengetahui kebenaran ini. Jadi saat Sungmin mengigau memanggil ibunya ternyata ibu gadis itu sudah tak ada di dunia. Kyuhyun terus terdiam memikirkan hal itu hingga ibu asuh Sungmin pamit dari dorm.

***

Yesung, Sungmin, dan juga Ryeowook sudah berada di dapur pagi-pagi sekali. Dua gadis itu seperti biasa sibuk dengan bahan masakan sementara Yesung yang duduk di meja makan dengan koran di tangan seperti bos yang mengawasi pekerjaan anak buahnya.

“Apa ini?” Sungmin bertanya saat membuka lemari pendingin, mengeluarkan plastik putih dari sana.

“Apa? Wah ginseng. Sudah lama aku tak meminumnya.” Ujar Ryeowook seraya mengambil satu bungkus lalu memberikannya pada Yesung sebelum kembali mengambil satu untuk dirinya sendiri.

“Tapi kita belum tahu ini milik siapa Wook-ah.” Tegur Sungmin.

“Eonni tenang saja. Semua yang ada di dorm ini adalah milik bersama.” Jawab Ryeowook asal.

“Itu milikmu.” Suara Kyuhyun terdengar, membuat Sungmin menatap kearahnya lalu tanpa sengaja mata mereka bertemu tatap.

Ada yang aneh di sini. Kyuhyun tak menghindar, malah membalas tatapannya dengan teduh. Sungmin mengerutkan dahi dan jujur saja merasa bingung dengan sikap hangat Kyuhyun.

“Ibumu yang memberikannya. Beliau datang ke dorm kemarin siang.” Kyuhyun menjawab seraya memutus kontak mata mereka lalu melangkah ke kursi di sebelah Yesung.

Sungmin tersenyum. “Ibuku datang kesini.” Bisiknya bahagia. Ia sangat bahagia terlebih sangat merindukan ibu asuhnya itu beberapa bulan ini.

“Dan beliau bilang kau dilarang menyusul ke pan…” Kyuhyun terdiam, entah mengapa ia mendadak tak tega menyebutkan kata panti di depan Yesung dan Ryeowook. “… kau dilarang menyusul ke rumah. Beliau bilang pekerjaanmu lebih penting.” Sambungnya.

“Oho. Kau sudah bertemu ibu Sungmin? Beruntungnya kau.” Yesung mulai menggoda pria itu.

“Apa kau diceramahi habis-habisan oleh beliau? Rasakan! Itu balasan karena kau menyakiti putrinya.” Omel Ryeowook yang hanya ditanggapi senyum oleh Kyuhyun.

“Kau mau kemana? Pagi-pagi sudah rapi.” Yesung yang menyadari pakaian resmi Kyuhyun bertanya heran.

“Ibuku menelpon dan meminta datang. Pagi ini aku sarapan di sana. Kau tahu sendiri bagaimana adap jika bertemu ibuku. Harus pakai jas.” Kyuhyun bangkit dari duduk lalu menepuk bahu Yesung sekilas. “Aku pergi dulu sebelum nyonya cantikku mengamuk dan tak menyisakan sarapan untukku.”

“Hm. Hati-hati.” Balas Ryeowook saat membalikkan telur dadarnya.

Kyuhyun balas mengangguk lalu keluar dari dorm. Pria itu menyusuri koridor lalu masuk ke dalam lift, menuju lantai paling bawah dimana mobilnya terparkir. Saat tiba Kyuhyun membuka kunci pengaman mobilnya hingga berbunyi suara kedipan.

“Kyuhyun-ssi.”

Suara itu menginterupsinya kala ingin membuka pintu mobil. Saat ia melihat asal suara ternyata Sungmin sudah berdiri disana dengan napas memburu dan dada naik-turun mengambil oksigen.

“Terima kasih sudah memperlakukan ibuku dengan baik.” Gadis itu membungkuk sopan lalu beberapa detik kemudian berdiri tegak, ia melihat dengan jelas kekagetan di wajah Kyuhyun atas tindakannya barusan.

Sungmin hanya tersenyum lalu berbalik tanpa mau mendengar jawaban pria itu. Sungmin menyusul kesini hanya untuk berterima kasih saja. Diterima atau tidak juga tak masalah untuk Sungmin.

***

Meleset dari perkiraan. Saat Sungmin membuka dorm beberapa orang yang membawa kamera sudah menghadang. Mereka mengaku dari pihak WGM dan ingin mewawancarai Sungmin secara perdana untuk mengetahui kesiapan gadis itu.

Mereka banyak bertanya mengenai tipe ideal suami yang Sungmin inginkan, lalu rumah idaman seperti apa yang ingin Sungmin tempati bersama suami kelak kemudian yang menjadi inti pertanyaan adalah apa Sungmin sudah siap menjalani pernikahan virtual ini?

Dan Sungmin menjawabnya dengan baik, terkesan tak buru-buru dan tertata rapi karena memang dua bulan ini ia sudah terbiasa dengan wawancara.

Setelah wawancara Sungmin bersiap menuju gedung rahasia tempat ia akan dipertemukan dengan calon suami. Jujur Sungmin gugup sekali dan kebetulan Sungmin tak boleh membawa Ryeowook, alhasil sekarang hanya Sungmin yang ada di van khusus WGM, membawanya ke gedung rahasia.

Tak ada yang bertanya lagi pada Sungmin, ia dibiarkan sendiri di dalam van dengan dua kamera aktif mengambil gambarnya. Sungmin baru kali ini diliput kamera secara berlebihan, jujur ia gugup apa lagi ia hanya anak baru dalam dunia hiburan. Sungmin tak tahu harus berlagak profesional atau malah berpura-pura tidur untuk mengelabuhi kamera tapi nyatanya Sungmin malah mengambil ponsel dan sibuk sendiri, biarlah kamera itu hanya menangkap aktivitas monoton Sungmin saja.

Setengah jam kemudian van yang Sungmin tempati tiba di pelataran parkir, saat keluar Sungmin baru tahu dimana ia sekarang. Stasiun televisi yang cukup terkenal dimana program WGM adalah salah satu program andalan mereka.

Sungmin diberi instruksi untuk berjalan memasuki gedung dengan beberapa orang membawa kamera mengikutinya. Saat di lobi, koridor bahkan lift ia disapa oleh artis senior maupun pendatang baru. Sungmin balas menyapa dan jujur saja ia kaget karena sebagian artis sudah mengenal dan mengakui jika Sungmin ada.

Sungmin pergi ke lantai paling atas gedung megah itu. Mereka bilang calon suaminya menunggu di sana. Sontak saja kegugupan melanda Sungmin, tubuh yang awalnya gemetar semakin menggila mengetahui jika calon suami virtualnya menunggu di atap gedung.

Gadis itu berjalan gontai mencari pintu penghubung atap dan nyaris pingsan saat ingin menekan knop pintu.

“Bisakah saya tidak membuka pintu ini. Saya gugup sekali.” Sungmin akhirnya berujar ke kamera dan hanya dijawab senyuman oleh kameramen. Mengadu pada orang yang membawa kamera itu jelas tak berhasil, jadi mau tak mau Sungmin membuka pintu lalu di hadapkan oleh punggung pria berjas hitam. Di hadapan pria itu sudah terpasang kamera tiga kaki yang tampaknya juga sudah menyala.

Sungmin mendekat dengan langkah pelan. “Apa kabar.” Sapanya ramah dengan suara nyaris seperti bisikan. Dan saat pria itu berbalik, membuat Sungmin membulatkan mata kala mereka sudah berhadapan.

“Kau?” Pria itu menunjuk Sungmin tanpa sadar dan Sungmin nyaris kehilangan kata-kata.

“Cho Kyuhyun.” Ucap Sungmin tanpa sadar. Apa yang terjadi sekarang? Kenapa Kyuhyun ada di depannya? Saat Sungmin menatap sekeliling tak ada orang lain selain Kyuhyun dan dia sendiri. Jadi calon suami virtualnya adalah Cho Kyuhyun? Yang benar saja! Jerit Sungmin membatin.

Pantas tadi Sungmin merasa kenal dengan jas dan juga punggung pria itu.

/

\

/

\

T. B. C