FF \ KYUMIN |AT THE LAST | FIFTH CHAPTER/ GENDER SWITCH

Sungmin bisa merasakan hembusan napas pria itu yang semakin mendekat, bahkan berat badan pria itu sudah sangat menghujani Sungmin hingga napasnya sesak, namun Sungmin tak ingin mengalah. Mata mereka tetap terbuka saat Kyuhyun terus mendekatkan wajahnya. Tinggal seinci saja, jika ada dorongan di belakang kepala Kyuhyun maka dua bibir itu akan bertemu lagi.

~~o~oo~oOo~oo~o~~

Melani KyuMinElfSha

At The Last

Chapter 5

Romance, Drama & Hurt

T+

~~o~oo~oOo~oo~o~~

“Kau tak berniat memejamkan matamu?” Tanya Kyuhyun, Sungmin bisa merasakan napas segar pria itu memenuhi indra penciumannya kala berbicara.

“Untuk apa? Kau hanya mengancamku seperti saat malam pertama kita. Jika aku menutup mata hanya akan menjadi bahan hinaanmu, maaf saja aku tak sebodoh itu.” Jawab Sungmin seperti bisikan, ia malu sekali pada Kyuhyun membahas malam pertama Yang gagal enam bulan lalu namun matanya tak bisa mengalihkan tatapan, ia sangat berani balas menatap Kyuhyun.

Kyuhyun tersenyum sarkastik, lalu sedikit menjauhkan wajah mereka. “Benarkah kau berpikir malam ini akan berlalu seperti malam pertama kala itu?” Tanya Kyuhyun dengan ekspresi wajah yang sangat amat brengsek.

Sungmin belum berniat menjawab tapi tangan pria itu yang semula menahan pergelangan tangan Sungmin mendadak bergerak ke atas, lalu pria itu menautkan jari-jarinya dengan jari-jari Sungmin. Sungmin tak lantas membalas genggaman tangan pria itu karena ia sibuk berperang dalam hatinya. Apa pria ini kembali menggoda Sungmin sebelum menjatuhkannya lagi seperti yang sudah-sudah?

“Ya. Karena kau menganggap aku menjijikkan, menyedihkan, sumber virus dan masih banyak lagi, jadi kau tak akan mau menyentuhku semudah ini.”

“Jadi karena itu kau memaksa menciumku tadi?” Tanya Kyuhyun.

“Bu, bukan.” Sungmin buru-buru menjawab. “Tadi aku hanya ingin memberitahumu jika bibirku memang terasa beku.”

“Kau bukan orang bodoh.” Sela Kyuhyun. “Apa harus membuktikan bibirmu beku dengan menempelkan bibirmu ke bibirku.”

“Kau selalu mengataiku bodoh, idiot.” Sungut Sungmin. “Namun sekarang kau sendiri yang menarik kata-katamu.”

Kyuhyun menatap Sungmin dengan senyuman licik, hingga gadis itu menggeliat di bawahnya. “Kenapa?” Tanya Kyuhyun.

“Berat.” Bisik Sungmin seraya menggeliat halus di bawah Kyuhyun.

Kyuhyun tersenyum, semakin mengeratkan genggamannya di jemari Sungmin. “Berat atau kau keberatan dengan keberadaanku disini?” Tanya pria itu.

“Sepertinya… dadaku akan remuk.” Bisik Sungmin, ia masih menatap Kyuhyun namun kali ini dengan tatapan berbeda.

Kyuhyun memicingkan mata, tatapan sayu gadis itu seolah memanggilnya untuk semakin dan semakin mendekat, jujur saja hal ini benar-benar membuat Kyuhyun sedikit hilang konsentrasi. Pria itu memejamkan mata seraya menggelengkan kepala sekali untuk mengumpulkan konsentrasi.

“Jika begini saja kau tidak sanggup, lalu kenapa kau masuk dalam kehidupanku yang…”

Mata Kyuhyun kembali membulat saat Sungmin tahu-tahu sudah memejamkan mata lalu mencium bibirnya yang masih terbuka.

“Cerewet.” Bisik Sungmin saat sudah menjauhkan bibir mereka, namun hanya beberapa inci saja.

Kyuhyun menahan geraman sebelum melepas genggaman kedua tangannya di tangan Sungmin lalu tanpa peringatan pria itu balas mencium Sungmin. Kali ini mata Kyuhyun dan Sungmin sama-sama terpejam erat. Sungmin memeluk leher Kyuhyun saat pria itu mulai menggerakkan bibirnya. Saat di awal pergerakan bibir Kyuhyun biasa saja, namun mendekati satu menit pria itu sudah mengeluarkan lidahnya.

Sungmin membuka mata, menatap pria di depannya yang masih memejamkan mata. Ciuman ini sangat intens, sepertinya akan berlanjut ke bagian paling dewasa. Apa Sungmin harus menyadarkan Kyuhyun dan mengakhiri semua? Atau dia mengikuti ancaman pria itu?

Sungmin nyaris menjauhkan bibir mereka saat Kyuhyun membalikkan suasana, kini Sungmin di atas pria itu sementara Kyuhyun masih menghujaninya dengan ciuman, tangan pria itu melepas jas yang dikenakan Sungmin, membuangnya ke sembarang arah sebelum menyingkap gaun gadis itu dari bawah.

Sungmin mengerang halus saat telapak tangan Kyuhyun yang dingin mengusap pahanya yang sudah tersingkap. Pria itu memisahkan bibir mereka dan berganti menciumi leher putih Sungmin. Gadis itu memejamkan mata erat-erat seraya memeluk kepala Kyuhyun, membuat pria itu lebih leluasa menjelajahi leher Sungmin dengan bibirnya.

“Kyuhyun.” Bisik Sungmin tanpa sadar, membuat pria itu menghentikan kecupannya di leher Sungmin.

Kyuhyun menatap ke atas dan Sungmin sadar jika suaranya tadi menganggu pria itu. Sungmin balas menatap suaminya seraya tersenyum, namun senyum Sungmin sirna saat Kyuhyun kembali mencium bibirnya.

Kyuhyun sudah tak bisa mengendalikan ini semua. Ia berada di batas kesabaran.

***

Pertama kali melihat gadis itu, hati Kyuhyun sudah terpaut. Bahkan ia tak malu menutupi ketertarikannya dengan topeng pertemanan. Dua tahun mereka saling kenal dan Kyuhyun memutuskan untuk mengutarakan cintanya, namun di saat bersamaan keluarganya menjodohkan Kyuhyun. Ia tak bisa menolak karena memang keluarga lebih penting daripada cinta.

Kyuhyun pikir gadis itu akan menjauhinya, namun di luar dugaan gadis itu terus memberikannya semangat, dan bahkan ada di saat Kyuhyun tengah terpuruk memikirkan cara berpisah dari istri-istrinya yang hanya bertahan satu atau dua bulan saja, gadis itu selalu ada di sampingnya.

Dan Kyuhyun sudah menyerah pada Sungmin karena pernikahan gila ini. Hidupnya juga sudah kacau, ia dicap sebagai pria yang bermain-main di atas nama pernikahan. Kurang bangsat apa lagi dia? Dia tak cocok disandingkan dengan Sungmin yang sampai sekarangpun belum menjalin hubungan dengan pria lain.

Kyuhyun merasa tak pantas.

Dan saat ia bercerai keenam kalinya serta ia sudah menyerah pada Sungmin, gadis itu menyadarkan Kyuhyun jika cinta Kyuhyun selama ini tak hanya bertepuk sebelah tangan saja. Gadis ini memang patut diperjuangkan.

Kyuhyun awalnya ragu, ia kurang percaya diri menarik Sungmin kedalam kehidupannya yang kacau, namun rasa cintanya yang terlalu besar membuat keraguan itu sirna. Kyuhyun akan memerlakukan gadis itu dengan berbeda. Keluarganya tak perlu ikut campur. Kali ini Kyuhyun sendiri yang akan membawa Sungmin ke dalam hidupnya tanpa bantuan keluarga, terlebih sang ibu.

Jika ibunya tahu mengenai Sungmin maka gadis itu akan menjadi sama saja dengan istri-istrinya terdahulu, boneka yang hanya dijadikan umpan keluarga. Boneka yang tak memiliki tujuan dan hanya bisa patuh, Kyuhyun tak suka jika Sungmin menjelma menjadi pesuruh keluarganya.

Namun semua sia-sia. Niat Kyuhyun yang sudah menggebu dan berniat memaksa Sungmin masuk ke kehidupannya yang kacau hancur sudah saat ia melihat Sungmin berlutut di kaki ibunya. Kyuhyun sangat hancur melihat Sungmin terhina di kaki ibunya, dan saat itu juga ia tahu sudah membuat hari-hari bahagia Sungmin menjadi kelabu, Kyuhyunlah orang yang merenggut paksa kebahagiaan gadis itu.

Dia yang paling mencintai Sungmin, namun sekarang ia juga yang merenggut kebebasan gadis itu. Kyuhyun benar-benar monster, dan ia harus menyelamatkan Sungmin secepatnya dari tangan keluarga.

Dan yang membuat Kyuhyun kesal adalah Sungmin yang mau saja mengikuti rencana ibunya. Gadis itu benar-benar tak tahu tengah bermain dengan siapa. Kyuhyun sangat marah, di saat ia akan melepaskan semua demi gadis itu, namun gadis itu malah menyambut uluran tangan ibunya.

“Menjijikkan.” Kyuhyun mengatai dirinya sendiri seperti itu saat akan menjauhi meja kantin Sungmin karena ia masih berharap jika Sungmin menerima pernikahan ini dengan lapang dada. Di saat hatinya ingin menolak, namun rasa cinta yang kuat itu justru berharap lebih akan Sungmin. Benar-benar menjijikkan, dia benci dirinya sendiri yang tak bisa jujur.

Kyuhyun merasa dipencundangi oleh cinta pertamanya. Dan mengabaikan Sungmin adalah satu-satunya cara agar gadis itu menjauh. Kyuhyun sangat malu harus menunjukkan sisi bobrok keluarganya pada Sungmin. Gadis itu pantas mendapatkan yang lebih, dan bukan Kyuhyun.

Tapi ada yang aneh, Kyuhyun merasa bahagia di atas penderitaan Sungmin saat mereka sudah melangsungkan pernikahan. Brengsek sekali bukan? Apa kyuhyun boleh berharap bisa membawa Sungmin menuju kebahagiaan? Kenapa tak dicoba saja? Jadi Ia memutuskan untuk berbicara baik-baik pada Sungmin akan niatan ini, namun melihat ibunya berbisik pada Sungmin di dalam kamar, Kyuhyun tahu boneka ibunya tengah ditempa.

Kyuhyun sangat marah, kebahagiaan itu menghilang entah kemana dan dia jadi lepas kendali. Ia bahkan tak tahu sudah menindih Sungmin di atas ranjang dan berniat mencium gadis tak bersalah itu. Saat marah dan nafsu menjadi satu kau tak akan bisa mengendalikan, namun saat melihat mata Sungmin yang terpejam ketakutan Kyuhyun seolah ditampar oleh kenyataan, dan ia merasa benar-benar jahat dengan mengambil kesempatan seperti ini pada Sungmin.

“Menyedihkan.” Ujarnya untuk diri sendiri sebelum meninggalkan Sungmin. Bagaimana tak menyedihkan? Seseorang yang ingin merenggut paksa kebahagiaan dari gadis yang ia cintai tanpa sadar dan malah merasa bangga. Menyedihkan cocok untuk mendeskripsikan Kyuhyun yang frustasi saat ini.

Setelah enam bulan memerangi Sungmin dengan sikap dingin akhirnya keluarga Kyuhyun menyarankan perceraian. Bukan mudah mengabaikan Sungmin. Setiap Kyuhyun berbicara kasar maka setiap kali itu pula Kyuhyun merasa kehilangan satu nyawanya, namun di lain sisi ada satu hal yang membuat Kyuhyun bertahan. Bagaimana menjelaskannya ya? Kyuhyun bahagia dan sedih di saat bersamaan atas keberadaan Sungmin di sisinya.

Saat Yesung dan Donghae menyindirnya akan Haneul, Kyuhyun tak peduli. Ia malah tertegun saat melihat Sungmin berdiri di ambang pintu kelas seraya berbincang dengan Ryeowook. Senyum lepas gadis itu sudah lama sekali tak Sungmin tunjukkan, Kyuhyun merindukan itu, dan hanya rencana perceraian mereka saja yang bisa membuat Sungmin tersenyum lepas seperti sekarang.

Kyuhyun benar-benar merasa bersalah.

Tapi satu hal yang bisa Kyuhyun pastikan, ia masih mencintai gadis itu, melihat senyumnya saja Kyuhyun nyaris berlari dan mencium gadis itu di ambang pintu kelas, beruntung akal sehat menampar kesadaran Kyuhyun.

Dan saat di kantin, ia juga hanya bisa melihat Sungmin dari jauh. Gadis itu saat tertawa lepas sangat menarik hati Kyuhyun, namun ia kembali tersadar jika ia sudah mantap untuk menceraikan gadis itu jika senyumannya bisa kembali seperti Sungmin enam bulan lalu.

Hati Kyuhyun sangat sakit saat Sungmin memilih pulang daripada masuk ke bilik bianglala dengannya. Kyuhyun hanya ingin tahu seberapa bencinya Sungmin dengan pernikahan ini, dan dengan gadis itu yang meninggalkan taman bermain sudah cukup menyadarkan Kyuhyun jika perceraian mereka harus dilaksanakan secepatnya.

***

“Sungmin, kau baik-baik saja?”

Suara itu membuat Sungmin membuka mata perlahan, kepalanya pusing namun Sungmin masih bisa mengenali orang yang membangunkannya. “Nyonya.” Panggil Sungmin.

“Akhirnya kau sadar juga. Semalaman kau mengigau. Membuat cemas saja.”

“Apa yang terjadi?” Sungmin menatap sekitar. “Dimana saya?” Tanya Sungmin saat mendapati ruangan itu mirip dengan rumah sakit.

“Semalam kau terkena hipotermia, Kyuhyun melarikanmu ke rumah sakit dan sepanjang malam kau mengigau tak jelas. Ibu mencemaskanmu.”

“Hah?” Sungmin membulatkan mata. Hipotermia? Bukankah semalam ia dan Kyuhyun… bagaimana bisa itu hanya ada di dalam mimpi Sungmin. Jelas sekali Sungmin merasa mereka berciuman panas dan itu bukan efek hipotermia semata. Tapi sekarang ia terbaring di rumah sakit? Apa-apaan ini?

Ternyata Tuhan tak terlalu berpihak padanya. Sungmin menjadi murung sesaat. Tuhan hanya menggoda Sungmin dengan memberikan Kyuhyun di awal cerita saja.

“Maaf ya, jika tahu akan ada badai salju maka aku tak akan memintamu mengenakan gaun itu. Jika saja kau tak kedinginan, kita bisa menjinakkan Kyuhyun. Padahal tinggal sedikit lagi.” Ujar ibu mertuanya dengan suara sedih.

Sungmin yang awalnya berperang dalam hati dan tentu saja tak terima dengan kenyataan ia terkena hipotermia sontak menatap sang mertua, wanita itu sama menyedihkannya dengan Sungmin sekarang.

“Tapi aneh juga. Kau memimpikan apa? Kadang kau mengerang, kadang wajahmu berubah memerah. Aku sangsi apa benar itu efek hipotermia.”

“Ah itu…” Sungmin salah tingkah, bisa habis dicap sebagai gadis mesum jika mertuanya tahu apa yang tengah Sungmin mimpikan. “Saya tak ingat lagi nyonya. Saya pikir saya tak bermimpi apapun, sepertinya memang efek hipotermia.” Jawab Sungmin mengalihkan pembicaraan.

“Ah~” mertuanya hanya menganggukkan kepala. “Anak itu, bukannya menungguimu malah pergi menyusul Haneul. Dia bilang mau minta maaf karena mengacaukan makan malam kali ini.”

“Oh~” Sungmin hanya mengangguk, namun sakit di hatinya jelas sekali terasa. Sial sekali Sungmin! Sudah terkena hipotermia, bermimpi mencium Kyuhyun yang artinya Sungmin mengharapkan itu benar-benar terjadi dan sekarang ia sakitpun Kyuhyun malah mencari gadis lain.

Sungmin sedikit… bagaimana ya? Seperti semangatnya untuk memperjuangkan pernikahan ini sedikit mengendur. Jika Kyuhyun ternyata mulai tertarik pada Haneul bagaimana? Padahal Sungmin masih berharap pria itu mau membuka hati sedikit saja untuknya.

“Sebelum palu hakim terdengar, kau masih bisa menarik simpati Kyuhyun.”

Sungmin terkejut mendengar ucapan mertuanya, lalu menatap wanita itu. Mertua Sungmin sudah tersenyum menggoda seraya mengedipkan sebelah mata.

“Kau harus hamil agar Kyuhyun batal menceraikanmu, seperti yang kubisikkan saat malam pernikahanmu, kau masih ingat bukan?”

Sungmin menghela napas. “Ingat nyonya. Nyonya bilang harus memaksa Kyuhyun menyentuhku jika ingin bertahan di rumah ini, memakai obat perangsang diperbolehkan asal aku hamil.”

“Nyonya, Nyonya terus.” Ibu Kyuhyun meninggikan suaranya, tampak marah dengan Sungmin. “Jika sekali lagi kau memanggilku nyonya aku benar-benar akan memperlakukanmu seperti pembantu.” Ancam Ibu Kyuhyun.

Sungmin mengerut takut. Ia hanya ingin bersikap sopan namun sepertinya panggilan itu melukai hati ibu mertuanya. “Maaf bu.” Cicit Sungmin.

Mertuanya tersenyum tipis mendengar panggilan Sungmin. “Ternyata kau masih ingat dengan apa yang aku bisikkan. Kenapa tak pernah kau lakukan? Aku memberimu solusi.” Ibu Kyuhyun

“Karena…” Sungmin terdiam sebentar. “… sesuatu yang dipaksakan tak akan pernah bertahan lama, bu.” Sungmin menghela napas. “Kenyataannya putra ibu sama sekali tak tertarik padaku sebagai istri.” Bisik Sungmin.

Ibu kyuhyun terdiam mendengar jawaban Sungmin, dan itu menyadarkannya jika selama ini Kyuhyun gagal berumah tangga enam kali karena paksaan dari keluarga, bukan kehendak pria itu sendiri.

***

“Bukankah kau tengah sakit?” Eunhyuk yang kaget melihat Sungmin duduk di kursi kelas hanya bisa bertanya seraya mendekati gadis itu.

“Hanya hipotermia, aku juga sudah sembuh.”

“Kau ini. Tapi melewatkan kelas malam juga tak masalah. Aku bisa membuat izin ke dosen Cha jika kau tengah sakit. Mana Ryeowook juga tak mengambil kelas ini, bahaya untukmu. Walau ada Kyuhyun disini tapi dia mana peduli padamu.” Eunhyuk mendengus, menatap arah depan dimana Kyuhyun, Donghae dan Yesung sudah duduk. Di samping pria itu ada tiga gadis salah satunya Haneul yang duduk di samping Kyuhyun. “Semakin lengket saja, apa mereka benar-benar akan menikah setelah kalian bercerai?” Bisik Eunhyuk.

“Mungkin.” Jawab Sungmin malas.

“Kusarankan kau juga cepat memiliki pria lain. Menaruh harapan dengan si brengsek itu seperti mengharapkan bintang jatuh, lama dan tak peka. Oh hai!” Eunhyuk merubah ekspresi wajahnya saat melihat Jungmo berjalan di samping kursi mereka.

“Kosong?” Tanya Jungmo saat melihat kursi di samping Sungmin.

“Ya, kosong. Kau bisa mengambilnya.” Jawab Eunhyuk pertama kali, padahal Sungmin ingin mengatakan jika kursi di sampingnya sudah berpenghuni.

“Terima kasih.” Pria itu tersenyum pada Eunhyuk dan Eunhyuk menyikut pinggang Sungmin, memberi kode pada gadis itu. “Hai, aku Jungmo.” Pria itu mengulurkan tangannya pada Sungmin dan mau tak mau Sungmin menjabat tangan pria itu.

“Sungmin.” Jawabnya seraya melepas jabatan tangan.

“Kau tahu berita yang beredar, sebenarnya Jungmo sudah menaruh hati padamu sejak lama, sayang saja kau malah menikah.”

“Eunhyuk.” Sungmin menatap gadis itu dengan pelototan mata. “Tak sopan sekali.” Omel Sungmin.

“Tidak masalah. Yang dikatakan Eunhyuk tadi benar.”

Hal gila apa lagi ini? Tanya Sungmin dalam hati seraya menatap Jungmo.

“Jika kau sudah bercerai nanti, aku mau menjadi suamimu.” Pria itu tersenyum cerah lalu tanpa peringatan mencium punggung tangan kanan Sungmin.

Semua mahasiswa di kelas yang melihat itu mulai bersorak dan berbisik. Sungmin sendiri tak bisa berkata apapun selain menarik tangannya dari genggaman pria itu. Ia menatap ke depan dan tak sengaja melihat kearah Kyuhyun di mana pria itu sudah lebih dulu menatapnya.

Tatapan mereka bertemu untuk waktu yang lama, dan bolehkan Sungmin beranggapan jika tatapan mata pria itu adalah tatapan kecemburuan? Namun beberapa detik kemudian Sungmin mendengus saat melihat Haneul mulai mengalihkan perhatian Kyuhyun dengan paksa.

Cemburu apanya? Kau terlalu berharap lebih, Lee Sungmin! Maki gadis itu dalam hati seraya menatap ke depan kelas dimana dosen Cha sudah tiba.

.

T. B. C

.

Jadi menurut kalian Kyuhyun gimana? Hahahaha