KYUMIN \ FANFICTION | KISS RADIO | CHAPTER 9 / GENDER SWITCH

Setelah menghabiskan waktu beberapa menit untuk mereka saling berkenalan kini mereka tampak menikmati hidangan seraya duduk berkelompok, duduk bersama orang yang mereka kenal dan tak ayal Sungmin lebih memilih duduk bersama teman-temannya.

.
~oOo~
.
Kiss Radio
.
Presented by Melani KyuminElfSha
.
FanFiction
.
Chapter :: 9
.
Genre :: Romance, Family, Drama, Hurt.
.
Rate :: T+
.
Warning :: GS For Sungmin, Tak sesuai EYD, OOC, Typo(s).
.
Disclaimer :: KyuMin milik Tuhan, Orang tua mereka, Super Junior, Elf, SparKyu, Pumpkins, Joyer. Dan Saya hanya pinjam nama mereka ^^
.
~oOo~
.

Meja yang terletak paling pojok ruangan pertemuan itu diisi oleh Sungmin, Ryeowook, Shindong, nari beserta dua senior penyiar mereka, Jang dan Cha. Meja itu sama berisiknya dengan meja-meja yang lain, heboh dengan perbincangan.
“Aku tak menyangka dia benar-benar muda dan tampan.” Senior Jang kembali membicarakan sosok tampan yang duduk jauh dari meja mereka. Seolah tak membicarakan sosok itu mereka lebih memilih menatap satu sama lain.
“Benar. Dia berkarisma, berwibawa dan juga sepertinya ramah.” Komentar senior Cha.
“Aku setuju. Kenapa tak dari dulu saja dia memperkenalkan diri?” Ujar Nari ikut menimpali.
“Kudengar dia sibuk mengurus perusahaan. Seperti yang tadi kita bahas di sofa lobi, keluarganya pekerja keras dan sama sekali tak mau orang lain menjelekkan mereka dari belakang. Kudengar lagi dari sumber terpercaya jika atasan kita ini kemarin sakit dan benar-benar tumbang hingga ia tak masuk kantor. Itu kemarin dan aku kaget saat mendengar dia ingin bertemu dengan kita. Dia sudah sembuh atau bagaimana?” Tanya senior Cha bingung.
“Hm.” Ryeowook dan Nari menatap arah meja yang dihuni atasan baru mereka. “Memang tampak pucat tapi dia yang sejak tadi tersenyum ramah membuat kesan pucat di wajahnya memudar. Apa benar dia tengah sakit?” Selidik Ryeowook.
“Lalu masalah tempramen? Tadi di lobi kalian bilang dia arogan.” Tanya Shindong.
“Iya. Aku juga heran. Temanku ada yang bekerja di perusahaannya dan dia jarang menyapa karyawan. Jika datang ia selalu menuju ke ruangannya dan setelah itu tak keluar lagi hingga jam pulang, mungkin sesekali jika waktu makan siang. Dia cukup misterius dan arogan, tapi lihat sekarang? Kenapa dia jadi murah senyum begini?”
“Mungkin temanmu salah menilai Cho Kyuhyun-ssi, buktinya dia baik.” Jawab Shindong. Mereka mengangguk, menyetujui ucapan Shindong. “Benar begitu kan Min?”
“Uhuk.” Sungmin sontak terbatuk saat tiba-tiba saja Shindong bertanya. Sungmin sejak tadi tak ingin masuk kedalam percakapan mereka dan lebih memilih sibuk melirik bahkan mengawasi sosok Kyuhyun yang tengah berbincang hangat dengan orang-orang di sampingnya. “Ya.” Jawab Sungmin seraya menarik tisu dan membersihkan lelehan teh dari sisi mulutnya.
Lima orang yang ada di sana mengerutkan dahi melihat tingkah Sungmin.
“Unni kenapa?” Tanya Ryeowook.
Sungmin segera menggeleng. “Tidak.” Jawabnya seraya tersenyum.
“Hei lihat.” Nari berujar setengah berteriak saat matanya mengarah ke meja Kyuhyun lagi. “Bukankah itu Hyuna?” Tanya Nari.
Mendengar ucapan Nari sontak mereka menatap lagi meja Kyuhyun dan Sungmin membulatkan matanya kaget melihat Kyuhyun yang memangku penyiar primadona Kiss radio.
“Apa-apaan dia?” Tanya Ryeowook tak suka saat melihat Hyuna tanpa canggung melingkarkan tangan kanannya di bahu Kyuhyun lalu mereka berbincang hangat satu sama lain.
“Ish! Dia selalu tak ingin kalah. Kalian pernah dengar bukan jika dia mencuri permulaan jika kita mengundang artis tampan? Selalu saja acara dia yang mendapatkan tamu artis tampan itu dan sekarang lihat, gadis itu kembali ingin melancarkan godaannya pada Cho Kyuhyun-ssi.” Ujar senior Jang kemudian dan mengalihkan tatapan pada gelas teh di depannya.
“Sudah jangan dilihat seperti itu, nanti mereka tahu kita membicarakan mereka.” Senior Cha ikut menatap cangkir tehnya sebelum memakan kentang goreng yang sejak tadi mereka abaikan.
Mendengar ucapan masuk akal seniornya membuat Shindong, Nari dan Ryeowook mengalihkan tatapan dan sibuk sendiri. Namun tidak untuk Sungmin, gadis itu tetap menatap arah dimana Kyuhyun tengah memangku mesra rekan penyiar seksinya.
“Biar kutebak, sebentar lagi Kyuhyun-ssi akan jatuh dalam rayuan mautnya. Kita hitung dalam beberapa menit.” Ujar senior Jang.
“Benarkah secepat itu sunbae?” Ryeowook membulatkan matanya mendengar ucapan mengejutkan itu.
“Hm. Hyuna itu dikenal sebagai gadis penakluk pria dalam waktu lima menit saja. Kita lihat apa Kyuhyun-ssi juga jatuh dalam pesonanya.” Jawab senior Jang.
“Jika dilihat dari agresifnya Hyuna bisa saja Kyuhyun-ssi jatuh. Kalian lihat tadi? Hyuna sengaja bergerak gelisah di atas pangkuan Kyuhyun-ssi. Kalian tahu sendiri apa maksud gerakan gelisah itu.” Ujar senior Cha.
Meja itu hening sesaat, menatap senior Cha yang baru saja mengatakan kalimat vulgar tersirat sebelum mereka tertawa bersama.
“Wah. Benar-benar perangkap yang hebat.” Komentar Nari.
“Ya! Kenapa kalian membicarakan ‘gerak gelisah’ di hadapan anak kecil sepertiku.” Ujar Ryeowook seraya menutup telinganya sekilas dan sontak membuat tawa empat orang minus Sungmin menguar.
“Siapa suruh kau bergabung dengan kami, anak kecil.” Komentar senior Cha.
“Tapi tak masalah Wook, kau bisa segera mengetahui dunia dewasa dan saat kekasih kura-kuramu itu pulang dari wamil kau sudah siap sedia.” Goda senior Jang.
“Siap sedia apa? Tidak!” Teriak Ryeowook tertahan dan kembali mereka tertawa.
Sungmin masih mematung dalam duduk, menatap lekat aktivitas Kyuhyun serta rekan kerjanya Hyuna di seberang sana. Sungmin menggigit bibir bawahnya sekilas saat melihat Kyuhyun dan Hyuna tersenyum bersama bahkan tertawa lepas entah karena apa. Melihat itu Sungmin segera meminum teh hangatnya rakus, lalu sedikit membanting gelas ke atas piring kecil yang sejak tadi digunakan sebagai alas.
Lima orang yang mengelilingi Sungmin tak tahu perubahan yang gadis itu perlihatkan dan terus saja berbincang mengenai Kyuhyun dan Hyuna.
“Lihat, lihat. Hyuna mulai berani membelai pipi kanan Kyuhyun.” Ujar Shindong yang kebetulan posisi duduknya mengarah tepat pada meja Kyuhyun.
Senior Cha dan Jang yang memunggungi arah meja Kyuhyun berbalik dan mengintip dua orang itu dari balik bahu mereka.
“Benar bukan?” Komentar senior Jang seraya kembali menatap ke depan.
“Sebentar lagi. Tinggal menghitung detik.” Kali ini senior Cha yang berkomentar seraya membenarkan posisi duduknya.
“Biar kutebak alur ceritanya setelah ini.” Senior Jang menatap mereka satu persatu seraya menyeringai jahat.
“Lanjutkan sunbae.” Ujar Shindong.
“Tapi jangan terlalu vulgar sunbae, telingaku belum kuat benar.” Komentar Ryeowook seraya mengerucutkan bibir dan sontak saja hal itu membuat mereka tertawa.
Sungmin mendengar dengan siaga apa saja yang mereka bicarakan tentang Kyuhyun dan Hyuna namun matanya masih dengan lancang mengawasi gerak-gerik Kyuhyun tanpa takut ketahuan pria itu.
“Setelah ini Hyuna berhasil menggoda Kyuhyun-ssi, lalu Kyuhyun-ssi tak bisa mengendalikan dirinya sendiri menerima semua godaan itu kemudian mereka dengan berbagai alasan permisi keluar dan tanpa kita ketahui mereka berdua terjebak dalam satu mobil menuju hotel, memesan kamar termewah di sana untuk dan…” Senior Jang menatap mereka satu persatu yang tampaknya sudah tak sabar menantikan sambungan cerita itu. “… jelas saja mereka berakhir di atas ranjang. Pergumulan bringas antara Kyuhyun-ssi dan Hyuna yang tak terkalahkan hingga sprei di bawah mereka kusut tak berbentuk.” Sambung senior Jang.
“Kyuhyun sudah menikah jadi itu tak mungkin terjadi!!” Sungmin segera menyela saat tak sanggup lagi mendengar cerita senior Jang, sontak saja teriakan tertahan Sungmin membuat lima orang itu menatapnya bingung.
“Apa? Kyuhyun-ssi sudah menikah?” Tanya senior Cha heran.
“Ah~” Sungmin segera tersadar dan hanya bisa merutuki dirinya dalam hati mendapati ucapan tanpa sadarnya itu. Kenapa ia tak bisa menahan dirinya dan malah membuka rahasia yang ia yakin Kyuhyun saja tak mau jika pernikahan mereka diketahui orang lain.
Sungmin merasa sedih, marah, sakit hati dan cemburu dalam waktu bersamaan. Mengetahui jika Kyuhyun tak menganggapnya membuat gadis itu kembali terluka. Sejak tadi Sungmin perhatikan Kyuhyun tak menolak sama sekali jika Hyuna duduk dipangkuannya, tak menolak pelukan hangat di bahunya serta tak menolak belaian mesra di pipinya, membuat hati Sungmin berdenyut sajut ditambah lagi cerita panas di atas ranjang versi senior Jang, benar-benar membuat Sungmin tak bisa berpikir jernih dan mengatakan kebenarannya tanpa sadar. Sungmin hanya tak ingin semakin menyakiti hatinya lebih dari ini mendengar cerita mereka.
“Tapi aku juga pernah mendengar desas-desus ini.” Senior Jang menganggukkan kepala. “Namun karena berita pernikahan Kyuhyun-ssi tak jelas dari mana sumbernya dan lagi istrinya tak pernah terlihat membuat isu ini menguap begitu saja. Tapi jika sekarang Sungmin mengatakan Kyuhyun sudah menikah mungkin bisa saja benar.” Sambungnya.
“Ah~ itu… aku juga hanya mendengar dari sumber tak jelas.” Jawab Sungmin seraya mengusap tengkuknya salah tingkah.
“Hm. Menarik. Dari pembicaraan konyol ini kita bisa tahu informasi dan isu yang menerpa Kyuhyun-ssi. Ternyata dia pria yang hebat, ketenarannya melebihi artis-artis di negara kita.” Ujar Nari dan Shindong tampak menganggukkan kepalanya tanda setuju.
“Setelah isu pernikahan menguar apa istri Kyuhyun-ssi benar-benar tak terlihat?” Tanya Ryeowook menatap dua seniornya lekat.
Senior Jang mengendikkan kedua bahunya. “Sepertinya tak pernah, tapi aku yakin dia punya. Dari yang kudengar Kyuhyun-ssi mengikuti kencan buta tiga bulan yang lalu dan sekarang tak terdengar lagi isunya dekat dengan siapa.” Jawabnya.
“Bisa jadi dia menikah dengan gadis yang menjadi rekan kencan butanya terakhir kali itu.” Jawab Shindong.
Mereka mengangguk setuju kecuali Sungmin, gadis itu hanya bisa berdiam diri dan berdoa agar tak ketahuan oleh lima orang rekannya.
“Membicarakan masalah menikah. Bukankah kau sudah menikah Min?” Tanya senior Cha seraya menatap Sungmin lekat.
“Ah~ iya.” Sungmin tersenyum kikuk seraya meminum tehnya lagi, satu tegukan dan teh itu akan segera habis.
“Benar. Kabar kau menikah tiga bulan yang lalu bukan? Kami tak percaya karena kau tak mengundang kami.” Jawab senior Jang.
“Itu…” Sungmin kehilangan kata-kata dan memilih mengusap mulutnya dengan punggung tangan sebelum menjawab pertanyaan seniornya. “Pernikahanku hanya dihadiri keluarga dan teman dekat saja.” Jawabnya tanpa mau balas menatap dua senior itu. Sungmin tak berbohong dengan pesta pernikahannya yang tertutup namun jika ia balas menatap dua senior itu Sungmin merasa kegugupan yang tengah melandanya akan terlihat jelas.
“Suamimu juga tak pernah kau perkenalkan.” Ujar senior Cha.
“Suaminya sibuk sunbae. Sungmin unni ditinggal terus. Baru-baru ini suaminya pergi ke Jeju.” Ryeowook membantu Sungmin berbicara dan Sungmin tersenyum lega mendengarnya, berterima kasih pada gadis itu dalam hati.
“Begitu.” Senior Jang dan Cha mengangguk. “Tapi apa kau tahu? Pernikahan tergesa-gesamu itu memicu pemikiran lain dan cukup menyebar luas di sini.” Ujar senior Jang.
Sungmin mengerutkan dahi. “Apa itu Sunbae?”
“Banyak yang mengira kau sudah hamil lebih dulu makanya mempercepat pernikahan, tapi melihat sekarang perutmu datar saja membuat anggapan pertama hilang dan malah menciptakan anggapan baru, kau aborsi. Apa benar begitu?” Tanya senior Jang yang segera mendapat sikutan senior Cha.
“Maaf jika membuatmu tersinggung, sunbae hanya ingin meluruskan masalah yang beredar tak jelas di stasiun radio kita.” Ujar senior itu sebelum Sungmin benar-benar merasa tersinggung.
Hamil? Sungmin tersenyum miris dan tanpa mereka ketahui gadis itu mengusap perutnya sebentar. “Tidak sunbae. Aku tak hamil apa lagi melakukan aborsi, tidak sama sekali.” Jawab Sungmin. Bagaimana ia tega melakukan hal hina itu jika ia saja menginginkan anak Kyuhyun di perutnya, namun sepertinya tidak untuk Kyuhyun. Sekarang Sungmin sadar jika semua bentuk perhatian Kyuhyun akhir-akhir ini hanya omong kosong belaka, semua terungkap jelas karena kejadian malam ini dan Sungmin hanya bisa berdiam diri seraya menatap dua orang itu dengan pandangan miris. Sejauh ini bahkan Kyuhyun tak pernah tertawa lepas saat bersamaya. Jujur Sungmin cemburu pada Hyuna karena bisa dengan mudah membuat Kyuhyunnya tersenyum bahkan tertawa lepas.
Sungmin menegakkan kepala dan menatap lagi Kyuhyun di mejanya. Setelah proses mengenalkan diri itu Kyuhyun tak pernah sekalipun menatap kearahnya, seolah mereka tak kenal sama sekali membuat Sungmin lagi-lagi menghela nafas mendapati hal itu.
“Oh maaf. Sebenarnya kami juga tak percaya dengan berita murahan itu tapi jika mendengar langsung jawaban darimu membuat kami sekarang benar-benar yakin kau adalah gadis baik.” Ujar senior Jang.
“Benar. Tak seperti gadis seksi satu itu.” Senior Cha mulai lagi membahas mengenai Hyuna. “Menurut pandanganku, walau Cho Kyuhyun-ssi sudah memiliki istri namun jika godaannya sehebat Hyuna mana bisa ia tahan.”
Sungmin kembali membulatkan mata dan menatap senior Cha tak percaya. “Ma-maksud sunbae?” Tanya Sungmin gugup, sebenarnya ia sudah tahu kemana arah pembicaraan seniornya namun ia bertanya untuk memastikan.
“Kau lihat bagaimana tampannya wajah Kyuhyun-ssi? Sebelum menikah dia pasti memiliki banyak wanita di luar sana, namun karena keluarganya kaya dan keluarga kaya identik dengan kencan buta agar mendapatkan menantu sepadan membuat Kyuhyun-ssi terpaksa menikah. Dan lagi aku yakin Kyuhyun-ssi masih bermain dengan banyak wanita di belakang istrinya.”
Bagai dipukul Sungmin tertohok mendengar penjelasan itu. Masih bermain dengan banyak wanita di belakang istrinya? Memikirkan itu membuat perutnya mendadak sakit dan kepalanya pusing bukan main. Benarkah Kyuhyun melakukan itu di belakangnya?
“Benar. Lelaki tampan yang beraura memikat tak akan bisa lepas dari wanita. Jika sudah bermain-main maka akan sulit disembuhkan. Apa lagi Kyuhyun-ssi sering pergi ke luar kota bahkan negeri dengan alasan pekerjaan dan siapa yang akan tahu apa yang ia perbuat di sana. Istrinya bahkan tak tahu.” Kali ini senior Cha ikut menimpali, mereka berkomentar sesuka hati tanpa melihat perubahan ekspresi Sungmin. Wajah gadis itu terus memucat dari menit ke menit.
“Dan masalah Hyuna yang menggodanya, akan sangat rugi jika Kyuhyun-ssi melepaskan tangkapan besar seperti ini. Tak akan ketahuan oleh istrinya jika Kyuhyun-ssi menghabiskan malam dengan Hyuna bukan?” Tanya senior Jang dan membuat Shindong, Nari dan Ryeowook menganggukkan kepala tanda setuju.
Sungmin tak bisa berucap apapun lagi selain pasrah. Kepalanya semakin berat dan mengharuskannya keluar dari ruang lingkup percakapan ini.
“Kau mau kemana?” Tanya senior Cha saat melihat Sungmin berdiri dari duduk.
Sungmin tak langsung menjawab, menatap sebentar arah meja Kyuhyun dan suaminya itu masih memangku mesra Hyuna. Dapat Sungmin lihat lengan suaminya kini dengan berani melingkari pinggang Hyuna dan itu cukup membuat kepala Sungmin bertambah pusing.
“Toilet sebentar.” Jawabnya seraya melangkah pelan meninggalkan meja mereka.
“Jangan lama-lama, oh? Atau kau akan tertinggal berita.”
Teriakan senior Jang tak mampu Sungmin tangkap dengan benar. Gadis itu terus saja melangkah hingga tubuhnya menghilang di balik pintu.
Setelah tiba di toilet wanita, Sungmin segera mencuci wajahnya yang tampak sangat kusut namun tak berniat mengeringkan wajahnya. Sungmin tatap pantulan wajah menyedihkan miliknya dari kaca besar itu dan tersenyum miris.
“Kasihan sekali kau.” Bisik Sungmin seraya jemari kanannya terulur untuk mengusap permukaan kaca tepat di bayangan wajah miliknya. “Sakit dan cemburu di saat bersamaan benar-benar menyiksa diri.” Bisik Sungmin lagi.
Perempuan itu lama merenung hingga membuatnya tersadar jika ada pesta pertemuan yang harus segera ia hadiri lagi. Dengan menghela nafas berat Sungmin melangkahkan kaki keluar dari toilet.
“Apa yang kau lakukan selama ini?”
Suara di dekatnya menyentakkan Sungmin dan seketika itu pula ia melihat sosok Kyuhyun tengah menyandarkan punggungnya di dinding tepat di samping pintu toilet. Pria itu melipat tangannya di dada dan saat tak mendengar jawaban Sungmin membuatnya menggeser tubuh agar berhadapan dengan gadis itu.
Sungmin hanya diam, menatap pria itu dalam dengan tatapan yang sulit Kyuhyun jabarkan. Kyuhyun mengerutkan dahi melihat perubahan dari gadis itu dan sontak melepaskan lipatan kedua tangannya demi mendekati Sungmin.
“Kau kenapa?” Kyuhyun tanpa sadar mengulurkan tangannya untuk mengusap pipi kiri Sungmin.
Menerima itu membuat Sungmin tersenyum miris. ‘Sok perhatian lagi. Tapi kali ini aku tak akan tertipu.’ Ujarnya membatin.
“Sungmin.”
“Walau aku tampaknya bodoh namun kau tak bisa terus memperlakukanmu sesuka hati seperti ini, Kyuhyun-ssi.” Ujar Sungmin seraya menatap tajam kearah mata Kyuhyun.
“Apa?” Kyuhyun mengerutkan dahi mendengar ucapan itu.
“Sudahlah.” Sungmin menepis tangan Kyuhyun dari pipinya dan segera melangkah melewati pria itu.
Kyuhyun mematung, namun detik berikutnya berbalik untuk mengejar Sungmin namun gadis itu sudah lebih dulu masuk ke ruang pertemuan.

***

“Kalian tahu?”
Senior Jang yang datang setengah berlari segera berujar saat baru saja duduk di kursinya lagi, suara perempuan itu memburu namun tetap saja ingin membuka percakapan.
“Kenapa sunbae? Kau dikejar setan toilet?” Tanya Shindong dan segera tawa empat orang itu menguar.
“Bukan.” Senior Jang melambaikan tangannya sesaat. “Lebih mengejutkan dari setan toilet. Kalian pasti tak percaya. Tadi…” Senior Jang menghentikan ucapan dan menata nafasnya sebentar. “Kyuhyun-ssi dan Sungmin berbincang di depan pintu toilet.” Sambungnya.
“Apa?” Empat orang itu berteriak hampir bersamaan karena kaget.
“Mungkin tak sengaja bertemu dan Kyuhyun-ssi juga ingin ke toilet.” Jawab Nari saat sudah berhasil mengendalikan rasa kagetnya.
“Halo! Toilet di gedung kita berlawanan. Pria di sayap kiri dan wanita di sayap kanan. Untuk apa Kyuhyun-ssi ke sayap kanan jika ingin ke toilet.” Ujar senior Jang.
“Bisa saja dia tak tahu dimana letak toilet pria.” Jawab Ryeowook logis dan itu cukup masuk akal.
“Baik. Kita bisa beranggapan banyak hal namun tidak jika kalian mendengar ini.” Kembali senior Jang berucap, menatap satu persatu empat orang itu. “Aku melihat Kyuhyun-ssi mengusap pipi Sungmin beberapa kali, ia tampak panik namun sungguh itu pemandangan langka yang pernah kulihat.” Ujar senior Jang lagi.
“Apa? Kyuhyun-ssi mengusap pipi Sungmin?” Tanya mereka kembali nyaris bersamaan.
Senior Jang ingin menjawab namun di saat bersamaan Sungmin datang dari arah pintu dan berjalan mendekati mereka.
“Sstt. Dia datang.” Bisik senior Jang dan sontak meja mereka hening.
“Aku pulang lebih dulu semuanya.” Sungmin mengambil tas yang tergeletak di atas meja dan menyampirkannya ke bahu kanan. “Shin-ah. Aku izin tak siaran apa boleh?” Tanya Sungmin.
Shindong mengangguk. “Gangguan yang menyerang radio kita masih dalam proses penyelidikan jadi tak akan ada jadwal untuk malam ini. Kau tenang saja, jika memang harus pulang itu tak masalah.” Jawab Shindong.
“Ah~ syukurlah.” Sungmin berujar lega. “Aku pergi dulu.” Sungmin tersenyum dan segera mendapati anggukan dari mereka.
“Hati-hati unni.” Ucap ryeowook saat Sungmin sudah melangkah.
Sungmin tersenyum kearah gadis itu sebelum menekan knop pintu, namun di saat bersamaan Kyuhyun yang ingin masuk menghalangi Sungmin di ambang pintu.
“Kau ingin pulang?” Tanya Kyuhyun saat melihat Sungmin menyandang tasnya.
Sungmin memaksa tersenyum mendengar pertanyaan itu. “Iya tuan. Silahkan nikmati pesta penyambutan anda.” Jawab Sungmin ramah seraya mulai melewati pria itu.
Kyuhyun ingin berteriak memanggil Sungmin namun ia urungkan saat menyadari dimana ia kini. Tanpa buang waktu Kyuhyun masuk dan menghampiri mejanya tadi, berbincang sebentar dengan rekan kerjanya sebelum kembali bangkit dan terlihat keluar dari ruangan.
Meja dimana Shindong dan rekannya duduk sejak tadi diam namun mata mereka mengamati gerak-gerik Sungmin serta Kyuhyun.
“Benar bukan? Ada sesuatu diantara mereka.” Ujar senior Jang.
“Sungmin pulang dan tak lama Kyuhyun-ssi pulang.” Senior Cha ikut menimpali dan mereka kembali terdiam, tampak menghubungkan kejadian-kejadian tanpa sengaja itu di otak mereka.

***

“Lee Sungmin.”
Pergerakan Sungmin yang ingin membuka pintu terhalang saat mendengar teriakan Kyuhyun. Sungmin mengerutkan dahi saat melihat mobil pria itu sudah terparkir di halaman rumah mertuanya dan tak lama Kyuhyun keluar dari sana.
“Kenapa anda meninggalkan pesta penyambutannya tuan? Itu tak sopan karena anda tokoh utamanya.” Ujar Sungmin setengah mencibir seraya mulai membuka pintu. Tak menunggu lagi Kyuhyun tiba di sampingnya.
“Kau sudah pulang?” Tanya Heechul saat melihat Sungmin tiba di ruang tamu.
“Hm.” Sungmin mengangguk dan tersenyum melihat lima orang itu bersantai seraya menikmati tontonan. “Umma, appa. Kita pulang ke Illsan sekarang?” Tanya Sungmin.
“Apa?” Leeteuk dan Heechul bertanya bersamaan, membuat Sungmin tersenyum mendengar kekompakan dua ibunya itu. Tanpa Sungmin sadari Kyuhyun sudah berada di belakangnya dan mendengar maksud gadis itu.
“Aku akan bersiap, begitu juga dengan appa dan umma, oh?” Tanya Sungmin seraya melangkah menuju tangga penghubung tanpa mendengar jawaban kedua orang tuanya.
“Min.” Kyuhyun segera mengejar Sungmin, mengabaikan tatapan ingin tahu dari keluarganya.
“Min.” Kyuhyun mendorong pintu kamar sebelum menutup dan menguncinya, pria itu tak mau Sungmin kabur sebelum mereka menyelesaikan masalah ini.
“Kau kenapa?” Tanya Kyuhyun saat melihat Sungmin mengambil kopernya.
“Kenapa apanya Kyuhyun-ssi? Pertanyaanmu membingungkan.” Sungmin menjawab tanpa mau menatap pria itu, sibuk membuka koper dan terlihat mengambil beberapa pakaian di dalam lemari yang sudah ia lipat untuk ia masukkan kedalam koper.
“Hei.” Kyuhyun mendekat dan segera menarik lengan kanan Sungmin, membuat gadis itu menghentikan aktivitas dan terpaksa menatap kearahnya. “Kau marah padaku karena aku mendadak menjadi atasanmu?” Tanya Kyuhyun.
“Atasanku?” Tanya Sungmin seraya mengerutkan dahi. “Kau tahu aku bekerja disana?” Tanya Sungmin lagi dan sontak membuat Kyuhyun membulatkan mata. Sungmin terus menatap pria itu hingga ia tersenyum miris. “Sungguh kebetulan. Kau menjadi atasanku dan tak kaget sedikitpun aku ada di sana. Jangan-jangan kau juga salah satu penelepon setiaku.” Ujar Sungmin setengah menyindir dan Kyuhyun makin bungkam mendengar pertanyaan itu.
Melihat diamnya Kyuhyun membuat Sungmin kembali tersenyum miris sebentar sebelum berujar. “Aku tak mengenalmu.” Bisik Sungmin seraya menepis pelan tangan Kyuhyun yang masih mencekal lengan kanannya. Kyuhyun masih diam dan melepaskan cekalannya sementara Sungmin menatap pria itu lekat. “Dan malam ini, di pesta penyambutan tadi aku makin tak mengenalmu Kyuhyun-ssi.” Ujar Sungmin lagi dan kali ini Kyuhyun menegakkan kepalanya menatap Sungmin.
“Aku tak tahu orang seperti apa kau. Kau selalu berdiam diri, memendam sendiri dan jujur aku sulit menebak apa yang ada di dalam otak dan hatimu.” Ujar Sungmin lagi, mata mereka masih bertemu dan tak ada satupun dari mereka yang mau mengalah. “Aku ingin lebih mengenalmu tapi kau yang tak mau memperkenalkan dirimu padaku.” Kali ini Sungmin tersenyum tulus. “Sepertinya kita butuh waktu sendiri.”
“A-apa?” Kyuhyun membulatkan matanya mendengar ucapan Sungmin.
“Aku akan pulang ke rumah orang tuaku hingga kecanggungan diantara kita hilang.” Jawab Sungmin, kali ini gadis itu kembali sibuk dengan pakaiannya.
“Apa maksudmu?” Tanya Kyuhyun seraya menarik lengan sungmin lagi, memaksa gadis itu untuk menatapnya.
Sungmin meringis sebentar saat merasakan genggaman tangan Kyuhyun mengetat di lengannya. Sakit namun Sungmin membiarkannya dan malah menatap mata pria itu lagi dengan berani. “Aku merasa pusing di sini. Aku butuh ketenangan…”
“Dan meninggalkanku?” Tanya Kyuhyun.
“Kenapa jika aku meninggalkanmu?” Sungmin bertanya dan menatap Kyuhyun sengit. Entah kenapa emosinya mendadak bangkit. “Tak ada bedanya aku pergi atau tidak. Kau akan tetap menghabiskan waktu dengan para gadis di luar sana, jadi anggap saja tak terjadi apapun dan kau jalani hidup seperti dulu. Terus saja bermain-main.” Ujar Sungmin seraya menyentakkan lengannya dan meloloskan diri lagi dari cekalan Kyuhyun.
“Gadis di luar sana?” Tanya Kyuhyun seraya mengerutkan dahi, lama pria itu berpikir hingga ingatan kejadian yang ada di pesta penyambutan tadi melintas dalam benaknya. “Maksudmu Hyuna?” Tanya Kyuhyun.
“Terima kasih Tuhan, akhirnya pria ini ingat juga.” Cibir Sungmin seraya membalikkan tubuh, membelakangi Kyuhyun dan melipat kedua tangannya ke dada.
Kyuhyun tersenyum melihat punggung hangat itu dan melangkah mendekatinya. “Kau cemburu?” Tanya Kyuhyun setengah berbisik.
Sungmin terdiam sebentar mendengar pertanyaan itu sebelum menghela nafas berat. “Salah jika aku cemburu?” Bisik gadis itu, Sungmin akui jika ia cemburu dan ia sama sekali tak malu jika Kyuhyun tahu. “Aku sudah mengatakan perasaanku dan kau sama sekali tak menjawabnya. Tak masalah tapi setidaknya kau jangan bermesraan dengan wanita lain di depanku. Melihat itu sangat menyakitiku dan…”
Ucapan Sungmin terhenti saat merasakan kedua lengan Kyuhyun menyelimuti perutnya dan tubuh pria itu membungkus hangat punggungnya.
“K-Kyu…”
“Aku bahagia sekali.” Ujarnya setengah berbisik tepat di telinga kanan Sungmin.
Sungmin menegang dalam berdiri kala merasakan hembusan nafas itu mengenai telinganya. Ini kedua kalinya Kyuhyun bersikap seperti ini dan Sungmin benar-benar tak bisa mengendalikan diri lagi.
“Kau… bahagia di atas penderitaanku?” Tanya Sungmin seraya menggeliat pelan, berniat melepaskan pelukan Kyuhyun. Mereka terlalu dekat dan Sungmin merasa jika terus begini ia bisa terbakar dalam sekejap.
Kyuhyun tahu Sungmin bergerak gelisah dalam pelukannya dan kembali tersenyum sebelum melonggarkan pelukan.
Sungmin menghela nafas lega namun debar jantungnya berdetak tak karuan setelah itu. Kyuhyun masih tersenyum dan tanpa peringatan memutar tubuh Sungmin melalui bahu gadis itu agar mereka saling berhadapan.
Sungmin hampir menahan nafasnya kala mata mereka kembali bertemu. Ada sesuatu yang berbeda dari pancaran mata pria itu dan Sungmin mendadak gugup.
Melihat ketegangan yang melanda Sungmin membuat Kyuhyun kembali tersenyum. Dengan perlahan pria itu mengulurkan tangannya untuk sekedar mengusap pipi memerah Sungmin.
“Manis sekali.” Bisik Kyuhyun hampir tak terdengar.
“Y-ye?” Tanya Sungmin bingung.
Kyuhyun tak menjawab, jemarinya masih membelai pipi Sungmin hingga pria itu menghentikan aktivitas. Sungmin menelan ludahnya susah payah saat Kyuhyun menatapnya tajam tanpa senyuman sedikitpun, hingga detik berlalu dan pria itu mendekatkan wajah mereka perlahan demi perlahan. Sungmin belum ingin menutup mata, terus memantau apa yang Kyuhyun perbuat hingga akhirnya bibir mereka bertemu satu sama lain.
Bagai disengat listrik Sungmin hampir menarik kepalanya menerima ciuman itu namun gagal saat Kyuhyun menahan belakang kepalanya.
Jeda beberapa detik, tak ada yang tahu hal apa yang akan terjadi selanjutnya hingga Kyuhyun menutup mata, menarik kepala Sungmin hingga bibir mereka menyatu benar-benar erat.
Sungmin menahan nafas sebentar sebelum memejamkan mata saat merasakan tarikan lembut bibir pria itu di bibirnya. Sangat berani dan aura panas perlahan-lahan mulai memancar hingga membakar dua orang itu. Sungmin diam saat kembali Kyuhyun melakukan hal lebih, menggerakkan bibirnya di atas bibir Sungmin dengan gerakan pelan.
Sungmin tak pernah berciuman seperti ini dan jujur membuatnya ingin tumbang seketika. Sebelum benar-benar jatuh Sungmin dengan segera memeluk leher Kyuhyun sebagai pegangannya.
Mendapati pelukan erat itu membuat Kyuhyun menggeram tertahan hingga tanpa pikir panjang pria itu menggendong tubuh Sungmin menuju ranjang tanpa melepaskan ciuman mereka.

.
~oOo~
.
T. B. C