KYUMIN \ FANFICTION | AFTER YOU GO | CHAPTER 2 / GENDER SWITCH

Mendapati bentakan Kyuhyun yang jarang sekali terdengar membuat Sungmin menunduk, seolah ketakutan ia terus mengepalkan tangan kuat di kedua sisi tubuhnya sebagai pelampiasan gugup.

.

~oOo~

.

After You Go

.

Presented by Melani KyuminElfSha

.

FanFiction

.

Chapter :: 2

.

Genre :: Romance, Drama, Hurt.

.

Rate :: T+

.

Warning :: GS, Tak sesuai EYD, OOC, Typo(s).

.

Disclaimer :: FanFict ini murni milik saya, walau cerita pasaran tetap mutlak milik saya jadi Jangan Salin Tanpa Izin.

.

~oOo~

.

 

“Aku…” Sungmin membuka suara yang terdengar bergetar. “Tadi teman-temanku minum dan mengajakku bergabung, namun aku menolak. Aku hanya menunggu hingga pesta usai namun siapa sangka jika salah satu dari mereka mendekat lalu memaksaku minum, aku tetap menolak dan alkohol yang ada di gelasnya mengenai pakaianku. Tak hanya itu, ia mengotori pakaianku karena tak sengaja muntah di sana.” Sungmin menjelaskan seraya terus menunduk, ia tak mau menegakkan kepala karena tahu Kyuhyun masih menatapnya dengan bringas.

Beberapa detik tak ada sahutan dari Kyuhyun dan itu jelas membuat Sungmin was-was. Apa Kyuhyun tak mempercayai ucapannya? Apa pria itu marah? Atau… banyak prasangka di pikiran Sungmin namun semua itu sirna saat dengan mendadak tangan Kyuhyun membimbing dagunya agar mereka saling bertatapan. “Maafkan aku sayang. Aku tak bermaksud membentakmu, hanya saja aku terlalu curiga melihat pakaian yang kau kenakan sekarang. Maafkan aku.” Ujar Kyuhyun, pancaran matanya melembut dan suaranya juga terdengar penuh penyesalan.

Air mata Sungmin jatuh, ia menggeleng kuat sebelum menabrak tubuh Kyuhyun untuk ia peluk erat. “Maafkan aku Kyu. Harusnya aku tak pergi ke pesta itu hingga membuatmu salah paham begini. Maafkan aku.” Sungmin semakin memeluk Kyuhyun dan berujar diantara isakannya.

Mendengar ucapan sungguh-sungguh dari Sungmin itu membuat Kyuhyun tersenyum. “Baiklah. Kali ini aku tak akan mempermasalahkannya namun lain kali jika kau memang tak ingin minum katakan dengan tegas pada temanmu, mengerti?” Tanya Kyuhyun, pria itu mengusap punggung Sungmin pelan.

Sungmin hanya mengangguk di dekat dada Kyuhyun, seolah tak mau diganggu ia terus menenggelamkan pipinya di sana seraya memejamkan mata.

“Apa kau baik-baik saja?” Kyuhyun menatap pucuk kepala Sungmin lekat saat mendapati istrinya tak bergerak sedikitpun.

“Hm. Hanya sedikit lelah dan mengantuk.” Jawab Sungmin tanpa mau melepaskan pelukan, sepertinya ia sudah merasa nyaman dalam pelukan Kyuhyun.

“Sebaiknya kau segera tidur.” Tanpa banyak kata Kyuhyun membopong tubuh Sungmin menuju ranjang hingga membuat istrinya sedikit terlonjak, namun saat Kyuhyun berhasil merebahkannya di atas kasur Sungmin hanya bisa tersenyum tanpa banyak protes.

Kyuhyun balas tersenyum sebelum ikut merebahkan diri di sebelah Sungmin lalu menarik selimut untuk membungkus tubuh mereka berdua. Saat Kyuhyun menarik Sungmin kedalam pelukan perempuan itu tak menolak sedikitpun, ia bahkan mendekat suka rela dan membalas pelukan Kyuhyun.

“Tapi omong-omong, darimana kau mendapatkan lingerie ini?” Kyuhyun teringat akan hal itu kemudian tanpa sadar menatap Sungmin.

Sungmin mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum balas menatap Kyuhyun salah tingkah. “Aku membelinya sebelum memulai pesta. Kupikir akan segera pulang dan bisa memakainya untuk menggodamu, namun siapa sangka lingerie sial ini malah membuatmu salah paham.” Ujar Sungmin seraya memajukan bibirnya sekilas.

Kyuhyun tersenyum mendengar penjelasan itu lalu kembali menarik Sungmin ke dalam pelukan. “Tak buruk keseluruhan, sebenarnya aku cukup tergoda namun sadar jika ini sudah tengah malam.” Kyuhyun mengecup pucuk kepala Sungmin lama sebelum memejamkan mata. “Tidurlah, malam ini kau bisa bebas dari hukumanku.” Bisik Kyuhyun sebelum menyanyikan dengan lirih satu lagu pengantar tidur untuk Sungmin.

Suara Kyuhyun yang merdu membuat Sungmin kembali tersenyum lalu ikut memejamkan mata, ia menguap beberapa kali dan mulai terbuai dengan nyanyian Kyuhyun. Detik berikutnya Sungmin berhasil jatuh tertidur di pelukan suaminya.

 

***

 

Pagi ini Sungmin kembali masuk ke ruangan dimana Eunhyuk dan Kibum sudah berada di kursi mereka masing-masing. Sungmin menggeram melihat bagaimana santainya Eunhyuk pagi ini, gadis itu seolah melupakan kejadian malam kemarin. Dengan sedikit brutal ia melangkah menuju kursi miliknya lalu seperti biasa membanting tas yang ia bawa ke meja kerja.

“Pagi.” Eunhyuk menyapa pertama kali dengan suara asal.

“Sial kau Hyuk.” Sungmin mulai menatap Eunhyuk tajam, nada suaranya sama sekali tak bersahabat.

“Oh ayolah. Apa lagi sekarang?” Eunhyuk balas menatap Sungmin tak mengerti.

“Kenapa kau meninggalkanku sendiri malam kemarin? Sudah kukatakan kau harus tetap memantauku.” Sungmin mulai mengeluarkan kekesalan hatinya.

“Sangat berbahaya jika kami terus memperhatikanmu.” Kali ini Kibum yang menjawab.

“Tapi kalian tak tahu bagaimana kondisiku saat itu. Aku hampir menghantam kemaluan Taecyeon jika ia menyentuhku, untungnya hal itu tak terjadi.” Sungmin memijat dahinya sebentar dan pusing mendadak timbul.

“Kau membuka mantelmu di depan pria mesum itu?” Eunhyuk bertanya semangat, tampaknya begitu penasaran.

“Kau kira aku pelacur? Walau misi namun aku tetap mempertahankan harga diri. Aku hanya membuka setengah mantelku dan ia sudah menjatuhkan air liurnya. Menjijikkan.” Sungmin kembali menggeram tertahan.

“Tolong bersikap profesional Min. Misi kali ini bukan main-main. Ketua sudah kecewa dengan kita karena insiden minggu lalu dan kasus Taecyeon kuharap kau tak mengacaukannya.” Kibum memberi nasehat dan jelas saja membuat Sungmin terdiam.

“Aku tahu tapi… aku merasa bersalah pada suamiku.” Sungmin tertunduk sebentar.

“Dia memergokimu tadi malam?” Eunhyuk membulatkan matanya.

“Ya.” Sungmin menjawab lemah namun dapat didengar oleh kedua temannya. “Dia kaget melihatku mengenakan lingerie dan dia membentakku. Jelas sekali dia curiga, suami mana yang tak marah melihat istrinya pulang tengah malam sehabis pesta dengan berbalut lingerie. Ini karena kau Hyuk, bajuku kau bawa seenaknya.” Sungmin kembali menjelaskan dengan nada kesal.

“Namun kau bisa mengendalikan keadaan bukan?” Eunhyuk kembali bertanya. “Dan maaf membawa bajumu. Aku benar-benar lupa.” Sambung Eunhyuk dengan cengiran.

Sungmin menghela napas mendengar ucapan Eunhyuk barusan. “Beruntung dia mempercayai ucapanku.” Sungmin menerawang. “Aku merasa menyesal sudah membohonginya. Ini pertama kalinya aku berbuat begini, aku benar-benar merasa buruk.” Ujar Sungmin lagi.

Eunhyuk mencebik mendengar penjelasan Sungmin barusan. “Lihat bukan? Cintamu yang mulai tumbuh untuk pria itu mulai menyusahkan misi kita.” Ejek Eunhyuk seraya kembali menatap layar komputer.

“Bukan masalah aku mulai mencintainya.” Sungmin segera berucap dan menegakkan kepala demi menatap Eunhyuk. “Hanya saja aku tak ingin membuatnya curiga. Aku ingin dia terus seperti ini, menjadi sosok yang apa adanya dan tak berubah sama sekali.” Jawab Sungmin lagi.

“Oh manis sekali. Kau bahkan menghadapi pria posesif itu dengan senang hati.” Kembali ejekan meluncur dari mulut Eunhyuk.

“Aku mengerti kecemasanmu Min, namun misi tetap misi. Bagaimanapun Taecyeon lebih penting dari kehidupan pribadi kita untuk sekarang. Senjata yang ia selundupkan harus menjadi milik kita apapun caranya dan untuk mendapatkan itu kau harus merayu Taecyeon habis-habisan.” Ucapan Kibum menginterupsi kalimat Sungmin untuk Eunhyuk.

Sungmin kembali terdiam, ia memikirkan ucapan Kibum yang memang benar adanya. “Aku mengerti.” Akhirnya hanya ucapan itu yang keluar dari mulut Sungmin.

“Dan malam ini kau memiliki janji dengan penyelundup tampan itu di restoran Italia dekat pusat kota.” Ujar Eunhyuk saat memeriksa ponselnya.

“Apa?” Sungmin menatap eunhyuk horor. “Lagi?” Tanya Sungmin tak percaya.

“Sepertinya dia mulai menyukaimu.” Balas Eunhyuk.

“Kali ini target kita tak mudah ditaklukkan. Jika biasanya kita hanya butuh sekali serang untuk menumbangkannya namun tidak untuk kali ini, kita harus memutar otak dan menyerang secara bertahap dari berbagai arah. Bagaimanapun Taecyeon cukup berpengalaman dan sudah tentu ia amat teliti dengan segala bentuk penipuan.” Jelas Kibum. “Buat dia nyaman denganmu dan pastikan dia mempercayaimu.” Sambung gadis itu lagi.

Sungmin kembali terduduk lemas namun dalam hati ia terus berpikir dan memutar otak untuk mencari alasan yang logis agar Kyuhyun tak menaruh curiga atas keterlambatan pulangnya malam ini.

Disaat tengah berpikir mendadak ponselnya berdering. Sungmin tersentak lalu segera mengambil ponselnya dari dalam tas. Nama Kyuhyun tertera di layar dan hal itu jelas membuat Sungmin membulatkan matanya kaget.

“Halo.” Sungmin menyapa suaminya di seberang sana seraya meredam kegugupan.

“Hei. Apa yang kau lakukan?” Tanya Kyuhyun dengan suara antusias.

“Baru saja tiba dan berbincang dengan temanku.” Jawab Sungmin seadanya, ia masih memikirkan alasan apa yang cocok untuk mengelabui Kyuhyun.

“Jangan terlalu lelah sayang.” Ujar Kyuhyun penuh perhatian.

“Iya. Kau juga.” Jawab Sungmin lagi.

“Aku selalu.” Kyuhyun balas menjawab. “Dan sepertinya malam ini aku akan terlambat pulang.” Mendengar ucapan Kyuhyun tadi membuat Sungmin menegakkan punggungnya.

“Apa?” Sungmin sedikit berteriak namun segera ia tahan.

“Mendadak ada pekerjaan yang harus kuselesaikan hari ini juga sayang, sepertinya memang tak bisa dihindari.” Jelas Kyuhyun.

Sungmin tersenyum menang dan tak hentinya berteriak dalam hati.

“Apa tak masalah jika aku pulang terlambat?” Tanya Kyuhyun saat tak mendengar jawaban Sungmin.

“Tentu saja tidak. Kau jangan cemaskan aku, cukup bekerja dengan baik dan aku akan menunggumu di rumah.” Jawab Sungmin cepat. Tampaknya dewa keberuntungan berpihak pada Sungmin hari ini.

“Baiklah jika begitu. Aku bisa bernapas lega untuk sementara waktu karena sudah mendapat izinmu.” Jawab Kyuhyun.

“Iya. Sampai jumpa nanti malam.” Sungmin berujar kemudian memutuskan panggilan sebelum tersenyum lebar.

“Kenapa?” Eunhyuk yang ternyata sudah memperhatikan sungmin sejak tadi mulai bertanya.

“Suamiku mendadak harus lembur, itu berarti tak ada yang perlu kucemaskan untuk nanti malam.” Ujar Sungmin memberitahu dua temannya.

“Berita bagus.” Eunhyuk ikut tersenyum mendengar penjelasan Sungmin.

 

***

 

Malamnya, sesuai perjanjian kini Sungmin sudah berada di salah satu restoran Italia yang terletak di pusat kota dan sebelum melancarkan aksinya terlebih dahulu ia dan Eunhyuk mempersiapkan diri di toilet.

“Kenakan ini.” Eunhyuk menyerahkan lingeri panas bersama mantel coklat ke arah Sungmin. Sungmin yang melihatnya kembali teringat akan kejadian kemarin.

“Jangan lingeri hitam Hyuk, sungguh aku trauma dengan pakaian sial itu.” Ujar Sungmin seraya menjauhkan uluran tangan Eunhyuk dari pandangannya.

“Lalu kau mau mengenakan apa untuk menggoda Taecyeon?” Tanya Eunhyuk bingung.

“Menurutku makan malam tak cocok dipadukan dengan lingerie.” Sungmin berujar pelan lalu membuka tasnya. “Aku membawa gaun dari rumah.”

“Hei. Itu menyalahi aturan kerja kita Min.” Eunhyuk berujar mengingatkan. “Kau tahu bukan jika kita dilarang membawa sesuatu dari rumah. Jika meninggalkan jejak maka kita semua akan terkena dampaknya.” Jelas Eunhyuk.

“Aku tahu.” Sungmin mengangguk. “Kau tenang saja. Aku belum pernah mengenakan gaun ini jadi kau tak perlu cemas.” Kembali Sungmin menjelaskan dan kali ini Eunhyuk bernapas lega.

“Segera buang gaun itu setelah kau mengenakannya.” Perintah Eunhyuk.

Sungmin hanya mengangguk sebelum mematut diri di depan cermin besar yang ada di depan mereka.

 

***

 

Setengah jam kemudian Sungmin tampak memasuki restoran dengan gaun emas yang tampak elegan, perempuan itu semakin cantik saja saat mengenakannya. Mata perempuan itu mengedar kepenjuru ruangan mencari meja yang sudah dipesan, namun baru saja Sungmin semakin melangkah masuk ke dalam restoran mata perempuan itu tertuju pada satu sosok di luar sana yang tengah memunggunginya. Sungmin berhenti melangkah dan terus memperhatikan punggung pria itu sebelum satu perempuan datang lalu mengaitkan lengannya ke lengan sang pria. Setelah itu mereka pergi menjauh.

Sungmin menggelengkan kepala. “Tak mungkin itu Kyuhyun.” Ujarnya lirih. Entah kenapa belakangan ini jika ia melihat sosok pria berbadan kurus maka imajinasinya tertuju pada Kyuhyun.

“Ailee.”

Dan jelas saja sosok itu bukan Kyuhyun karena suaminya sedang lembur di kantor.

“Ailee.”

Suara panggilan itu terdengar dan Sungmin tersadar jika nama samarannya adalah Ailee. Sungmin segera mengedarkan pandangan dan saat melihat satu pria yang duduk di meja tepat di sudut ruangan tengah melambai kearahnya membuat Sungmin tersenyum seraya mendekat.

“Hai.” Pria itu menyapa Sungmin sekali lagi saat Sungmin berhasil duduk di depannya.

“Hai. Maaf aku terlambat.” Sungmin memberikan senyuman manisnya yang sejak dulu sangat ampuh untuk menaklukan pria manapun termasuk Kyuhyun.

“Bukan masalah yang berarti, Ailee.” Pria itu balas tersenyum dan matanya tak lepas dari wajah Sungmin, lalu turun menyelidiki tubuhnya dari atas hingga bawah.

Sungmin membiarkan pria itu menjelajahi tubuhnya dengan mata dan berpura-pura tak tahu jika pria di depannya tengah kelaparan. “Kau sudah memesan?” Sungmin bertanya seraya menyerahkan daftar menu pada taecyeon.

“Pilihkan untukku.” Taecyeon berujar seraya menatap Sungmin dengan senyuman yang Sungmin sendiri tahu maksud senyuman itu.

“Baiklah.” Sungmin mengangguk lalu mulai membaca deret menu makanan Italia di depannya dengan seksama.

“Bagaimana jika besok kita ke bar?” Tanya Taecyeon yang membuat Sungmin mengerutkan dahi.

Kantor, restoran Itali dan besok bar. Pergerakan penyelundup sekaligus playboy sekelas Taecyeon memang patut dibanggakan.

“Boleh.” Sungmin menjawab seraya masih tersenyum dan jelas hal itu membuat Taecyeon menyeringai puas.

 

***

 

Sungmin menutup buku bacaannya saat melihat pintu kamar terbuka. Di sana Kyuhyun berdiri sebelum tersenyum saat mata mereka bertemu.

“Kau belum tidur?” Kyuhyun mendekat lalu meletakkan tas kerjanya di atas meja.

“Menunggumu.” Sungmin meletakkan buku bacaan di atas kasur sebelum beranjak dari ranjang untuk mendekati Kyuhyun yang tengah membuka jas. Dengan cekatan Sungmin membantu pria itu melepaskan dasi kemudian beralih melepas beberapa kancing teratas kemeja Kyuhyun.

“Aku merindukanmu.” Kyuhyun mencium kilat bibir Sungmin tanpa permisi selama beberapa detik sebelum melangkah menuju kamar mandi.

Sungmin tersenyum mendapati tingkah semena-mena suaminya. Pria itu memang berlaku seenaknya dan Sungmin tak bisa memarahi Kyuhyun atas kelakuan egois itu karena Kyuhyun tak akan bisa ditegur.

Membiarkan Kyuhyun masuk ke kamar mandi Sungmin lebih memilih beranjak mendekati keranjang pakaian kotor namun saat ingin melempar kemeja Kyuhyun ke keranjang disaat itu pula Sungmin mencium aroma parfum berbeda dari kemeja putih suaminya.

Sungmin mengerutkan dahi dan tanpa sadar mengendus kemeja Kyuhyun yang masih berada di tangannya, namun aneh saat Sungmin mengendus semakin dalam aroma parfum berbeda tadi malah menghilang.

“Hanya perasaanku saja.” Jawab Sungmin mengendikkan kedua bahu seraya melempar pakaian itu tepat ke dalam keranjang.

Beberapa puluh menit kemudian Kyuhyun keluar dari kamar mandi dengan rambut basah. Tubuh bawah pria itu tertutupi handuk putih dari pinggul hingga lutut sementara bagian atas pria itu tak terhalang apapun.

“Kau lapar? Mau kumasakkan sesuatu?” Sungmin yang ternyata kembali duduk di atas kasur segera menatap Kyuhyun yang menghampiri lemari besar mereka.

“Tak perlu sayang. Aku sudah makan tadi.” Kyuhyun menatap kebelakang dan tersenyum pada Sungmin sekilas sebelum kembali menatap lemari. Pria itu mengenakan kaos biru dan celana rumahan sebatas lutut kemudian bergerak mendekati ranjang.

“Kenapa membasahi rambutmu malam-malam begini?” Sungmin menyambar handuk dari tangan Kyuhyun lalu membantu suaminya mengeringkan rambut.

“Aku lelah sekali dan tampaknya membasahi rambut cukup membantu.” Jawab Kyuhyun, pria itu memejamkan mata dan menahan senyum saat terus saja merasakan usapan lembut Sungmin di kepalanya.

“Apa benar-benar melelahkan?” Tanya Sungmin, ada nada cemas dari pertanyaannya barusan, belum lagi ia melihat wajah Kyuhyun yang memucat. Tampaknya lembur benar-benar membuat suaminya lelah.

Kyuhyun semakin tersenyum mendengar nada cemas itu lalu dengan tiba-tiba mengenggam pergelangan tangan kanan Sungmin hingga membuat aktivitas istrinya terhenti. Kyuhyun membuka mata dan memenjara pandangan Sungmin yang tampak kebingungan dengan tingkah Kyuhyun barusan.

“Walau melelahkan namun jika bertemu denganmu aku akan kembali bersemangat.” Kyuhyun tersenyum manis, senyum yang bahkan membuat hati Sungmin mencair seketika.

Karena Sungmin hanya menatapnya tanpa menjawab, Kyuhyun mulai mendekatkan wajah mereka lalu beberapa detik kemudian berhasil mencium Sungmin tepat di bibir.

Sungmin memejamkan mata saat merasakan bibir Kyuhyun di atas bibirnya. Handuk yang tadi ia genggam sudah jatuh ke lantai dan berganti dengan sebelah tangan Sungmin yang memeluk leher Kyuhyun. Pria itu menggerakkan bibirnya perlahan lalu membimbing sebelah tangan Sungmin yang ia penjara tadi untuk melingkari lehernya. Tanpa diperintah secara langsung Sungmin memeluk leher Kyuhyun erat seraya membalas ciuman pria itu.

Bagai tak pernah bertemu beberapa tahun dua orang itu terus melakukannya hingga tanpa sadar Kyuhyun sudah menghimpit Sungmin di atas ranjang mereka.

 

***

 

Sungmin yang sudah mengenakan pakaian rapinya pagi ini kembali sibuk di dapur. Apron merah muda yang ia kenakan membuat perempuan itu semakin terlihat manis.

“Pagi.” Kyuhyun datang dan menyapa Sungmin seraya duduk di kursi makan.

“Pagi.” Balas Sungmin tanpa menatap Kyuhyun, ia sibuk menghidangkan omeletnya di atas piring sebelum ia bawa ke meja makan.

“Hanya ini.” Sungmin berujar saat ia mengulurkan sendok makan pada Kyuhyun. Sepertinya Sungmin malu karena yang bisa ia masak hanya omelet dan sup. Padahal sudah tiga bulan mereka tinggal bersama.

Sedangkan Kyuhyun tersenyum menanggapi ucapan Sungmin. Sepertinya pria itu menikahi Sungmin bukan hanya sekedar untuk mencicipi masakannya, mungkin ada alasan lain dan Kyuhyun tak masalah jika dihidangkan omelet serta sup terus-menerus.

“Menu kesukaanku.” Jawab Kyuhyun seraya mulai menikmatinya. Sungmin terdiam menatap pria itu yang dengan lahap memakan omelet paginya. Sungmin yakin rasa omelet itu belum terlalu sempurna namun reaksi berlebihan Kyuhyun membuat Sungmin tak menyesal sudah memasak.

“Kau juga makanlah.” Kyuhyun menunjuk isi piring Sungmin dengan sendoknya yang jelas saja membuat Sungmin tersentak.

“Nanti malam…” Sungmin membuka suara, ingin membahas perayaan pernikahan mereka yang ketiga bulan.

“Bagaimana jika kita bertemu jam dua belas.”

“Hah?” Sungmin menatap suaminya bingung dan hal itu membuatnya gagal menyendokkan omelet.

“Kita merayakannya tepat saat tengah malam saja. Oleh sebab itu setelah ini hingga tengah malam nanti kita tak boleh bertemu bahkan mengirim pesan. Rindu yang meluap akan tergantikan saat tengah malam.”

Sungmin mengerutkan dahi lalu sadar jika itu adalah rencana Kyuhyun untuk perayaan pernikahan mereka.

“Baik.” Sungmin tersenyum dan mengangguk. Entah bagaimana ceritanya ia selalu dirundung keberuntungan seperti ini. Rencana Kyuhyun jelas membuat Sungmin dengan mudah menjalankan rencananya untuk Taecyeon nanti malam. Sungmin berterima kasih pada tanggal pernikahan mereka serta rencana cerdas Kyuhyun barusan.

 

***

 

Sungmin kembali ke ruang kerja saat menyelesaikan makan siang. Ia mulai berkutat dengan komputer dan menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda tadi. Beberapa menit kemudian Eunyuk dan Kibum menyusul.

“Siapa dia?” Sungmin sedikit melirik anak perempuan yang mereka bawa.

“Salah satu murid kelas B.” Jawab Kibum seraya membimbing gadis kecil itu menuju mejanya.

“Untuk apa kau bawa anak kecil kemari? Dia bisa mengacaukan ruangan ini.” Sela Sungmin, ia tak suka jika ada anak kecil yang menganggu konsentrasinya saat bekerja.

“Tidak akan. Dia hanya membantuku dengan tenang.” Kibum menarik salah satu kursi dan disanalah gadis kecil itu duduk. “Coba kau pecahkan kodenya.” Ujar Kibum pada gadis itu.

Sungmin menghela napas, mengalah dan tak mengeluarkan suara lagi. Sepertinya Kibum tertarik untuk mengajari anak itu langsung karena melihat bakat yang ia punya. Masalah bakat terpendam pilihan Kibum memang tak pernah diragukan.

Mendadak Sungmin menghentikan kegiatan lalu menerawang seraya melihat pemandangan di luar jendela. Sejak mereka berpisah dari rumah hingga sekarang Kyuhyun benar-benar tak menghubunginya. Sebenarnya hal ini membuat Sungmin bingung namun di sisi lain ia merasa lega bukan main karena setidaknya pikiran akan Kyuhyun yang akan memergokinya tak lagi menghantui.

“Pertemuan di bar nanti malam jadi kan Min?” Eunhyuk membuka suara dan menyadarkan Sungmin dari pikirannya.

“Hm.” Jawab Sungmin singkat.

“Ini yang terakhir Min.” Kibum ikut berucap. “Bagaimanapun caranya kau harus membuat Tacyeon mabuk lalu memberitahumu rahasia penting yang ia punya.” Sambung Kibum.

Sungmin menghela napas berat tanpa teman-temannya ketahui. “Aku tahu.” Jawab perempuan itu pelan.

 

***

 

Malam itu tiba. Dengan semua rencana yang mereka susun rapi serta earphone yang tersumpal di telinga kiri Sungmin membuat rencana itu semakin mudah dijalankan.

Sungmin memasuki bar yang sudah dipadati orang-orang seraya mengedarkan pandangan, mencari sosok Taecyeon dan tak lama menemukan pria itu tengah duduk di dekat meja panjang. Ia tengah berbincang dengan bartender yang jelas saja membuatnya tak tahu jika Sungmin sudah tiba.

Perempuan itu menyungingkan senyum licik seraya mulai melangkah. Sepatu hak tinggi hitamnya mengalun indah di atas lantai dan mendadak sebagian orang menghentikan tarian asal mereka demi melihat Sungmin. Gaun hitam sebatas lutut tanpa lengan yang Sungmin kenakan membuatnya benar-benar seksi, dan salahkan sepatu hak tinggi yang ia kenakan karena menambah kesan glamor perempuan itu.

“Hai.” Sungmin sengaja mendekatkan bibirnya ke telinga kiri Taecyeon mengingat bagaimana berisiknya musik di dalam ruangan ini.

“Hai.” Taecyeon berbalik lalu tersenyum kearahnya. “Duduk.” Pria itu menepuk kursi bulat di sampingnya dan Sungmin menurut tanpa kata. “Whisky?” Tawar Taecyeon dan Sungmin menggeleng.

“Aku lemah terhadap alkohol…” Ujar Sungmin memberi pengertian.

Taecyeon mengangguk seraya tersenyum mesum lalu meneguk minumannya. “Ya. Sebaiknya kau minum saat kita di hotel saja.”

Sungmin mengerutkan dahi menatap pria itu. Ternyata ia benar-benar cepat bertindak, tiga kali pertemuan dan ia ingin berakhir di ranjang. Bagus sekali pikir Sungmin.

Sungmin menggelengkan kepala lalu tanpa sadar pandangannya mengedar ke sekeliling. Hanya ada orang-orang tolol yang menghabiskan waktu disini dan Sungmin bertaruh mereka hanya menginginkan pelampiasan, sebagian dari mereka mungkin. Mata Sungmin terus mengedar dan tak sengaja tertuju pada satu sosok yang duduk di sofa paling sudut, sosok itu ditemani gadis cantik namun bukan itu masalahnya. Sungmin mengusap mata beberapa kali dan mengira pria itu adalah Kyuhyun namun saat lampu di sudut sana meredup membuat Sungmin menyadari jika ia kembali berimajinasi mengenai suaminya.

“Kenapa aku begini?” Tanya Sungmin pelan yang hanya bisa didengarnya sendiri.

“Kau kenapa?” Mendadak Taecyeon mendekat lalu berbisik mesra di telinganya.

“Tidak.” Sungmin buru-buru menggeleng seraya mendorong dada pria itu agar menjauh.

Taecyeon tersenyum lagi lalu kali ini menggenggam tangan Sungmin. “Aku tak bisa menahannya lagi.” Pria itu berujar pelan namun Sungmin bisa menangkap pergerakan mulutnya. Sungmin tahu apa yang pria itu maksudkan dan sinyal dalam otaknya mulai bersiaga.

“Ayo.” Taecyeon meletakkan gelas kecil yang sejak tadi menemaninya ke atas meja lalu beranjak dari duduk, tanpa melepas genggaman ia membimbing Sungmin menuju arah pintu. Sungmin terus diam, saat melewati lorong temaram tak jarang ia melihat sepasang muda-mudi tengah berciuman panas tanpa malu.

Sungmin menghela napas dan tahu kemana arah Taecyeon membawanya. Apa lagi jika bukan hotel, mungkin bar ini bergabung dengan salah satu hotel berbintang hingga membuat Taecyeon tak perlu susah mencari hotel lagi.

Saat mereka masuk ke dalam hotel dan ingin memesan kamar pada resepsionis pada saat itu pula Sungmin dengan tak sengaja mendapati sosok mirip Kyuhyun masuk ke dalam lift bersama satu orang gadis.

“Hanya perasaanmu saja Min.” Bisik Sungmin seraya terus mengikuti langkah Taecyeon hingga kini mereka tiba di depan resepsionis.

“Kamar VIP.” Ujar Taecyeon seraya melepas genggaman untuk beralih merogoh dompetnya.

“Baik tuan.” Gadis resepsionis itu tersenyum lalu melihat daftar di layar komputernya. “Kamar 1307 di lantai sembilan tuan.” Ujar gadis itu seraya memberikan kartu pada Taecyeon.

“Mari saya antar tuan.” Salah satu pegawai menawarkan diri saat Taecyeon lagi-lagi membimbing Sungmin menuju lift.

Beberapa menit kemudian mereka tiba di lantai sembilan dan melewati koridor hingga tiba di kamar 1037. Saat melewati kamar 1035 Sungmin tak sengaja melihat satu gadis mengenakan bathrope tengah berbincang dengan pelayan seraya memberikan tips. Sungmin mengerutkan dahi karena merasa mengetahui siapa gadis itu. Dia adalah gadis yang bersama dengan sosok yang Sungmin anggap sebagai Kyuhyun tadi.

“Terima kasih.” Ucapan Taecyeon membuat kesadaran Sungmin pulih hingga ia baru tahu jika kini sudah berada di dalam kamar. “Kau ingin mandi lebih dulu atau kita mandi bersama?” Pria itu berujar seraya menatap Sungmin dengan tatapan penuh arti.

“Kau duluan saja.” Sungmin tersenyum salah tingkah dan jelas saja membuat Taecyeon menahan tawa.

“Baiklah.” Pria itu mengalah seraya melewati Sungmin lalu menghilang di balik pintu kamar mandi.

Sungmin bernapas lega saat mendengar pintu kamar mandi itu tertutup di belakangnya untuk kemudian merutuki situasi gila ini.

“Kau baik-baik saja?” Suara Eunhyuk dari earphone itu terdengar.

“Hm. Aku harus melepas ini sebelum diketahui olehnya.” Tanpa mendengar jawaban dari Eunhyuk, Sungmin segera melepas earphone lalu memasukkannya cepat ke dalam tas. Setelah dirasa aman Sungmin mendekati cermin besar di dekat meja rias dan mulai mematut diri.

Situasi yang hening membuat pikiran Sungmin menjelajah kemana-mana dan entah kenapa Sungmin memikirkan sosok yang mirip Kyuhyun barusan. Hati kecilnya tergerak untuk memeriksa ke ruang sebelah dan hal itu membuat Sungmin mengalah lalu keluar dari kamar.

Beberapa saat kemudian Sungmin berhenti di pintu 1035 lalu terdiam sebentar. Ia bingung harus mengetuk pintu tersebut atau mengurungkan niatnya. “Hanya mencari tahu Min.” Pemikiran itu membuat tangan Sungmin tanpa sadar terangkat dan mengetuk daun pintu.

Sungmin kaget sendiri dengan refleksnya dan ingin pergi dari sana, namun semua sudah terlambat karena pintu 1035 itu mulai terbuka perlahan. Sungmin beriaga seraya menajamkan penglihatan.

“Ya.” Suara lelaki terdengar disusul terbuka lebarnya daun pintu.

Sungmin membulatkan mata, napas perempuan itu hampir terputus saat melihat sosok Kyuhyun berbalut bathrope dengan rambut setengah kering berada di depannya, ia benar-benar keluar dari kamar VIP tersebut.

Sama halnya dengan Sungmin, pria itu juga tampak kaget dan membeku beberapa saat. Hening. Disekitar mereka hanya ditemani kebisuan dan tak tahu harus dari bagaimana memulai pembicaraan.

“Pelayannya sudah datang sayang?” Suara manja seorang gadis terdengar di belakang Kyuhyun sebelum pelukan hangat mengitari perut pria itu dari belakang.

Napas Sungmin makin tercekat, matanya memanas melihat semua adegan yang membuktikan jika Kyuhyun benar-benar telah berselingkuh. “Apa-apaan ini?” Sungmin menahan suaranya yang hampir terdengar nyaring.

 

.

~oOo~

.

T. B. C