FF \ KYUMIN | K.R.Y (S) | CHAPTER 9 / GENDER SWITCH

Kyuhyun merasa dipermainkan. Ia sudah meluangkan waktu beberapa hari ini untuk mengikuti program WGM, mengorbankan waktu istirahatnya dan subuh-subuh sudah di lokasi syuting tapi apa yang ia dapat? Pihak WGM dengan cara licik tak memberitahu Kyuhyun jika ia hanya berperan sebagai tamu undangan, bukan sebagai suami Sungmin.

.

~oOo~

.

K.R.Y.(S)

.

Presented by Melani KyuminElfSha

.

FanFiction

.

Chapter :: 9

.

Genre :: Romance, Drama, Hurt.

.

Rate :: T

.

Warning :: GS, Tak sesuai EYD, OOC, Typo(s).

.

Disclaimer :: FanFict ini murni milik saya, walau cerita pasaran tetap mutlak milik saya jadi Jangan Salin Tanpa Izin.

.

~oOo~

.

 

Benar-benar kurang ajar! Makinya dalam hati sejak tadi.

Kyuhyun bukan sosok yang gampang emosi jika menyangkut pekerjaan namun karena masalah peran yang tak jelas sudah cukup membuat amarahnya tersulut.

Mereka bertiga duduk di satu ruangan dengan produser WGM menemani. Kyuhyun yang sejak tadi sudah menahan geram hanya bisa menatap produser WGM dan Yunho bergantian.

“Jadi begini Kyuhyun-ssi. Kami memang salah sejak awal, namun semua punya alasan. Yunho-ssi beberapa minggu terakhir memiliki perjalanan konser keluar Negeri dan baru bisa pulang siang ini.”

“Lalu anda tak memberitahu saya kebenarannya?” Tanya Kyuhyun sengit.

“Kami ingin memberitahu langsung, namun manager anda bilang akan melakukannya. Kami juga kaget saat melihat Kyuhyun-ssi tak tahu jika Yunho-ssi adalah suami virtual Sungmin-ssi.”

Manager? Jadi Jungmo dibalik semua ini? Pikir Kyuhyun. Ia mengepalkan tangan tanpa sadar dan mengutuk keras tindakan Jungmo. Apa maksud pria itu menipunya seperti sekarang?

“Lagipula banyak nitizen yang bertanya apakah kalian dekat saat di dorm? Jadi kami sengaja meliput kegiatan kalian. Semoga saja dengan melihat kebersamaan kalian membuat nitizen bisa merubah pemikiran awal mereka.” Kembali produser WGM angkat bicar.

Kyuhyun baru menyadari jika Jungmo enggan mengatakan kebenarannya agar nitizen tahu mereka baik-baik saja. Dan Jungmo sukses. Pria itu berhasil membuat Kyuhyun dan Sungmin terlihat mesra di depan kamera.

“Aku tak tahu apa yang salah disini.” Yunho angkat bicara seraya melihat ketegangan di wajah Kyuhyun. “Tapi terima kasih beberapa hari ini kau menjaga istriku.” Balasnya lagi.

Istriku? Kyuhyun mendengus saat mendengar panggilan menggelikan dari mulut Yunho tadi lalu ia bangkit dari duduk. “Jika begitu saya permisi. Dan kau hyung, selamat bersenang-senang dengan istrimu.” Serunya sebelum melangkah menjauhi ruangan.

Sungmin yang sejak tadi diam hanya bisa menatap punggung Kyuhyun. Gadis itu berharap Kyuhyun tak meninggalkannya disini karena memang Sungmin tak kenal Yunho dan ia terlalu canggung dengan orang baru.

“Kuharap kalian cepat menyesuaikan diri. Sebentar lagi semua gerak-gerik kalian akan direkam.” Produser WGM undur diri, meninggalkan Sungmin dan Yunho berdua di ruangan.

“Hai. Apa kabar nona Sungmin.” Sekali lagi Yunho berujar pertama kali untuk menyapa Sungmin.

“B-baik sunbaenim.”

Yunho langsung tertawa keras mendengar panggilan Sungmin. “Kenapa memanggilku sunbaenim. Oppa saja. Bukankah kita sebentar lagi menikah.” Dan pria itu menyempatkan diri tersenyum manis yang nyaris saja membuat Sungmin pingsan di tempat. Pesona Jung Yunho benar-benar membuat hati siapa saja meleleh.

***

Kyuhyun menggeser pintu van dengan kekuatan penuh hingga berbunyi nyaring saat terbuka, tanpa pamit ia segera melangkah dengan tergesa menuju lobi. Sejak di dalam mobil ia terus mengutuk beberapa orang seperti Jungmo, Sooman, pihak WGM dan juga Yunho.

Kyuhyun jelas sekali tak terima jika ia dipermainkan seperti sekarang, ini baru pertama kalinya dan Kyuhyun tak mau mengulang kedua kali. Ternyata tak enak.

Pria itu melangkah menuju depan lift yang sepi lalu menekan tombol keatas, sembari menunggu pintu lift terbuka, ponsel dalam sakunya berbunyi tanda pemberitahuan masuk. Saat Kyuhyun periksa ternyata Ryeowook mengirimi pesan singkat, mengatakan jika mereka tengah membeli makan di luar.

“Sial!” Kali ini ia benar-benar memaki setelah tahu di dorm tak ada siapapun, padahal ia ingin bercerita pada Yesung dan Ryeowook.

Saat pintu lift terbuka Kyuhyun segera masuk seraya menekan tombol angka lantai dormnya. Pintu lift segera tertutup lalu kotak itu perlahan merangkak naik, dan seketika itu pula Kyuhyun mendadak diam. Mulutnya yang sejak tadi tak berhenti mengomel mendadak terkunci saat otaknya mengingat satu hal.

“Kenapa aku jadi emosi begini hanya karena gagal menikah dengan Sungmin?” Tanya pria itu pada diri sendiri lalu tak lama ia tertawa mengejek, untuk dirinya pula. “Bodoh sekali kau Kyu! Bukankah ini maumu? Sejak awal kau memang tak mau dekat dengan gadis pengganggu itu apa lagi jadi suami virtualnya. Jadi kenapa kau marah tak jelas begini?” Kyuhyun geleng kepala dan emosi yang sejak tadi tertanam di kepalanya perlahan mulai mereda. Pencerahan yang ia dapat membuat pikiran Kyuhyun waras lagi.

“Ya Tuhan. Kenapa pikiranku mendadak gila tadi. Terima kasih Engkau sudah mengembalikannya ke semula. Ternyata dampak negatif anak baru itu dahsyat sekali. Kenapa aku marah tak jelas begini? Apa dia memiliki sihir tak kasat mata hingga mampu menghipnotisku? Mengerikan!”

Kyuhyun memeluk tubuhnya sendiri setengah bergidik memikirkan kenyataan itu, dan saat pintu lift terbuka di lantai dormnya ia malah disambut dua orang yang salah satunya ia kenal.

“Hyung.”

Sosok itu membungkuk lalu Kyuhyun tersadar dari lamunan. Sosok yang menjadi detektif handalnya berada di sekitar dorm, membawa satu orang ikut serta. Kyuhyun mengerutkan dahi lalu melepas pelukan di tubuh, setelahnya keluar dari lift sebelum pintunya tertutup lagi.

“Minho-ah, kenapa kemari?” Kyuhyun yakin pria itu ingin menemuinya secara langsung, hal yang jarang Minho lakukan saat melakukan penyelidikan.

“Perkenalkan hyung, ini Lee Taemin.” Minho memperkenalkan gadis yang berdiri di sampingnya dan Kyuhyun menunduk sekilas saat gadis itu membungkuk lebih dulu. “Dia bekerja sebagai pelukis, membuat sketsa di bagian kepolisian. Ia bisa membuat sketsa wajah dengan hanya mendengar ceritamu. Kebetulan kau lupa wajah gadis yang selama ini kau cari, bukan?”

Kyuhyun melebarkan matanya dan tampak tertarik. “Mari masuk, kebetulan di dorm sedang sepi. Dan kenapa kau baru membawa Taemin-ssi menemuiku setelah sekian lama kita berusaha?” Kyuhyun melangkah lebih dulu lalu Minho dan Taemin mengekori.

“Maaf hyung, cukup sulit meminta bantuan pihak agen rahasia di bidang sketsa. Karena masalah pribadi saja akhirnya aku bisa meminta bantuan Taemin langsung.”

“Ah~ Taemin-ssi kekasihmu? Kau cepat tanggap juga.” Kyuhyun terkekeh sebentar lalu menekan angka sandi saat berada di depan pintu. “Tapi Taemin-ssi, aku tak begitu mengingat wajahnya. Saat itu dia mengenakan masker dan kejadiannya juga sudah lama.”

“Itu bisa diatur, Kyuhyun-ssi.” Suara Taemin terdengar di belakang dan Kyuhyun kembali mendapat pencerahan akan semua usahanya.

“Sebentar lagi~” Bisik Kyuhyun.

***

Sungmin tampak beristirahat di sofa ruang tamu sementara Yunho pergi ke Mini Market sendiri dengan alasan membeli sesuatu untuk Sungmin sebagai tanda pernikahan mereka. Beberapa kamera mengekori Yunho dan tinggallah Sungmin sendiri di rumah dalam keheningan. Ia tahu kamera di depannya masih menyala namun entah mengapa ia mendadak malas mengerjakan apapun.

Sungmin menautkan kedua tangannya sekilas kala pikirannya kembali tertuju pada Kyuhyun. Sebenarnya Sungmin merasa sedikit kecewa saat tahu Kyuhyun bukan suami virtualnya. Walau pria itu ketus, suka bicara pedas namun dua hari lalu Sungmin benar-benar melihat Kyuhyun yang hangat dan dewasa, terlebih pria itu mau mengabulkan keinginannya untuk menanam pohon apel bersama.

Tak terasa air mata Sungmin menetes dari sudut matanya. Gadis itu kembali kecewa saat Kyuhyun tak berniat mempertahankan pernikahan mereka, pria itu malah pergi seraya memberi Yunho selamat.

“Bodoh, apa yang kau pikirkan.” Bisik Sungmin seraya mengusap kedua pipi. Kyuhyun mempertahankan seorang Sungmin? Jelas saja tak akan pernah terjadi karena pria itu memang tak pernah mau dekat dengannya, bahkan enggan menyapanya. Mengingat itu suara tangis Sungmin makin kencang, ia menarik kedua lutut lalu memeluknya erat, menyembunyikan wajah di sana.

Bahu gadis itu bergetar saat tangisnya tak mau berhenti namun untuk selanjutnya ia merasa kehangatan melingkupi tubuh. Sungmin yang kaget sontak menatap keatas dan menemukan Yunho tengah memeluknya hangat.

Sungmin kira Kyuhyun datang dan memeluknya, tapi Sungmin terlalu banyak mengharapkan hal yang mustahil.

“Menangislah jika itu bisa membuat hatimu lega.” Bisikan Yunho bagai mantra hingga Sungmin kembali mengalirkan air mata, bedanya kali ini ia membiarkan diri jatuh kedalam pelukan Yunho, menangis sesegukan di dada pria itu.

***

Ini sudah delapan hari sejak Sungmin meninggalkan dorm dan pindah sementara ke rumah barunya. Delapan hari ia dibebaskan dalam segala jadwal panggung dan fokus ke WGM. Delapan hari pula dorm tampak sepi karena Kyuhyun mendadak bungkam, mungkin tak ada teman beradu mulut membuat sekeliling mereka menjadi hening, bukan damai.

Ryeowook yang tengah memotong kue di dapur mulai mendesah bosan, jujur ia merindukan Sungmin dan hanya bisa mendengar suaranya di telepon tak cukup membantu.

Sementara di ruang televisi Kyuhyun dan Yesung sudah berada di sana. Saat tengah sibuk menonton acara komedi mendadak cuplikan WGM episode baru terlihat, video dengan waktu beberapa puluh detik itu menayangkan pertemuan Sungmin dan Yunho yang terkesan mesra, ditambah sikap malu-malu Sungmin.

“Bahkan bagianmu dipotong. Bukankah mereka bilang kau tamu istimewa?” Yesung yang juga tak terima dengan sikap WGM angkat bicara, pria dewasa yang memiliki tingkat pengendalian emosi lebih baik seperti Yesung bisa juga meradang melihat adiknya diperlakukan buruk seperti ini.

“Biarkan saja hyung. Kemarin aku meninggalkan lokasi syuting dengan sedikit amukan, mungkin karena itu mereka menghapus bagianku.” Terang Kyuhyun.

“Tapi tetap saja ini tak adil Kyu. Harusnya mereka tetap menayangkan video bagianmu juga.” Ryeowook yang datang dari dapur dengan nampan berisi kue buatannya ikut mengomel. Seumur hidup terjun ke dunia hiburan mereka tak pernah dipermainkan seperti ini.

“Biarkan saja nuna. Itu hak mereka, lagipula aku juga lalai karena tak terikat kontrak. Jika begitu mana bisa menuntut mereka. Lagipula aku juga tak berselera menuntut program sebesar itu.”

“Aish! Pokoknya ini aneh sekali.” Ryeowook duduk di samping Yesung lalu menyuguhkan nampannya di meja.

Saat mereka sibuk dengan aktivitas masing-masing mendadak terdengar suara pintu terbuka. Ryeowook dan Yesung menatap arah suara dan kaget saat Sungmin terlihat di sana.

“Eonni!” Ryeowook nyaris berteriak lalu bangkit menghampiri Sungmin. Dua gadis itu berpelukan sesaat. “Katanya besok baru pulang.” Koreksi Ryeowook saat pelukan mereka terlepas.

“Iya. Tapi ada sesuatu yang terlupa jadi eonni mengambilnya. Van WGM menunggu di bawah jadi eonni tak bisa lama-lama.” Sungmin tersenyum singkat lalu matanya mencari keberadaan Kyuhyun. Pria itu duduk di samping Yesung dan entah sejak kapan ikut menatapnya. Ada perasaan terluka yang Sungmin pancarkan dari tatapan matanya saat menatap Kyuhyun namun gadis itu buru-buru melepas kontak mata mereka.

Ryeowook membiarkan Sungmin ke kamar seraya mengambil satu kue, saat Sungmin kembali ia segera memberikan pada gadis itu.

“Terima kasih. Ini enak.” Puji Sungmin saat berhasil menelan kue buatan Ryeowook.

“Jadi Yunho oppa ya?” Tanya Ryeowook dengan wajah cemberut. “Eonni tak takut jika Boojae eonni cemburu?” Kembali gadis itu bertanya.

“Boojae eonni?” Tanya Sungmin heran. “Bahkan kau lebih dekat dengan Jaejoong sunbae daripada aku.”

“Eh… bukan begitu. Dulu Boojae eonni satu agensi dengan kami dan sesama anggota satu agensi harus dekat.” Terang Ryeowook.

Sungmin tersenyum lalu mengangguk. “Yunho oppa bilang tak ada hubungan apapun dengan Jaejoong sunbae, mereka hanya rekan kerja, dulu.”

“Oho! Kau sudah tak canggung lagi dengan Yunho oppa hingga memanggilnya oppa? Biasanya juga sunbae.” Ejek Ryeowook. Entah mengapa gadis itu tak suka Sungmin menjalani pernikahan virtual dengan orang lain.

“Kau ini. Eonni harus kembali. Tak enak membuat pihak WGM menunggu.” Pamit Sungmin. “Oppa aku pergi.” Ujarnya dengan suara keras menyapa Yesung yang masih setia duduk.

“Ya, hati-hati.” Balas Yesung.

“Ingat kembali besok dengan cepat, Oh?” Tanya Ryeowook saat mengantar Sungmin.

“Iya adikku, kau kira eonni tak rindu suasana di dorm?” Tanya Sungmin saat membuka pintu. “Eonni pergi dulu. Jaga para lelaki itu, hm?” Tanya Sungmin sungguh-sungguh.

“Hm, selalu.” Balas Ryeowook. Tak lama Sungmin menghilang di balik pintu, kembali meninggalkan dorm yang sunyi.

“Dia… tak berpamitan denganmu?” Suara Yesung terdengar menegur Kyuhyun, membuat pria itu mendengus.

“Biarkan saja.” Jawab Kyuhyun.

“Kyu, sebenarnya kau pernah tidak memertahankan Sungmin eonni? Kulihat dia sangat kecewa padamu.” Ryeowook mendekati sofa dan bertanya pada Kyuhyun dengan raut menyelidik.

“Mempertahankan apa? Bahkan aku tak punya hak menjadi suaminya.” Balas Kyuhyun terdengar kesal.

“Tapi setidaknya kau melakukan perlawanan. Jika hanya pasrah saat dikatakan kau bukan suami Sungmin itu tandanya kau tak pernah mengakuinya sejak awal. Sikapmu yang tak mempertahankan Sungmin ini yang membuat pihak WGM menghapus videomu, mungkin.” Analisa Yesung.

Kyuhyun terdiam cukup lama, tampak memikirkan ucapan Yesung namun selanjutnya menjawab tak acuh. “Jika dihapus juga tak masalah. Aku tak mengharapkan videoku tayang.” Jawabnya.

“Aish!” Yesung dan Ryeowook mengumpat keras.

Bersamaan dengan itu ponsel di kamar Kyuhyun berdering keras mengalahkan suara televisi.

“Beberapa hari ini dering ponselmu nyaring sekali, kurangi volumenya.” Tegur Yesung saat melihat Kyuhyun bangkit dari duduk.

“Aku tengah menunggu pemberitahuan penting hyung jadi sengaja membesarkan dering ponsel agar tak tertinggal satu informasipun.” Jawab Kyuhyun sebelum masuk ke kamar, mendekati nakas lalu memeriksa ponsel.

| Pengirim: Choi Minho

Hyung, akhirnya sketsa kemarin selesai. |

Kyuhyun membuka pesan gambar yang Minho kirim lalu terduduk di atas kasur tanpa sadar. Gambar pertama gadis berambut pendek memakai masker dan Kyuhyun nyaris terlonjak senang karena gambar itu sesuai fakta, namun saat Kyuhyun melihat gambar kedua dimana gambar seorang gadis tanpa masker membuatnya kaget bukan main. Gambar kedua yang dikirim Minho ini benar-benar tak masuk akal. Sosok yang kemarin ia ceritakan dengan Taemin kenapa berubah menjadi wajah Sungmin jika tanpa masker?

Apa yang salah denganku? Jangan bilang aku memikirkannya saat memberikan penjelasan pada Taemin hingga jadi begini, pikir Kyuhyun.

Ia mengetikkan balasan untuk Minho.

| Penerima: Choi Minho

Ada yang salah dengan sketsanya. Aku ingin menemui Lee Taemin-ssi lagi.|

Kyuhyun mengamati gambar itu sekali lagi saat menunggu balasan Minho. Namun semakin diperhatikan Kyuhyun semakin yakin jika gambar ini memang gadis yang ia cari. Jika dilihat-lihat mata Sungmin dan gadisnya memang mirip.

“Mungkinkah…” Kyuhyun berbisik lirih dan tampak terkejut. Pria itu segera bangkit dan menyambar kunci mobil, tergesa-gesa menuju pintu dorm. “Sial! Bagaimana bisa aku tak peka begini?”

“Kau mau kemana maknae? Kita ada janji siang ini. Ya!”

Teriakan Yesung tak Kyuhyun gubris karena ia sudah menghilang di balik pintu. Pria itu menekan tombol kebawah lift dengan tak sabaran. Saat merasa lift akan lama menyambutnya, Kyuhyun berinisiatif turun dengan tangga darurat.

Kyuhyun merasa benar-benar gila hanya karena seorang gadis. Menuruni lantai dengan tangga darurat juga baru pertama kali ia lakukan.

Lee Sungmin. Benarkah gadis itu adalah gadisnya? Bagaimana bisa Kyuhyun baru menyadari hal ini? Kyuhyun terus merutuki diri sepanjang perjalanan.

***

Kyuhyun mengabaikan teguran beberapa kru WGM saat memarkirkan mobilnya sembarangan. Ia tak peduli, sekarang yang ada di otaknya hanya Sungmin. Tak sulit menemukan gadis itu, karena ia tengah duduk di sofa ruang tamu dengan Yunho di sampingnya.

Kyuhyun urung masuk, padahal saat di mobil tadi niatnya untuk menyerang Sungmin sangat menggebu-gebu.

Di depan sana tampak Yunho memperlihatkan cincin yang terbuat dari Titanium hitam, indah sekali. Ia bilang cincin itu adalah cincin yang paling berharga. Sementara Sungmin mengeluarkan sesuatu dari tasnya, memamerkan kalung yang terbuat dari emas putih berbandul berlian Swarovski. Kyuhyun tahu walau hanya melihat sekilas karena itu kalung miliknya.

“Sepertinya aku pernah melihat kalung ini. Tapi dimana ya?” Yunho berujar seraya menatap kalung itu setengah berpikir.

“Sungmin-ah.”

Kyuhyun menyerbu masuk, menganggu proses pengambilan video dan tentu saja membuat kru WGM yang ada di sana segera menghalangi langkah Kyuhyun.

“Sungmin-ah, aku mau bicara.”

“Kyuhyun-ssi jangan seperti ini.” Salah satu kru mendorong Kyuhyun agar tak semakin mendekat.

“Berbicara apa?” Sungmin tanpa sadar berdiri dari duduk, ia menatap sedih saat Kyuhyun dipaksa keluar.

“Sungmin-ah, ikutlah denganku.”

“Tidak bisa Kyuhyun-ssi. Sungmin-ssi harus disini hingga malam, kami juga dikejar waktu. Mohon pengertiannya.” Salah satu kru kembali mendorong Kyuhyun menjauh walau tak keras.

“Biarkan aku bicara sebentar dengannya.” Sungmin benar-benar tak tega melihat Kyuhyun didorong seperti itu, terkesan diusir.

“Kita selesaikan syutingnya dulu, baru kalian bisa bicara, oke?” Yunho ikut bangkit, merangkul bahu Sungmin dan membimbingnya untuk duduk kembali.

Kyuhyun mengepalkan tangan kuat saat melihat aksi Yunho, pria itu seolah tak menganggapnya ada dan terus merangkul bahu Sungmin.

“Kyuhyun-ah. Tunggulah di dorm. Nanti malam aku akan pulang dan kita bicara.” Sungmin tak menggubris ucapan Yunho tadi dan terus menatap Kyuhyun yang balas menatapnya. “Aku janji. Kau pulanglah dulu.” Sahut Sungmin lagi.

Kyuhyun mengalah, membiarkan dirinya dihalau kru WGM keluar rumah.

“Sial!” Kyuhyun meninju kap mobilnya cukup keras hingga berbekas saat kekesalan di hati tak bisa dibendung lagi.

***

| Datanglah ke atap. |

Sungmin bergegas keluar dorm saat melihat memo itu di depan pintu lemari pendingin. Dengan pakaian yang belum diganti dan hanya beralaskan sandal rumah ia pergi ke lantai teratas gedung dorm dengan tekad ingin bertemu Kyuhyun. Jujur Sungmin begitu penasaran dengan apa yang pria itu ingin katakan. Selama Sungmin bergabung, belum pernah ia melihat mata Kyuhyun yang menyorot luka mendalam. Entahlah, Sungmin pikir tatapan Kyuhyun tadi sore jelas-jelas tatapan terluka.

Sungmin mendorong pintu atap lalu di sambut kembang api yang meledak di udara, tepat di atas kepalanya.

“Astaga. Indah sekali.” Sungmin nyaris terlonjak karena terlalu bahagia melihat kembang api itu.

“Bagaimana? Kau suka?” Suara Kyuhyun terdengar, saat Sungmin lihat jarak pria itu cukup jauh dari tempatnya berdiri.

“Suka sekali.” Sungmin mengangguk lalu melangkah mendekati Kyuhyun.

“Mau mencoba memainkannya?” Tawar Kyuhyun, memberikan satu kembang api pada Sungmin namun gadis itu menggeleng.

“Kau saja. Aku takut. Aku cukup menikmati.”

“Aish! Begitu saja takut.” Cibir Kyuhyun seraya kembali membakar kembang api.

Sungmin tak henti-hentinya tersenyum melihat letusan kembang api di angkasa hingga persediaan yang Kyuhyun punya habis tak tersisa.

“Kau mau mengatakan apa tadi?” Tanya gadis itu membuka percakapan saat mereka diselimuti keheningan.

“Tidak. Aku hanya ingin mengajakmu bermain kembang api.”

“Apa?” Sungmin menatap Kyuhyun tak percaya. “Dasar jahat!” Tanpa sadar Sungmin memukul bahu Kyuhyun berulang kali namun pria itu malah tertawa. “Kukira ada yang penting. Bodohnya aku.”

“Siapa bilang ini hal sepele?” Kyuhyun bertanya, kali ini tak ada candaan, pria itu tampak sungguh-sungguh. “Menurutku ini penting. Seperti halnya bantal sofa dan pohon apel, sekarang pertama kali kau bermain kembang api denganku. Aku tak mau jika Yunho hyung melakukan itu untukmu.”

Sungmin menatap Kyuhyun dengan kerutan di dahi. “Kau ini kenapa?” Sungmin mendengus lalu menatap ke depan dimana pemandangan kota Seoul terhampar luas. “Jujur saja aku bingung sekaligus kecewa denganmu.” Sungmin kembali buka suara. “Kau mengabaikanku, tak mempertahanku sama sekali di depan WGM dan Yunho oppa lalu sekarang kau berlagak ingin menjadi pria pertama yang mewujudkan impianku. Ini cukup membingungkan.” Sungmin menghela napas lalu berniat melangkah meninggalkan Kyuhyun. Mendadak Sungmin didera kelelahan yang sangat saat berhadapan dengan pria itu.

“Sungmin-ah.” Kyuhyun berhasil mencekal tangan Sungmin namun dering ponsel di saku celana gadis itu terdengar. Sungmin dengan halus melepas cekalan Kyuhyun lalu memeriksa ponselnya. Yunho menelepon padahal mereka baru saja bertemu. “Iya oppa.” Sungmin menjauh, pergi ke ujung pagar pembatas agar mendapat privasi sementara ia menjawab panggilan Yunho.

“Sungmin-ah. Aku sudah ingat dimana pernah melihat kalung itu. Aku tahu kalung itu langka dan hasil pesanan seseorang.”

“Benarkah?” Sungmin nyaris berteriak. “Milik siapa oppa…”

Telepon di telinga Sungmin direbut paksa lalu sambungan terputus.

“YA!” Sungmin ingin berbalik dan berniat merebut kembali ponselnya di tangan Kyuhyun namun pria itu tak mengizinkan, malah memenjara Sungmin dengan pelukan dari belakang.

Sungmin membulatkan mata. Pelukan Kyuhyun benar-benar membuat darahnya berdesir, belum lagi napas Kyuhyun yang terasa di ceruk lehernya. Dipeluk dari belakang seperti ini benar-benar pertama kali bagi Sungmin hingga ia merasa waktu seakan berhenti beberapa detik.

“Kyuhyun-ah, apa yang kau…”

“Biarkan seperti ini sebentar.” Bisik Kyuhyun tanpa mau menjauhkan wajahnya di ceruk leher Sungmin.

Sebenarnya Sungmin merasa sangat nyaman dipelukan Kyuhun namun gadis itu segera tersadar jika ini salah, ada yang tak beres dengan rekan kerjanya.

“Kyuhyun-ah, kau kenapa? Apa ada masalah besar hingga kau tampak putus asa begini?”

Kyuhyun tersenyum tanpa Sungmin sadari lalu sebelah tangannya mencari tangan Sungmin sebelum mengenggamnya erat. “Ya.” Jawab Kyuhun lirih. “Masalah terbesarku adalah kau.”

Sungmin mengerti arah pembicaraan Kyuhyun. Pria itu akan terus menuntut pengunduran dirinya dari KRY jadi wajar saja Kyuhyun menganggapnya masalah besar. Sungmin tertunduk sedih menyadari hal itu namun beberapa detik kemudian ia didera kekagetan yang sangat saat Kyuhyun tiba-tiba saja mengecup punggung tangannya yang tadi digenggam.

“Apa yang kau lakukan?” Sungmin nyaris berteriak dan berniat menarik tangannya namun terlambat, Kyuhyun sudah melepas pelukan lalu membalikkan tubuh hingga mereka berhadapan.

Sungmin nyaris berteriak saat punggungnya mengenai pagar pembatas kala disudutkan Kyuhyun terus-menerus.

“Kau ini kenapa?” Sungmin yang sudah kesal mulai berani menatap Kyuhyun di depannya. Emosi yang bercampur kecewa tercetak jelas di wajah Sungmin namun perlahan memudar saat ia melihat lelehan air mata di pipi Kyuhyun. Pria itu menangis? Seorang Cho Kyuhyun menangis di depan Sungmin? Bagaimana bisa? “Kyu, kau…”

Ucapan Sungmin terhenti saat Kyuhyun menariknya ke dalam pelukan, sangat erat. “Kau tahu bagaimana tersiksanya aku menunggu saat-saat seperti ini? Bagaimana bisa kau baru menemuiku?”

Sungmin mengerutkan dahi. Kali ini ia benar-benar bingung kemana arah pembicaraan Kyuhyun.

“Kau berubah drastis seperti ini tanpa sepengetahuanku.” Kyuhyun melepaskan pelukan lalu menangkup kedua pipi Sungmin, meneliti wajah gadis itu dari dekat.

Sungmin tak nyaman. Degup jantungnya menggila hanya dengan tatapan lekat Kyuhyun seperti sekarang.

“Kau sebenarnya kenapa?” Sungmin memberanikan diri mengusap pipi Kyuhyun dengan tangan bergetar namun pria itu malah mengecup telapak tangannya yang bahkan belum sempat mengusap pipi pria itu.

Sungmin terdiam, mata gadis itu melebar saat Kyuhyun terus-menerus menghujamkan kecupan ringan di telapak tangannya. Jujur, pemandangan seperti ini baru pertama kali Sungmin lihat.

Sadar dengan bungkamnya Sungmin membuat Kyuhyun menghentikan aktivitas lalu menatap tepat ke mata Sungmin. Gadis itu jelas-jelas tampak kebingungan namun Kyuhyun malah tersenyum dan menikmati ekspresi Sungmin yang terkesan lucu.

Melihat Kyuhyun yang tersenyum membuat Sungmin membuang jauh rasa bingungnya dan balas tersenyum. Entah mengapa kegelisahan yang melanda Sungmin seketika sirna saat melihat senyuman pria itu.

Namun tampaknya senyum Sungmin ditangkap lain oleh Kyuhyun. Ia terdiam dan baru menyadari begitu memesonanya senyum Sungmin.

Tanpa sadar Kyuhyun menarik Sungmin mendekat sebelum menutup matanya hingga kejadian itu terulang lagi. Senyum Sungmin menguap ke udara saat Kyuhyun berhasil menawan bibirnya.

Ada sedikit perlawanan. Sungmin benar-benar merasa ini hal yang salah jadi ia berusaha menjauhkan wajahnya dan mendorong dada Kyuhyun namun Sungmin bisa apa jika pria itu malah memeluknya erat.

Kyuhyun mampu melumpuhkan Sungmin tanpa mengeluarkan banyak energi. Selebihnya gadis itu hanya bisa diam dan tak berniat membalas saat Kyuhyun mulai menggerakkan bibirnya.

Semuanya kembali terjadi. Dan lagi, tanpa mereka sadari sebuah kamera mengabadikan kegiatan itu beberapa kali dengan sangat leluasa.

/

\

/

\

T. B. C