FF \ KYUMIN | K.R.Y (S) | CHAPTER 12 / GENDER SWITCH

Sungmin meraih teh di depannya sebelum meneguk dengan perlahan. Mata gadis itu sesekali melirik ke depan di mana satu perempuan duduk seraya balas menatapnya dengan lekat. Di ruang tengah, tak jauh dari mereka duduk terdengar suara ribut yang ditahan, seperti tengah mendiskusikan sesuatu.

.

~oOo~

.

K.R.Y.(S)

.

Presented by Melani KyuminElfSha

.

FanFiction

.

Chapter :: 12

.

Genre :: Romance, Drama, Hurt.

.

Rate :: T

.

Warning :: GS, Tak sesuai EYD, OOC, Typo(s).

.

Disclaimer :: FanFict ini murni milik saya, walau cerita pasaran tetap mutlak milik saya jadi Jangan Salin Tanpa Izin.

.

~oOo~

.

“Jadi benar kau Lee Sungmin anggota baru KRYS itu, ‘kan?” Akhirnya Ahra buka suara. Sejak Kyuhyun datang ke rumah membawa Sungmin ikut serta, Ahra sudah menaruh banyak pertanyaan namun ia menahannya.

“Ya eonni.” Sungmin tersenyum kikuk setelah meletakkan lagi gelas teh ke tempat semula. Ia belum siap bertemu orang baru dan Kyuhyun main seenaknya menyeret Sungmin kemari padahal ia sudah menolak mentah-mentah.

Sekali lagi terdengar teriakan dari ruang tengah, suara ibu Kyuhyun dan membuat Sungmin terkesiap seraya menatap takut arah ruang tengah.

“Santai saja. Eomma dan Kyuhyun memang begitu. Jika dua orang keras kepala bertemu maka tak perna ada ucapan lembut jika tengah pembicaraan.” Seakan tahu apa yang ada di otak Sungmin membuat Ahra segera menjelaskan.

Sungmin sekali lagi hanya tersenyum paksa sebelum kembali meneguk tehnya sebagai penghilang cemas.

Sementara itu di ruang tengah masih terlihat perdebatan sengit. “Apa kau gila? Otak warasmu sudah pergi?”

“Tidak eomma, tidak. Otakku masih di tempatnya dan aku waras!”

“Lalu keributan apa yang kau bawa ke rumahku?” Sekali lagi Heechul meninggikan suaranya, matanya tajam menatap mata Kyuhyun. “Dua tahun tak pernah pulang, hanya bicara jika ditelepon. Bahkan kau tak pernah punya inisiatif untuk menghubungi kami lebih dulu.”

“Aku sibuk eomma. Oh ayolah, aku sudah sering menjelaskan ini dan kenapa eomma terus meminta penjelasan yang sama?”

“Sibuk?” Kali ini suara Heechul merendah, tatapannya juga meredup namun masih menatap Kyuhyun. “Mau berapa lama lagi kau membohongiku? Dua tahun? Tiga tahun? Sepuluh tahun? Seratus tahun atau selama sisa hidupmu?” Tanya Heechul lagi.

“Ayolah eomma. Aku seorang artis papan atas, jadi untuk apa aku berbohong jika memang sibuk.”

“Presiden saja tak sesibuk kau padahal tanggung jawabnya lebih besar. Dan kau juga membatalkan makan siang kita saat itu, sebelah pihak!” Heechul mencibir walau dengan suara rendah.

“Saat itu aku dihadang pihak WGM, eomma. Sungguh aku sudah rapi dengan balutan jas yang eomma inginkan namun mereka tak mau melepasku.” Ujar Kyuhyun jujur namun malah mendapat cebikan mulut Heechul.

“Lalu sekarang apa? Kau tiba-tiba datang nyaris pukul 12 malam, mengganggu tidurku dan nunamu lalu tanpa dosa kau membawa seorang?” Heechul yang sudah emosi mulai mengeluarkan banyak petanyaan di benaknya.

“Eomma tak pernah menyaksikan acara infotainment? Dia anggota baru grup kami.” Jelas Kyuhyun.

“Dan kau membawanya kemari karena dia hamil?”

“Eomma! Kenapa bicara sembarangan begitu?”

“Karena aku tahu pria di foto yang mencium anggota baru KRYS adalah kau, bersyukur aku masih hobi menyaksikan infotainment.” Heechul menatap Kyuhyun dengan seringaian sedangkan Kyuhyun mulai salah tingkah.

“Eomma dengarkan aku…”

“Dan malam itu kalian melakukannya hingga dia hamil? Kau tak tahu harus berbuat apa dan rumah ini memberi kalian solusi?” Kembali Heechul berujar.

“Terserah eomma saja, yang jelas kami belum melakukannya. Eomma bisa memeriksakan dia ke dokter.” Kyuhyun yang sudah lelah berinisiatif mengakhiri konfrontasinya dengan sang ibu. “Yang jelas dia akan menginap di sini hingga suasana panas di dunia hiburan mereda.” Kyuhyun bangkit dari duduk disusul Heechul.

“Enak sekali kau memutuskan. Tidak, bawa kekasih hamilmu dari rumahku.”

“Eomma dia tidak hamil!” Kyuhyun mengerang frustasi. “Jangan bahas kehamilan di depan Sungmin, oke? Dia cepat murung jika disindir.”

“Nah, berarti benar dia hamil jika tersinggung saat disindir.”

“Eomma kumohon. Dia tidak hamil dan aku masih ingat sudah menawarkan eomma tes ke dokter.” Kyuhyun melangkah menjauhi sofa dan Heechul mengekori anaknya.

“Jadi kau akan keluar dari KRYS? Kau dikeluarkan oleh Sooman ahjussi?” Kyuhyun mendengar suara kakaknya bertanya pada Sungmin, saat ia lihat Sungmin tampak kebingungan menjawab pertanyaan Ahra.

“Tak ada yang keluar dan dikeluarkan nuna. Ayo Min.” Kyuhyun menarik Sungmin agar bangkit dari duduk lalu menyeretnya ke arah tangga.

“Eonni aku permisi dulu, ahjumma.” Sungmin berpamitan pada dua orang itu saat Kyuhyun tak berhenti menariknya. Sungmin tahu sikapnya tak sopan namun jika tak menyapa sama sekali barulah bisa dikata tak sopan.

“Ahjumma? Omo! Kau dengar panggilannya tadi untukku, Ahra? Benar-benar gadis tak tahu situasi.”

Ahra tersenyum mendengar ucapan ibunya. “Jika bukan ahjumma lalu eomma ingin dia memanggil apa? Memanggil eomma juga?” Tanya Ahra.

Heechul terdiam sebentar. “Benar. Dia bukan siapa-siapa kenapa harus memanggilku eomma. Ahjumma juga sudah bagus.” Heechul membalikkan tubuh dan melangkah ke arah kamar. “Ah sial! Aku benci dipanggil ahjumma.” Masih sempat-sempatnya wanita itu mengomel.

***

“Ini kamarku.” Ujar Kyuhyun saat pintu di depan mereka terbuka. “Masuklah.” Perintahnya pada Sungmin yang masih tetap diam di sampingnya.

“Kamarmu masih terawat.” Nilai Sungmin saat mencoba melangkah.

“Tentu saja. Aku tak mengizinkan kamar ini terkena debu jadi eomma dan asisten pembantunya bekeja keras merawat istanaku.”

Sungmin mendengarkan penjelasan itu seraya mata meneliti kesetiap sudut kamar Kyuhyun yang bernuansa mistis, nyaris warna hitam menghiasi seluruh tembok.

“Istirahatlah…”

“Lalu kau?” Sungmin segera menatap Kyuhyun dengan lekat.

“Aku juga akan istirahat, tapi di dorm.”

Mata Sungmin membulat. “Kau akan pulang ke dorm? Sekarang?”

“Tentu saja. Lalu kau mau aku tak kembali dan tidur disini bersamamu? Bisa-bisa apa yang eomma ucapkan sejak tadi terkabul.”

“Bu-bukan begitu maksudku. Kau bisa istirahat disini dan aku di luar. Sekarang sudah sangat larut untuk berkendara.” Jawab Sungmin.

“Tak masalah. Kau cukup istirahat saja dan jangan kembali sebelum ada yang menjemputmu.”

Sungmin tersenyum lalu mengangguk. “Tapi apa yang eommamu ucapkan sejak tadi? Kenapa kau tak mau ucapan beliau terkabul?”

Kyuhyun terdiam sebentar lalu berdehem. “Ucapan rahasia. Aku pulang dulu.” Kyuhyun tersenyum salah tingkah lalu menutup pintu, bayangan Sungmin hilang di balik pintu kamar sebelum Kyuhyun mendesah berat. Ia harus banyak istirahat untuk mendapatkan banyak energi melawan Sooman besok, bagaimanapun caranya ia harus berbicara empat mata dengan pria paruh baya itu.

***

Sungmin terbangun dari tidur nyenyak saat satu orang membuka tirai pintu balkon, angin semilir dan cahaya matahari menyambutnya.

“Selamat pagi nona. Silahkan bangun dan bersiap, sebentar lagi keluarga Cho memulai sarapan.”

Sungmin langsung terduduk di tempatnya, ia baru sadar jika sekarang berada di kediaman orang tua Kyuhyun.

“Ya… terima kasih.” Sungmin tersenyum kikuk saat pelayan wanita itu undur diri, sepeninggal pelayan itu ia buru-buru masuk ke kamar mandi.

Dua puluh menit kemudian gadis itu sudah keluar kamar, menuruni anak tangga dengan perasaan was-was. Ia terlambat bangun dan tak membantu masak, sudah tentu ibu Kyuhyun semakin cemberut melihatnya.

“Kau lama sekali. Cepat duduk agar kita bisa mulai sarapannya.” Heechul segera berujar saat melihat Sungmin berjalan setengah takut menuju kursi.

Gadis itu duduk di samping Ahra dan menjadi objek penglihatan tiga orang lain di meja makan.

“Apa kabar. Saya ayah Kyuhyun.”

“Apa kabar ahjussi, saya teman satu grup Kyuhyun.” Sungmin segera bangkit lalu membungkuk sopan di depan Hangeng.

“Tak perlu seformal itu. Ayo duduk lagi, kita mulai saja sarapannya.”

Sungmin mengikuti permintaan itu dan mereka makan dalam hening, sesekali Ahra membuka suara menghilangkan kecanggungan hingga Heechul, Hangeng maupun Sungmin tertawa mendengar lelucon Ahra. Mereka lupa jika di meja makan tak boleh berbicara dan tertawa.

***

Kyuhyun mempercepat langkahnya menyusuru koridor saat mendapat informasi Sooman ada di ruang kerja. Sementra itu Yesung dan Ryeowook mengekori dengan raut wajah cemas.

“Kau sungguh ingin berbicara dengan Sooman ahjussi?” Tanya Yesung saat disikut Ryeowook pertanda ia harus buka suara.

“Iya hyung. Aku harus bicara dengan pria itu.”

“Tapi Sooman ahjussi bukan orang sembarangan yang bisa kau temui sesuka hati.” Peringat Ryeowook.

“Aku akan memaksanya untuk bertemu dan berbicara. Aku punya penawaran istimewa untuk itu.” Ujar Kyuhyun dengan suara yakin.

Ryeowook dan Yesung saling pandang, mereka tak bisa menghentikan niat Kyuhyun yang sudah bulat seperti ini.

“Aku ingin bicara dengan presiden direktur Lee Sooman.” Ujar Kyuhyun saat mereka berada di depan meja sekretaris.

Sekretaris itu tersenyum mendengar panggilan Kyuhyun barusan. “Tapi beliau ada rapat dengan… Cho Kyuhyun.” Sekretaris itu terperanjat saat Kyuhyun menerobos masuk dan menganggu rapat Lee Sooman dengan koreografer dari Amerika itu.

“Maaf tuan, saya sudah coba jelaskan namun tuan Kyuhyun menerobos masuk.” Sekretaris itu segera buka suara saat melihat Sooman mengerutkan dahi.

“Biarkan dia.” Sooman berujar lalu berbincang sebentar dengan koreografernya sebelum orang asing itu keluar ruangan.

“Tunggulah di luar hyung, nuna. Ini pembicaraanku dan dia.” Kyuhyun segera berujar saat Yesung dan Ryeowook berniat ikut masuk. Lalu dua orang itu tak bisa membantah saat pintu sudah dikunci Kyuhyun dari dalam.

“Jadi kau mengurung kita berdua disini?” Sooman buka mulut. “Padahal aku ingin menyuguhkanmu teh.”

“Tak perlu repot-repot sajangnim, aku juga tak lama.” Tanpa dipersilahkan duduk Kyuhyun mengambil tempat di depan Sooman. “Aku ingin membahas beberapa hal dengan anda. Pertama mengenai skor yang agensi jatuhkan untuk Sungmin. Kupikir itu tak logis sementara anda membiarkan saya terus berada di dunia hiburan.” Kyuhyun mulai menatap Sooman lekat namun pia paruh baya itu tampak tenang.

“Pertama, kami bukan seenaknya menjatuhkan skors pada Sungmin, karena memang jagad hiburan gempar karena skandalnya. Masih belum tahu siapa pria itu tapi yang jelas kau tak bisa kami berikan sanksi karena kau Asnya KRYS.” Jelas Sooman.

“Ah~ ada bentuk pilih kasih disini.” Cibir Kyuhyun. “Lalu yang kedua, kudengar anda ingin mengeluarkan Sungmin dari grup jika masalah ini tak kunjung reda.”

“Ya. Sayang sekali tapi memang karir gadis itu harus segera berakhir.”

“Sajangnim.” Kyuhyun meninggikan suaranya. “Anda memperlakukan manusia layaknya binatang. Bagaimana bisa anda merekrut orang ke grup kami lalu mencampakkannya bagai ia tak berharga? Padahal anda yang bersikeras Sungmin bergabung, dulu.”

“Aku juga ingat kau menentang keras bergabungnya Sungmin, jadi apa lagi? Harusnya kau berterima kasih padaku karena sudah sudi menyingkirkan Sungmin.”

Kyuhyun terdiam sebentar, kata-kata Sooman begitu melukai perasaannya dan ia teringat kesalahan lalu.

“Dan aku juga ingat anda berusaha membuat hubunganku dan Sungmin membaik, anda berhasil namun kenapa sekarang anda malah ingin memisahkan KRY dengan Sungmin?”

“Sudahlah Kyu, lagipula masyarakat belum menunjukkan keredaannya atas skandal Sungmin. Jadwal panggung, acara Reallity Show dan juga WGM hancur karena itu. Kami rugi besar dan belum lagi harus meredakan telepon masuk dari perusahaan yang mengontrak kalian dan juga netizen. Jika memang dalam satu bulan ini mereka masih membahas Sungmin maka kami sepakat mengeluarkan gadis itu diam-diam.” Jawab Sooman lagi.

Kyuhyun mengepalkan tangan kuat mendengar ucapan Sooman tadi. Ia tak sejalan dan tentu saja tak setuju aas pemecatan Sungmin.

“Dan aku juga tahu kau akan melamarnya. Satu grup terlibat skandal percintaan, akan jadi apa grup yang kubuat? Tidak sama sekali, grupku tak boleh hancur hanya karena cinta.”

Kembali Kyuhyun terdiam, ucapan Sooman tadi benar-benar menguras habis enerinya. Kyuhyun mulai berpikir untuk membalas ucapan Sooman. “Bagaimana jika pemecatan Sungmin adalah langkah terakhir? Aku akan berusaha menghilangkan skandal itu dengan bantuan yang ku punya, jadi tolong anda pertimbangkan lagi pemecatan Sungmin.”

Sooman tampak berpikir lalu mengangguk. “Baiklah. Tak ada lamaran, tak ada pemecatan dan lagi anggota pria KRYS akan tinggal di gedung atas dorm. Gedung itu sudah direnovasi jadi kalian tak perlu satu dorm lagi dengan anggota perempuan. Mengerti?” Tanya Sooman.

Kyuhyun mengangguk tanpa kata lalu bangkit dari duduk.

“Sampaikan pada Yesung jika mulai detik ini kalian berdua akan tinggal di dorm atas.” Sebelum Kyuhyun pergi Sooman kembali berujar mengingatkan.

***

Sejak siang Sungmin sudah berada di panti, tak lupa ia berpamitan pada ibu Kyuhyun sekaligus mengirim pesan singkat ke pria itu namun tak ada balasan hingga sore.

Sungmin melupakan kesedihan hati saat melihat anak kecil yang sejak tadi bermain dengannya, lalu sebelum malam tiba Sungmin membantu mereka mandi.

“Kau menginap disini Min?” Ibu asuhnya bertanya saat Sungmin mengeringkan tangan dengan handuk.

“Iya, sepertinya hampir malam dan aku rindu tidur disini.” Jawab Sungmin seraya tersenyum.

“Tapi di depan ada mobil yang tampaknya menunggumu.”

“Apa?” Sungmin yang kaget segera meetakkan handuk lalu melangkah tergesa menuju halaman, ia tesenyum memikrkan Kyuhyun menjemputnya.

“Hai Sungmin.”

Dan senyum gadis itu sirna saat melihat Jungmo menyapa dari balik jendela mobil.

“Hai. Kenapa disini oppa?” Tanya Sungmin seraya mendekati mobil.

“Menjemputmu, apa lagi? Ini perintah langsung dari sajangnim.” Ujarnya.

“Oh? Sajangnim?” Tanya Sungmin tak percaya.

“Iya. Sajangnim sudah memikirkan masalah ini dan beliau akan melakukan wawancara terbuka besok. Rencananya akan kita diskusikan di dorm. Ayo pulang, cepat bersiap.”

“Baiklah.” Sungmin yang panik karena didesak segera masuk ke gedung untuk mengambil tas pakaiannya.

***

“Eonni!” Ryeowook segera mnghambur ke pelukan Sungmin saat menyambut gadis itu di ambang pintu. Sungmin balas memeluknya saat mendengar isak tangis Ryeowook.

“Hei kenapa malah menangis?” Tanya Sungmin seraya melepas pelukan, menatap wajah basah Ryeowook.

“Kukira… kukira eonni tak akan kembali.” Ryeowook mulai sesegukan dan membuat Sungmin panik. “Disini kacau dan eonni pergi tanpa pesan. Aku sangat lega saat tahu eonni kembali.

“Maaf Wookie, aku tak akan mengulang kesalahan ini.”

Ryeowook kembali memeluk Sungmin dan Jungmo membiarkan dua gadis itu terlarut dalam kesedihan.

Setelah menunggu tiga puluh menit akhirnya Jungmo angkat bicara. “Sesuai rencana awal kita, besok akan ada wawancara terbuka dan biarkan para pria yang menjawab. Masalah ini rawan sekali jika kita salah bicara.”

“Baiklah.” Ryeowook menjawab pasrah sementara Sungmin tersadar akan satu hal.

“Kemana Yesung oppa dan Kyuhyun?”

Pertanyaan Sungmin tak langsung dijawab karena Ryeowook dan Jungmo saling tatap.

“Mereka… pindah ke lantai atas.” Jawab Ryeowook.

“Hm? Kenapa?” Tanya Sungmin dengan kerutan di dahi.

“Memang awalnya setelah lantai atas selesai direnovasi para pria akan pindah kesana, dan kebetulan baru selesai. Tapi tenang saja, jika lapar mereka akan makan disini.” Terang Jungmo.

“Ah~” Sungmin mengangguk paham lalu balas memeluk Ryeowook saat gadis itu memeluknya.

Tak lama Jungmo pamit pulang, meninggalkan dua gadis itu di dorm yang masih melepaskan rasa rindu.

***

Tak seperti terakhir kali mereka bertemu, kali ini Kyuhyun seolah tak mengenal Sungmin. Beberapa kali Sungmin mendekati pria itu dan ingin buka suara namun ada saja halangan hingga kini mereka duduk di depan banyak wartawan saat wawancara terbuka digelar.

Sungmin sudah gugup bukan main, ia ingat Kyuhyun beniat melamarnya didepan umum namun hingga akhir pria itu tak menyinggung masalah lamaran, hanya menjelaskan jika tak ada hubungan asmara diantara mereka. Pria itu bersikukuh meyakinkan wartawan jika memang tak ada hubungan apapun selain profesional kerja.

“Bagaimana masalah foto ciuman itu?” Tanya salah satu wartawan lagi.

Kyuhyun terdiam sebentar lalu tersenyum. “Itu bukan ciuman, hanya salam yang sering warga Barat lakukan. Saya tahu saya salah dengan menerapkan ajaran Barat maka dari itu saya akan merubahnya.”

Sungmin menatap Kyuhyun kaget, pria itu tak mengakui ciuman mereka di depan publik? Sebenarnya bukan itu letak kekagetan Sungmin, ia hanya tak menduga jika Kyuhyun akan bersikap dingin begini.

***

“Kyuhyun kita harus bicara.” Sungmin segera menyusul Kyuhyun saat wawancara berakhir. Kyuhyun tanpa permisi segera menjauh dan beruntung sungmin bisa mengejarnya.

“Oh hai Sungmin nuna.” Kyuhyun tersenyum lalu mengusap tengkuknya salah tingkah.

Sungmin kaget saat Kyuhyun memanggilnya nuna namun semua kekagetan itu belum ada apa-apanya dengan pengakuan Kyuhyun tadi. “Kyuhyun, kita…”

“Aku ada janji dengan Haneul. Aku pergi dulu nuna.” Kyuhyun segera melambai dan menghilang secepat yang ia bisa dengan bantuan lift.

Sungmin yang tak bisa mencegah hanya menatap punggung Kyuhyun dari jauh dengan tatapan sedih. Apa Kyuhyun baru saja membahas gadis lain di depannya?

“Eonni ayo kita pulang.” Ryeowook mengusap bahu Sungmin pelan dan hanya dijawab anggukan gadis itu.

Selama di perjalanan tak ada yang buka suara padahal di dalam van ada Yesung, Ryeowook dan Sungmin. Sesekali Ryeowook melempar tatapan ke arah Yesung dan dibalas gelengan oleh pria itu.

Saat mereka tiba di dorm Yesung ikut masuk, pria itu beralasan ingin makan masakan dua gadisnya.

“Aku merasa Kyuhyun menghindariku.” Ryeowook dan Yesung yang tengah memasak mulai menatap Sungmin.

“Aku merasa ada yang tak beres sejak aku kembali.” Kembali Sungmin berujar.

Yesung menghela napas lalu mendekati Sungmin, duduk di samping gadis itu. “Terakhir kali Kyuhyun berbicara dengan sajangnim mengenai pencabutan sanksi, lalu sejak saat itu kami juga merasa ada yang tak beres.”

“Sajangnim?” Tanya Sungmin tak percaya.

Yesung mengangguk. “Sepertinya Kyuhyun menawarkan sesuatu agar kau kembali ke KRYS lalu sajangnim dengan semua kuasanya menghentikan skandal kalian. Kau liat di wawancara terbuka tadi, mereka hanya sekali bertanya mengenai fotomu selebihnya menanyakan hal tak penting.” Jelas Yesung.

Sungmin terdiam mendengar penjelasan Yesung sebelum otaknya bekerja. “Jadi Kyuhyun… mengorbankan dirinya untukku?”

“Bisa dikatakan begitu tapi… Sungmin kau mau kemana?” Yesung berteriak saat gadis itu malah bangkit lalu keluar dari dorm.

“Sungmin!”

“Oppa, biarkan saja dia.” Ryeowook segera mencegah dan tersenyum menatap arah pintu.

***

Tak sulit mengetahui keberadaan Kyuhyun, pria itu menghadiri pesta ulang tahun Haneul. Sungmin membayar taksi saat ia sudah tiba di tujuan. Dengan tergesa-gesa ia meyusuri halaman namun terhenti saat mengetahui pakaiannya jauh dari kata layak untuk acara ulang tahun.

Tapi ia tetap ingin menemui Kyuhyun jadi Sungmin terus menyusuri halaman dan menemukan rumah kaca dimana pesta berlangsung, dan tak membutuhkan waktu lama Sungmin melihat pria yang tengah duduk sendiri di dekat kaca. Sungmin tersenyum lalu bersembunyi di papan ucapan sebelum menghubungi Kyuhyun.

“Apa yang kau lakukan?” Tanya Sungmin saat panggilan terhubung.

“Bersenang-senang dengan para gadis.”

Sungmin menahan napas sebentar lalu mengintip Kyuhyun yang masih sendiri di kursinya. “Kau tak sedang membohongiku, bukan?”

“Untuk apa aku membohongimu? Kau dan yang lain sudah tiba di dorm?”

“Hm.” Jawab Sungmin, ia masih menatap gerak-gerik Kyuhyun hingga satu gadis datang namun segera Kyuhyun usir dengan gerakan tangan. “Kenapa kau mengusirnya? Dia tampak cantik.”

“Maaf?” Kyuhyun terkesiap saat mendengar ucapan Sungmin lalu menatap sekeliling, saat itu pula Sungmin bersembunyi. “Kenapa kau bisa tahu?”

“Entahlah. Aku hanya menebak.” Jawab Sungmin lagi dan kali ini kembali mengintip namun kursi itu sudah kosong, Kyuhyun tak ada di sana.

“Ini yang kau bilang menebak?”

“Astaga!” Sungmin nyaris terlonjak saat Kyuhyun tiba-tiba berada di sampingnya.

“Kau mengikutiku?” Tanya Kyuhyun seraya memutuskan panggilan lalu memasukkan ponsel ke saku celana.

“Tidak… tapi iya dalam artian lain. Aku ingin bertanya langsung padamu.”

“Mengenai?”

“Apa benar kau menghindariku karena masalah sanksi?” Tanya Sungmin langsung. “Kau mengorbankan diri demi aku?”

Kyuhyun menatap Sungmin lalu tersenyum menyeringai. “Kau siapa sampai aku harus berkorban?” Tanya Kyuhyun. “Lagipula aku tak menghindarimu.”

“Dan kau melupakan janji untuk melamarku.” Sungmin menekan kalimatnya.

“Ah~ kau serius menanggapi soal lamaran? Ayolah, aku hanya bercanda, lagipula…”

Ucapan Kyuhyun terhenti saat tamparan keras Sungmin bersarang di pipi kirinya. “Bercanda? Kau pikir lamaran bisa kau buat candaan? Ternyata kau lebih menyedihkan dari yang terlihat.” Sungmin mengalirkan air matanya tanpa sadar sementara Kyuhyun tertunduk. “Kau pria pengecut.” Ejek Sungmin seraya menyeka air mata. “Tak masalah jika memang kau menghindariku. Kedepannya jangan pernah menegurku lagi mulai sekarang.” Gadis itu melangkah dari hadapan Kyuhyun namun belum menjauh Kyuhyun sudah mencekal tangannya.

“Bagaimana aku bisa melamar jika karirmu yang masih seumur jagung ada di ujung tanduk?”

“Aku tak butuh kau lindungi! Aku bisa melindungi diriku sendiri.” Sungmin menghempaskan cekalan Kyuhyun hingga terlepas.

“Tapi aku ingin melindungimu, aku ingin kita sama-sama di bawah naungan KRYS.”

Sungmin terdiam menatap pria itu yang entah sejak kapan tertunduk. “Jika begitu kita saling melindungi, bukan malah menghindar.” Ujar Sungmin lagi.

Kyuhyun mengangkat wajah dan menemukan senyum menawan Sungmin. Kyuhyun rindu senyum itu jadi tanpa pikir panjang ia segera memeluk Sungmin, tak takut jika wartawan di dalam sana memergoki mereka.

***

:: Epilog ::

Nyaris satu tahun mereka menyembunyikan hubungan dari dunia, yang tahu hanya keluarga dan tentu saja Ryeowook serta Yesung.

“Sebelum pergi Yesung oppa memberikan ini.” Ryeowook memperlihatkan cincin berlian di jari manis kirinya.

“Astaga! Oppa melamarmu?” Tanya Sungmin seraya mengamati cincin itu.

“Ya. Oppa bilang akan menikahiku setelah ia pulang dari barak militer.”

Kyuhyun yang melihat binar bahagia di mata Sungmin saat melihat cincin Ryeowook segera buka suara. “Bukankah cincin yang kuberikan matanya lebih besar dari punya Ryeowook nuna?”

“YA Cho Kyuhyun!”

“Apa? Kyuhyun juga melamarmu?” Tanya Ryeowook heran.

“Ya. Aku lebih dulu melamarnya.” Jawab Kyuhyun tak acuh.

“Kenapa kalian tak memberitahu kami? Oh sial, bahkan Yesung oppa tak tahu ini.” Dengus Ryeowook.

Kyuhyun dan Sungmin tersenyum, lalu pria itu duduk di tengah antara Sungmin dan Ryeowook lalu merangkul bahu kedua gadisnya. “Sayang sekali si kepala besar itu tak ada disini, kenapa dia memutuskan untuk wajib militer secepat ini?”

“Dan kepala besar itu calon suamiku, lagipula perhitungan Yesung oppa benar. Wajib militer dulu baru menikah. Kau juga segeralah pergi. Kau tak mau meninggalkan Sungmin eonni dua tahun lamanya setelah menikah bukan?”

“Sungmin nuna akan setia menungguku. Iya, ‘kan sayang?” Kyuhyun menyempatkan diri mengecup dahi Sungmin.

“Aish mulai lagi. Apa kalian bisa berhenti memamerkan kemesraan di depanku? Jujur aku mual.” Ucapan terang-terangan dari Ryeowook membuat Sungmin dan Kyuhyun tertawa sebentar.

“Apa kalian pernah berpikir tentang apa yang dikatakan netizen tentang grup kita? Menikahi sesama anggota grup.” Tanya Kyuhyun.

“Mereka berhak menilai namun yang jelas kebahagiaan hanya kita yang bisa merasakannya. Dan yang jelas KRYS tak boleh bubar seumur hidup hanya karena gunjingan.” Jawab Sungmin.

“Ya aku setuju. Jika kita hanya memikirkan penilaian netizen maka kita tak akan pernah maju, begitu juga KRYS.” Jawab Ryeowook.

Kyuhyun mengangguk namun tetap saja ia memikirkan apa yang akan netizen nilai nanti. Apa banyak yang pro atau malah banyak yang kontra?

Namun seperti yang Ryeowook dan Sungmin katakan, jika mereka hanya mengikuti penilaian orang lain maka mereka tak akan pernah bergerak maju untuk menggapai kebahagiaan senderi. Belum tentu penilaian orang lain berdampak kebahagiaan untuk kita. Biarlah mereka mencari kebahagiaan masing-masing walau nantinya menjadi pembicaraan besar setiap orang.

\

/

\

/

The End

Special Thanks to:

quoterlife, Sherly, Anonimous, mayysand, CkhLsm, nova137, tika137, ngess, kyuma0403, babychoi137, ViedaJoyElf , Shengmin137, Siwon wife, Shengmin137, Jingga, KwonG137, sweetpumpkin, evilkyu, lovely gyu, Dhewi Phortuna, mayminnie, dhea_elf, Just KMS, santyElfishy, kyuna36, Ria (makasih saeng atas komennya yang banyak bgt, seneng bacanya :)), park heeni, miniemeypumpkinchu, adekyumin joyer, Anonymous, 숭 혀리, Asih Hikaru, sp.wulan dari 김혜미, Ismasparkyu, alit, Shywona489, giaswi, kurnia, gaga, AsMul, Shansaini Hikari, nurulee, clara, Putri, NinachoLee, melisa, kykyu, hyunki, dikaokita, rani, Alfiani Vinc, azly, Monalisa, tiffytiffanylee, taeminnie18, kyumindudut, lee kyurah, Miko Xiao, kerorokerochan, gyu137, KMG6384, preisy1374, pillowpy, so lieching, orange girls, FaridaSparKyu, Ratu Kyuhae, megaro, chominhyun, Puspa mega, mayaristi, wulantsubaki, kyuhyun evil magnae, lee hye byung, rhara, rizkiyannie, Alfia Retno S, amazzetz, uvil, Nailun Najati, devin kyuelf, ayu, opale.ovallea, Anonymous, imKM1004, kyukyuchocho, PumpkinEvil, PumpkinEvil, minry88, cintariaminnie, kyumi wijayanti, kyumi wijayanti, Frizka Joy, Dealisa Rurin Wijaya, baby sandeul, marisa, Anonymous, Anonymous, Anonymous, EonKyuKyu, rarapotter23, Anonymous, echi, Khiky is Miss Orange, Lee Ruixi, a jeung, kyhyn, @_nyokkunyokkuni, csm, Desya Ayu, Ta, E.L, deaaseyo, ratihzhaa, kyhyn, heekitty, nhany, cho meihwa, fatimah, Anita cho, kumori98, rrstory (Ya ampun dek, kok aku dipanggil umma sih? tua dong aku nya, kkk), Jia, Anak Kyumin.