FF \ KYUMIN |AT THE LAST | SIXTH CHAPTER/ GENDER SWITCH

Kelas sudah berakhir dan Jungmo masih saja mengajak Sungmin berbincang. Sungmin hanya menanggapi dengan sewajarnya seraya melirik kursi depan. Sungmin berniat menunggu Kyuhyun pulang lebih dulu, namun semakin ditunggu pria itu semakin tak beranjak dari duduk. Sungmin menghela napas lalu menyandang tas dan bergegas meninggalkan kursi, diikuti Eunhyuk dan Jungmo. Sungmin merasa dua orang ini seperti ekornya saja.

~~o~oo~oOo~oo~o~~

Melani KyuMinElfSha

At The Last

Chapter 6

Romance, Drama & Hurt

M

~~o~oo~oOo~oo~o~~

“Mau makan dulu?” Tanya Jungmo saat sudah berjalan di samping Sungmin.

“Maaf, aku tidak makan malam jam segini.” Jawab Sungmin seraya tersenyum canggung.

“Besok ada kelas, ‘kan? Kita makan siang bersama. Bagaimana Hyuk?” Tanya Jungmo pada Eunhyuk. Pria ini cukup pintar, dia merayu Sungmin melalui sahabatnya yang tentu saja tak akan menolak.

“Aku selalu mau.” Jawab Eunhyuk dengan suara cerah seraya menyikut Sungmin, membuat Sungmin memutar bola mata malas mendengar jawaban Eunhyuk. Apa Sungmin tebak tadi? Gadis ini selalu bisa membuat Sungmin mati kutu.

“Kuantar kau pulang ya?” Jungmo berujar pada Sungmin dengan suara berharap.

“Ah itu…”

“Kita pulang sekarang.” Suara di belakangnya membuat Sungmin terlonjak. Mereka menatap ke belakang di mana Kyuhyun sudah ada di sana.

“Oh hai Kyuhyun.” Sapa Jungmo ramah, namun hanya dijawab dengusan oleh Kyuhyun.

“Kau kan mengantar Haneul. Aku dengan Jungmo saja.” Jawab Sungmin malas.

Jungmo menatap Sungmin tak percaya. “Sungguh kau mau kuantar?” Tanya Jungmo semangat.

Sungmin tersenyum, namun Kyuhyun lebih dulu menarik tangannya agar menjauhi Jungmo. “Kyuhyun! Apa-apaan kau?!”

Sungmin meronta, namun cekalan Kyuhyun di pergelangan tangannya semakin menguat, dan tak hanya itu langkah Sungmin terhenti saat pergelangan tangan kirinya ditahan. Kyuhyun ikut menghentikan langkah lalu menatap ke belakang di mana Jungmo sudah menahan Sungmin.

Sungmin seperti tahanan saja, dan tarikan dua pria ini di pergelangan tangannya seolah akan membelah tubuh Sungmin menjadi dua. Apa-apaan situasi ini? Batin Sungmin. Mereka pikir Sungmin boneka yang bisa ditarik sana-sini?

“Jangan kasarlah, dia baru sembuh dari sakit.” Ujar Jungmo dengan tenang seraya menatap Kyuhyun tanpa takut. “Dia juga tak mau ikut denganmu. Kau dengar sendiri, bukan?”

Kyuhyun mengepalkan tangan melihat gelagat Jungmo yang seperti pahlawan kesiangan dan entah kenapa ia sangat marah. Kyuhyun maju, berniat menghampiri Jungmo dan bersiap menghadiahi pukulan keras di wajah tampan pria itu.

“Kyuhyun!” Sungmin bergegas menahan suaminya dengan maju ke hadapan pria itu, memblokir aksesnya agar tak menghampiri Jungmo. Bisa kacau koridor ini jika Kyuhyun benar-benar meninju Jungmo. Sungmin belum mau menjadi topik pembicaraan besok hanya karena dua pria ini berkelahi. “Jungmo maaf, aku pulang dengan dia.” Sungmin memaksa senyum saat melihat pria itu, dan Jungmo mengangguk mengerti seraya mengalah. Pria itu melepas genggamannya dari pergelangan tangan Sungmin dan detik itu juga Kyuhyun menarik Sungmin menjauhi kerumunan.

“Wah, wah, wah! Apa yang terjadi?” Tanya Donghae yang berada di tempat kejadian perkara.

“Dia main mengamuk saja, tak ingat tempat.” Geram Eunhyuk di belakang Jungmo.

“Kemana topeng pura-pura tak kenal mereka selama ini?” Tanya Yesung yang membuat kerumunan itu menyadari satu hal.

Dan malam itu di koridor kelas yang masih ramai sibuk membicarakan kejadian tadi, sepertinya sikap Kyuhyun dan Sungmin yang tak biasa akan semakin tersebar luas esok hari.

Sementara itu Sungmin terduduk di kursi mobil saat Kyuhyun memaksanya masuk. Sungmin hanya menghela napas lalu mengenakan sabuk pengaman saat pria itu memutar depan mobil demi sampai di kursi kemudi.

Kyuhyun menyalakan mesin mobil, mengenakan sabuk pengaman lalu mulai menjalankan mobilnya meninggalkan pelataran parkir. Tak ada yang bersuara sejauh ini, radiopun tak menyala jadi suasana mereka benar-benar hening.

“Kau tidak sepatutnya meladeni pria itu di depan umum.” Kyuhyun buka suara pertama kali.

“Dan kau tak seharunya mengajakku bicara di depan umum.” Balas Sungmin, suaranya benar-benar terdengar menantang Kyuhyun.

“Ini masalah berbeda!”

“Apanya yang berbeda? Kami hanya bicara, bukan seperti kau yang mau saja digandeng haneul.”

“Itu juga kasus yang berbeda. Kau tidak bisa samakan!”

“Kenapa? Apa kau cemburu padaku hanya karena Jungmo mengajakku bicara?”

Kyuhyun mendengus. “Jangan terlalu tinggi berangan-angan. Aku hanya mengingatkanmu untuk menjaga sikap di depan umum karena kita masih suami-istri, kau ingat?”

“Terima kasih Tuhan. Akhirnya kau mengakuiku sebagai istrimu.” Dengus Sungmin.

“Jangan menjawabku Sungmin!” Kyuhyun sedikit meninggikan suaranya.

“Lalu aku harus diam saja di saat kau berbicara hal yang tak masuk akal tentangku?” Sungmin menatap pria itu dengan sorot kemarahan. “Dan satu lagi, kau melupakan jika kita tak saling kenal di depan umum tapi kau menyalahi peraturan.”

“Aku tak peduli.” Jawab Kyuhyun.

“Oh baguslah, akupun tak peduli lagi!” Sungmin balas meninggikan suaranya. Menyebalkan sekali. Masalah kecil dibesar-besarkan oleh Kyuhyun. Apa pria ini gila sampai ingin meninju Jungmo tadi. “Dan aku baru tahu jika kau itu mafia, seenaknya ingin meninju Jungmo.”

“Aku tak peduli.” Jawab Kyuhyun. “Kubunuh dia sekalian.”

“Gila.” Sungmin menatap Kyuhyun seraya menggeleng. “Baiklah. Jangan salahkan aku jika aku juga menjambak Haneul suatu hari nanti.”

“Kau akan berurusan dengan nenekku.”

“Oh aku juga tak peduli akan itu, tuan Kyuhyun.” Dengus Sungmin sebelum menatap arah luar dimana salju mulai turun. Ini mengingatkannya akan malam itu. Aish andai saja tak terkena hipotermia. Batin Sungmin.

Setelah mereka tiba di halaman rumah Sungmin pertama kali keluar mobil tanpa mau menunggu Kyuhyun. Mertuanya menyapa di ruang tamu, di sana ada ayah mertuanya juga, ternyata sudah pulang dari Jepang.

“Selamat malam tuan.. Ayah, ibu..” Sapa Sungmin, dan segera meralat panggilannya, nyaris saja Sungmin lupa dan ia akan mendapat amukan yang lain dari ibu mertuanya.

“Malam. Baru pulang? Ayah dengar kau masuk rumah sakit kemarin malam.” Tanya ayah mertuanya.

“Iya ayah, tapi sekarang sudah baik-baik saja.” Jawab Sungmin seraya tersenyum.

“Ayah sudah pulang?” Dari arah belakang Kyuhyun muncul, membuat Sungmin mendengus.

“Ayah ibu, saya ke kamar dulu.” Pamit Sungmin lalu bergegas meninggalkan ruang tamu.

“Kenapa dia?” Tanya Nyonya Kim seraya menatap putranya. Kyuhyun hanya diam tak menjawab. “Kyuhyun minum ini. Tadi sebelum tidur Ryeowook membuatkan ini untukmu. Bukankah di luar dingin karena hujan salju? Ini bagus untuk menghangatkan tubuh.” Ujar ibunya.

Kyuhyun duduk, lalu meneguk minuman itu. “Bagaimana masalah di Jepang yah?” Tanya Kyuhyun saat sudah menghabiskan setengah minumannya.

“Sudah terselesaikan. Kau harus datang memeriksa, sekalian bawa Sungmin untuk berbulan madu.”

“Bulan madu apanya sayang? Sudah enam bulan. Apa lagi ibumu sudah mendaftarkan perceraian mereka, tinggal menunggu panggilan dari pengadilan saja.” Sindir ibunya.

Kyuhyun hanya diam seraya meminum lagi jus itu hingga tandas, sesaat kemudian ia undur diri karena ingin berganti baju. Namun saat ia menaiki tangga ada sesuatu hal yang aneh mendera tubuh Kyuhyun. Dia merasa… tak nyaman.

“Berapa banyak kau berikan obatnya?” Tanya ayah Kyuhyun seraya berbisik ke istrinya saat melihat Kyuhyun berhenti sesaat di anak tangga.

“Agak banyak… Kupikir dia tak mau meminumnya.” Ibu Kyuhyun melihat gelas yang kosong dengan sedikit cemas. “Bisa mati Sungmin melayaninya malam ini.”

“Kau sendiri punya masalah, kenapa malah memberikan anak sendiri obat seperti itu.”

“Karena aku geram dengan mereka sayang, Kyuhyun tak ada perubahan.” Ujar ibu Kyuhyun seraya menyandarkan kepalanya di bahu sang suami.

“Kau ini.” Ayah Kyuhyun hanya bisa geleng kepala dan tak bisa menghalangi rencana istrinya. Jika tak ada ibunya maka yang menjadi ketua di rumah ini adalah istrinya.

Sementara itu di depan ambang pintu kamar Kyuhyun semakin merasa aneh, dia tak bisa menjelaskan bagaimana namun ada dorongan yang sangat besar di hatinya untuk segera melihat Sungmin. “Oh sial!” Maki Kyuhyun dan menggagalkan niatnya yang ingin membuka pintu kamar. “Ibu benar-benar…” Geram Kyuhyun. Ia ingin berbalik namun suara guyuran air membuat akal sehat Kyuhyun hilang. Pria itu tak sadar sudah membuka pintu kamar, lalu kakinya secara otomatis berjalan menuju kamar mandi yang tertutup.

Pria itu menggeser pintu kamar mandi dan bodohnya lagi pintu itu tak dikunci. Dari ambang pintu bisa Kyuhyun lihat siluet Sungmin yang tengah berdiri di bawah guyuran air sebelum pria itu mendekat.

Sungmin berteriak kaget saat tahu-tahu seseorang memeluknya dari belakang. “Kyuhyun.” Sungmin bersuara lega, ternyata hanya seorang Kyuhyun, ia pikir pencuri atau yang lain. “Kyuhyun…” Sungmin memejamkan mata saat Kyuhyun mengecup telinganya. Bulu kuduk Sungmin meremang menerima sentuhan bibir Kyuhyun yang terasa hangat. “Kyuhyun apa yang kau lakukan.” Bisik Sungmin seraya mematikan kran.

Ia ingin berbalik, namun Kyuhyun lebih dulu memaksanya berbalik, lalu menyudutkan Sungmin di dinding marmer yang dingin. “Kyuhyun apa-apaan kau? Aku sedang mandi.” Bisik Sungmin. Dia sungguh sangat malu di pojokkan dalam keadaan seperti sekarang.

“Dan tak mengenakan baju.” Tambah Kyuhyun.

“Tak perlu kau perjelas.” Ujar Sungmin seraya mendengus.

“Jika kau sudah tahu posisimu kenapa tak mengunci pintu? Dasar bodoh!”

Sungmin ingin menjawab, namun Kyuhyun sudah lebih dulu memaksanya melihat mata Kyuhyun, lalu pria itu menunduk seolah ingin menyatukan bibir mereka. Sungmin memejamkan mata dan menunggu pria itu menciumnya, namun selanjutnya yang Sungmin rasakan beban berat di pundak kanannya. Saat Sungmin memeriksa ke bawah, Kyuhyun sudah menyandarkan dahinya di sana.

“Aku kurang hati-hati…” Bisik Kyuhyun dengan suara berat.

“Hm?” Tanya Sungmin tak mengerti dengan apa yang Kyuhyun bicarakan. Ia menatap rambut suaminya yang sudah basah saat pria itu tak kunjung menjawab.

“Sepertinya… ibu mencampuri minumanku dengan obat perangsang.”

Sungmin membulatkan mata mendengar ucapan Kyuhyun. Apa tadi katanya? Obat perangsang? Mertuanya ini benar-benar… Tak bisa membaca situasi jika Sungmin dan Kyuhyun sedang perang dingin.

“Kau harus mengurungku disini.” Kyuhyun berkata seraya melepaskan cengkeramannya di lengan Sungmin, namun baru ingin berdiri pria itu seperti akan jatuh.

Sungmin menahan tubuh pria itu sebentar, saat Kyuhyun sudah berdiri dengan tegap Sungmin melepas rangkulannya. “Sebentar aku ambil handuk.” Gadis itu bergegas meninggalkan Kyuhyun yang langsung terduduk di ubin dingin dan basah, tak berapa lama Sungmin sudah menutupi diri dengan jubah handuk lalu mendekati Kyuhyun sebelum memapahnya keluar kamar mandi.

“Sial sekali.” Kyuhyun merasa panas, ia memejamkan mata saat Sungmin membimbingnya untuk duduk di tepi ranjang. “Berapa dosis yang ibuku berikan?” Tanya Kyuhyun pada diri sendiri, namun saat menyadari Sungmin melepas kancing kemejanya membuat mata Kyuhyun terbuka nyalang. “Apa yang kau lakukan?” Kyuhyun menahan tangan gadis itu di kemejanya.

Kyuhyun frustasi, gadis ini pura-pura polos atau memang bodoh? Kyuhyun sudah di ambang batas kesadaran, jika disentuh sedikit saja dia akan menyerang Sungmin namun lihatlah, gadis ini mengujinya dengan menanggalkan kancing kemeja Kyuhyun tanpa sedikitpun rasa takut.

“Kau basah kuyup. Bukannya membaik kau akan demam nanti jika tak segera mengganti bajumu.” Sungmin menepis tangan Kyuhyun dan meneruskan aktivitasnya yang tertunda.

Kyuhyun menatap gadis itu dengan napas yang memburu. Setiap kali Sungmin menyentuh dadanya dan saat itu juga Kyuhyun ingin lepas kendali. Sial sekali obat itu. Kyuhyun tak tahu jika Nyonya Kim harus menempuh jalan busuk ini untuk menjebaknya.

Sementara Sungmin menelanjanginya lalu membalutinya dengan handuk jubah yang lain, saat itu juga Kyuhyun sudah tak bisa mengendalikan diri. Ia menarik Sungmin untuk jatuh di atas tubuhnya lalu tanpa pikir panjang pria itu menutup mata dan mulai mencium istrinya.

Sungmin sendiri tahu jika berdekatan dengan Kyuhyun yang sudah berada di bawah pengaruh obat sangat berbahaya, namun Sungmin secara suka rela merelakan Kyuhyun menciumnya, bahkan Sungmin memeluk leher pria itu dan balas mengecup Kyuhyun. Disini yang tak waras adalah Sungmin! Yang mengambil kesempatan saat Kyuhyun tak sadar adalah Sungmin. Yang bahagia Kyuhyun menyentuhnya adalah Sungmin! Kurang gila apa lagi dirinya memanfaatkan Kyuhyun dan merasa pria itu menciumnya dengan tulus sekarang?

Sungmin tanpa sengaja menitikkan air mata mengingat betapa menyedihkannya dia sekarang. Benar apa yang Kyuhyun katakana, dia menyedihkan hingga merasa bahagia Kyuhyun dibawah kendali obat. Hingga air mata Sungmin jatuh di pipi Kyuhyun. Pria itu menghentikan ciuman lalu membuka mata. Dan saat itu juga Kyuhyun merasa ditampar oleh kenyataan saat melihat keadaan Sungmin di bawah sana hingga ia mendorong Sungmin menjauh.

“S-Sungmin. Maafkan aku.” Pria itu tanpa sadar ikut mengalirkan air mata, padahal Kyuhyun tak berniat menangis. “Maaf, maaf.” Kyuhyun mendorong Sungmin ke samping hingga gadis itu berlabuh di ranjang sebelahnya. “Kumohon, tinggalkan aku sendiri. Otakku sedang tak waras.” Erang Kyuhyun seraya memejamkan mata. Sebelah tangannya bertumpu pada dahi yang mulai hangat.

Namun saat Kyuhyun mencoba menenangkan diri, menekan gairahnya yang terus ingin menerobos keluar, di saat itu juga ia merasakan pelukan dari arah samping. Kyuhyun membuka mata, menatap kebawah dimana kepala Sungmin sudah bersandar di dadanya.

Pelukan gadis itu terus mengerat hingga tanpa sadar Kyuhyun merubah posisi ke samping lalu balas memeluk Sungmin. Pria itu mengecup dahi istrinya cukup lama, dan dua orang itu masih menangis dalam diam.

Lama tak ada yang buka suara hingga Sungmin menatap ke atas. Kyuhyun yang sudah berganti menyandarkan dagunya di atas kepala gadis itu sontak melepas sandaran dan balas menatap Sungmin.

“Jika…” Sungmin berbisik, seperti mencicit namun Kyuhyun masih bisa mendengarnya. Pria itu menunggu kelanjutan ucapan Sungmin dengan kerutan di kening. “Jika kau tulus, maka milikilah aku.”

Mata Kyuhyun membulat. Apa yang dikatakan gadis ini barusan? Mungkin karena obat itu otak Kyuhyun sedikit bergeser hingga ia salah mengerti apa maksud perkataan Sungmin, namun kala Sungmin bergerak ke atas seraya menutup matanya hingga bibir mereka bertemu, Kyuhyun hanya bisa terdiam.

Kali ini tak ada paksaan, walau otaknya tengah dikendalikan obat namun Kyuhyun bisa merasakan kelembutan dari ciuman Sungmin, membuatnya terbawa suasana dan ikut memejamkan mata.

Dan ciuman yang lembut itu tentu saja tak sampai di sana. Sungmin sedikit membuka mata saat Kyuhyun mulai menggerakkan bibirnya cukup brutal hingga pria itu membalikkan posisi, kini ia berada di atas tubuh Sungmin. Dua manusia itu sudah lupa diri, Sungmin yang tak terpengaruh obat perangsang saja seolah ingin menyerahkan dirinya malam ini.

Namun sesaat kemudian Kyuhyun menarik diri, lalu menggelengkan kepala beberapa kali. “Tidak, tidak, tidak.”

“Kenapa?” Tanya Sungmin bingung.

“Kita harus menghentikan ini.” Kyuhyun memijat pelipisnya. “Jika ini diteruskan, aku tak ingin merasa bersalah seumur hidup karena menyentuhmu.”

Sungmin terdiam sesaat, ia baru mengerti kemana arah pembicaraan Kyuhyun. Pria ini benar-benar pintar membuat Sungmin jatuh seolah harga dirinya dibawah lantai. Sungmin sudah terlanjur sakit hati dengan ucapan pria ini, dan pembalasan yang tepat untuk orang brengsek adalah menceburkannya ke dalam hal yang ia takuti.

Sungmin tersenyum licik, lalu memeluk leher pria itu dan menariknya agar wajah mereka mendekat. “Aku ingin kau menanggung rasa bersalah itu seumur hidupmu.” Bisik Sungmin seraya menyatukan bibir mereka lagi dan sebelah tangan Sungmin menarik simpul handuk jubah Kyuhyun hingga terlepas.

.

T. B. C

.

Ngak tau kenapa saya susah banget buat NC. Mungkin faktor usia yang semakin tua jadi semakin gimana gitu ya sama pemikiran NC. Merindinglah pokoknya 😀

Anggap aja udahlah ya ritual malam jum’atnya, hahahaha 😂