FF \ KYUMIN | SECRET ADMIRER | CHAPTER 4 / GENDER SWITCH

Kyuhyun mengernyit saat kesadaran mulai membuatnya terjaga. Bagai tidur panjang selama bertahun-tahun Kyuhyun nyaris tak bisa menggerakkan lehernya barang sesenti pun. Kyuhyun membuka mata susah payah, mendapati pintu geser yang terbuka dan menampilkan pemandangan luar kamar yang sangat panas, namun begitu angin yang berhembus dapat melambaikan gorden pintu gesernya.

~~o~oo~oOo~oo~o~~

Melani KyuMinElfsha

Secret Admirer

Romance, Drama, fantasy & Hurt (T)

Chapter 4

~~o~oo~oOo~oo~o~~

Pintu geser? Kyuhyun mengernyit, seingatnya ia tak memiliki pintu geser di kamar dan lagi ini memang bukan kamarnya. Perasaan kaku sehabis tidur panjang sontak membuatnya memiliki tenaga saat tahu dimana ia sekarang. Ruangan ini mewah, sepertinya salah satu kamar hotel…

Belum sempat Kyuhyun menyelesaikan pemikiran, selimut yang membungkusnya bergerak dan Kyuhyun juga merasakan jika ada seseorang yang memeluknya.

Oh sial! Umpat Kyuhyun dalam hati, apa sekarang monster itu mulai berani bertindak kotor dengan menyewa wanita bayaran?

Kyuhyun masih menerka jawaban hingga selimut yang membungkus sosok itu tersingkap, menampilkan wajah kusut Sungmin khas bangun tidur. Kyuhyun nyaris tersedak. Apa yang terjadi? Kenapa Sungmin ada disini, terlebih mengapa mereka berada di bawah satu selimut. Apa maksud monster itu menjebak gadis sebaik Sungmin di kamar hotel seperti ini? Mengetahui rencana busuk monster di dalam dirinya membuat Kyuhyun mengepalkan tangan kuat.

Tidak ada yang boleh menyakiti Sungmin sekalipun ia orangnya.

“Sudah siang ya?” Sungmin bersuara serak, membuka sebelah matanya mengintip jam dinding yang menunjukkan pukul 2 siang. “Kita terlalu lama tidur, tenggorokanku jadi sakit.” Sungmin masih bersuara serak, sepertinya tenggorokan perempuan itu memang sakit.

Kyuhyun tak menjawab, ia mengamati gerak-gerik Sungmin mulai dari gadis itu melepas pelukan hingga duduk di atas ranjang seraya meregangkan otot-otot tubuhnya. Kyuhyun bernapas lega mengetahui Sungmin mengenakan pakaian lengkap begitupula dirinya. Semoga saja kecurigaan tadi tak benar dan Sungmin masih menjadi seorang gadis.

“Sebentar lagi sewa kamarnya habis, kau mandilah dulu. Aku yang akan membereskan ini.” Sungmin berujar seraya mengikat rambutnya menjadi satu, mengabaikan tatapan bingung Kyuhyun.

Pria itu ingin bertanya tentang apa yang terjadi tadi namun ia urungkan, akan terlihat aneh jika ia mendadak lupa akan apa yang baru saja terjadi. Namun jika Kyuhyun tak bertanya langsung maka ia akan penasaran terus. Kyuhyun bimbang bukan main.

“Kau kenapa?” Sungmin yang baru menyadari Kyuhyun terus bungkam akhirnya bertanya seraya menatap pria itu heran. Ia makin heran saat Kyuhyun membuka mulut namun tak ada suara yang terdengar. “Kenapa?” Tanya Sungmin lagi.

“Sungmin…” Kyuhyun akhirnya bersuara. “… ini terdengar aneh namun aku akan tetap memperingatkanmu.”

“Hah?” Belum apa-apa Sungmin sudah merasa aneh dengan ucapan Kyuhyun.

“Kau lihat mataku sekarang? Apa yang bisa kau tangkap?” Tanya Kyuhyun sungguh-sungguh.

Awalnya Sungmin ingin tertawa karena merasa Kyuhyun tengah menggodanya, namun melihat kesungguhan Kyuhyun membuatnya ikut menatap mata pria itu. “Hmm… Kelembutan, ketulusan dan rentan terluka.” Jawab Sungmin.

Kyuhyun tersenyum, sungguh indah mendengar penilaian Sungmin akan dirinya. “Ingat itu Sungmin, namun jika kau mendadak melihat mataku yang memancarkan ambisi, amarah dan juga keserakahan kumohon kau langsung lari, hindarilah aku, mengerti?”

“Aku… tidak mengerti kenapa kau mengatakan itu.”

“Aku mohon.” Kyuhyun berseru lagi. “Jika kau menangkap pancaran keji di mataku kau harus segera berlari, jangan berpikir dua kali, mengerti?”

Kyuhyun berucap tulus di antara kepanikannya, membuat Sungmin akhirnya mengalah dan mengangguk walau ia tak mengerti. Kenapa ia harus menghindari Kyuhyun? Itu sangat tak masuk akal. “Sudah sana mandi.” Sungmin mendorong punggung Kyuhyun lembut agar segera beranjak dari ranjang dan pria itu menurut tanpa banyak membantah.

***

Kyuhyun sudah selesai mandi, handuk putih melilit menutupi pinggang hingga lututnya. Pria itu sengaja menghidupkan air kran agar Sungmin mengira ia masih melakukan ritual mandinya. Kyuhyun menghela napas melihat cermin besar yang ditutupi uap, pria itu mengusapnya sekali hingga dapat melihat bayangannya sendiri. Dan bayangannya itu kembali menyeringai.

“Kaget heh?” pertanyaan itu sangat mengejek Kyuhyun hingga membuatnya tersulut emosi, namun tidak. Sekarang bukan waktunya ia kalah.

“Apa yang kau lakukan… pada Sungmin?”

“Wah, aku tak bisa memberitahumu karena bersifat pribadi. Tapi tadi adalah pagi yang terindah saat ia mengerang di bawahku.”

Kyuhyun ingin sekali meninju cermin di depannya jika saja tak mengingat jika tangannya masih terluka. “Aku bertanya baik-baik padamu.” Kyuhyun mengepalkan tangan kuat. “Apa kau menyentuhnya?”

“Untuk apa kau peduli? Yang jelas aku bebas melakukan apapun karena dia adalah milikku.”

“Kurang ajar, benar-benar kurang ajar kau.” Kyuhyun menggeram, emosinya mulai tersulut bagai api disiram bensin.

“Kenapa kau marah?” Bayangannya menatap setengah bingung namun Kyuhyun tahu itu hanya kepura-puraan semata. “Ah~ apa karena bukan kau orang yang merampas kehormatan Sungmin dan kau ingin mengingat setiap proses percintaan tadi pagi dengannya? Sayang sekali aku tak akan membiarkan itu terjadi.”

“Diam kau!” kyuhyun berteriak lantang, menggebrak wastafel dan mendadak ia jatuh tak sadarkan diri. Beberapa saat kemudian, tak sampai sepuluh detik ia kembali terbangun lalu tersenyum menatap dirinya sendiri.

“Akhirnya aku kembali mengambil alih. Tsk! Dasar lemah. Aish kenapa dia tiba-tiba sadar? Padahal aku ingin melihat wajah terlelap Sungmin lebih lama.” Kyuhyun mematikan kran lalu berjalan keluar kamar mandi.

Sementara itu, Sungmin yang sudah memasukkan jaket Kyuhyun ke dalam tas pria itu mulai menunggu dengan bosan. Kenapa Kyuhyun mandi lama sekali? Ia memilih memainkan ponsel namun ponselnya mendadak mati karena kehabisan daya. Sungmin menghela napas menahan geram sebelum memasukkan ponselnya ke saku celana, padahal tadi ia melihat pesan masuk yang belum sempat diperiksa.

Sungmin beralih mengambil tas Kyuhyun, mencari ponsel pria itu dan menemukannya. Kyuhyun tak akan marah karena sudah sejak dulu ia selalu memainkan ponsel Kyuhyun, bisa dibilang ponsel Kyuhyun juga ponselnya.

Saat Sungmin ingin membuka kunci geser ponsel Kyuhyun mendadak getar ponsel terasa dari tas pria itu. Sungmin mengernyit, Kyuhyun memiliki dua ponsel? Sungmin baru mengetahuinya. Suara getar itu terus berbunyi dan Sungmin kembali mengeluarkan isi tas Kyuhyun untuk mencari ponsel yang bergetar itu, hingga Sungmin menemukan resleting di dalam tas. Ia membukanya tanpa curiga lalu menatap ponsel hitam yang sudah tak bergetar lagi.

“Ponsel baru heh?” Sungmin tersenyum lalu mengusap layar ponsel itu, ternyata sebuah pengingat. Sungmin sebenarnya tak mempermasalahkan pengingat di ponsel Kyuhyun jika saja namanya tak ada di sana.

Menelpon Sungmin. Sungmin mengerutkan dahi membaca pesan di pengingat itu. Kenapa Kyuhyun memasang pengingat hanya untuk menelponnya?

Sungmin awalnya tak curiga namun entah mengapa jemari gadis itu membuka daftar panggilan dan matanya membulat saat melihat hanya nomornya yang ada di sana. Sungmin mendadak bergetar, alaram dalam otaknya berteriak dan memerintah Sungmin untuk memeriksa pesan keluar dan benar saja, pesan di kotak keluar itu isinya sama dengan pesan yang Sungmin terima dari psikopat yang selama ini terus meneror.

Sungmin bergetar hebat, nyaris menjatuhkan ponsel terlebih saat mendengar suara Kyuhyun.

“Apa yang kau lakukan?”

Sungmin menatap sumber suara dengan takut, awalnya ia melihat Kyuhyun yang tersenyum namun saat tatapan pria itu berhenti di tangannya mendadak senyum Kyuhyun memudar. Sungmin tak sengaja menjatuhkan ponsel itu ke atas ranjang.

“Apa yang kau lakukan Sungmin?” Suara Kyuhyun berubah berat, tatapannya juga berubah tajam.

Sungmin mengingat ucapan Kyuhyun barusan. Jika ia melihat pancaran keras dari mata pria itu maka Sungmin harus segera lari tanpa pikir dua kali.

“Sungmin, aku bertanya…”

“Lari Sungmin.”

Seperti ada yang membisikinya dan itu suara Kyuhyun, membuat Sungmin segera berlari menuju pintu dan membukanya segera sebelum Kyuhyun mendekat. Walau ia nyaris jatuh namun ia terus berlari. Kyuhyun terlihat menakutkan sekarang dan Sungmin semakin takut menghadapi pria itu.

“Sungmin!” Kyuhyun berniat mengejar namun terhalang oleh kondisi pakaiannya, ia hanya mengenakan handuk dan membuat Kyuhyun hanya bisa menggeram marah. “Kenapa kau malah memilih mandi, dasar bodoh.” Makinya seraya mengambil kaos di atas ranjang.

Sementara itu, Sungmin yang sudah tiba di lantai dasar segera masuk ke dalam taksi yang kebetulan berhenti menurunkan penumpang. Ia segera mengunci pintu mobil dan meminta sopir untuk segera berangkat. Sungmin masih bergetar hebat memikirkan kejadian tadi dan berdo’a agar Kyuhyun tak mengejarnya.

Jadi selama ini Kyuhyun… Sungmin benar-benar tak memiliki tuduhan hingga kesana karena ia percaya pada Kyuhyun. Tapi kenapa Kyuhyun malah membuatnya ketakutan seperti ini. Memikirkan Kyuhyun yang merupakan pelaku teror sama sekali di luar ekspektasi Sungmin.

“Pak, bisa tolong lebih cepat lagi?” Sungmin meminta dengan ucapan halus walau suaranya masih bergetar, sesekali ia mengusap air matanya. Ya Tuhan, ia benar-benar tak tahu harus bagaimana sekarang.

***

Sejak tadi Eunhyuk mondar-mandir di depan Donghae. Ia tengah cemas mengetahui Sungmin hilang. Saat ia membuka mata gadis itu tak ada di manapun, Eunhyuk kira Sungmin ada di kamar mandi namun mencari hingga siang keberadaan Sungmin tetap tak ditemukan di tambah semua panggilannya ditolak, terakhir menghubungi ponsel gadis itu mati.

“Kita lapor polisi saja Hae.”

“Ini belum 24 jam Hyuk, melapor ke polisi juga pakai aturan.” Jawab Donghae.

“Tapi Sungmin menghilang Hae. Dia tak ada di sini, di kontrakannya maupun di kampus.”

“Iya aku tahu dan aku yakin Sungmin tak diculik.”

“Bagaimana bisa kau seyakin itu?” Eunhyuk mengerang, lalu terduduk di samping Donghae. Hening yang lama saat mereka tak tahu harus berucap apa namun Donghae lebih dulu angkat bicara.

“Hyuk, sebenarnya aku ingin mengatakan ini sejak lama…”

Eunhyuk melirik Donghae. “Apa?”

“Kau tahu? Aku merasa Sungmin tengah bersama Kyuhyun sekarang.”

“Semoga saja tebakanmu benar…” Ujar Eunhyuk.

“Tapi aku juga merasa ada yang tak beres dengan Kyuhyun.” Ungkap Donghae.

“Hah? Kenapa kau mencurigainya?” Eunhyuk menegakkan punggung lalu menatap Donghae sungguh-sungguh.

“Aku mengenalnya sejak lama dan aku memperhatikan Kyuhyun. Dalam satu waktu ia menjelma menjadi anak baik dan dalam waktu yang lain berubah menjadi anak pembangkang. Kau tahu? Kami pernah menghabisi 20 orang siswa dari sekolah lain yang ingin mengambil uang kami dan Kyuhyun yang paling banyak menumbangkan siswa itu, lalu keesokan harinya dia beralasan jatuh dari sepeda hingga menyebabkannya bisa mendapatkan lebam di wajah. Dia seolah tak mengingat perkelahian itu.”

“Hah?” Eunhyuk nyaris kehilangan kata-kata. “Mungkin Kyuhyun memiliki amnesia jangka pendek.”

“Aku juga berpikir hingga kesana tapi semakin lama mengenal Kyuhyun aku jadi tahu jika ia memiliki kepibadian ganda.” Donghae menatap Eunhyuk dan gadis itu terdiam.

Kembali hening yang lama sebelum Eunhyuk tertawa nyaring. “Kau kira ini film misteri, mana ada orang berkepribadian ganda.”

“Ini sungguhan Hyuk. Walau terdengar konyol tapi memang inilah adanya. Kau ingat dia memanggil namaku? Jika sudah memanggil namaku berarti sisi jahatnya keluar, aku sudah bisa menebaknya.”

Eunhyuk menghentikan tawa, mengingat lagi kejadian di kantin kemarin saat Kyuhyun memanggil nama Donghae. “Benar juga. Senyumannya lebih sinis, tatapan matanya juga tajam. Aku sempat merasa Kyuhyun berubah menjadi pribadi lain namun aku segera menghilangkan prasangka itu.”

“Dan aku mencurigai Kyuhyun sebagai dalang telepon gelap Sungmin.”

“Kenapa bisa?” Eunhyuk menatap Donghae sungguh-sungguh.

Donghae berpikir sebentar. “Saat Kyuhyun berubah menjadi anak pembangkang maka dia terus mengancamku agar tak melirik Sungmin, dengan lantang ia mengungkapkan jika mencintai Sungmin. Lalu saat Kyuhyun pemalu kembali lagi dan aku menggodanya dengan menanyakan tentang Sungmin ia malah tersenyum salah tingkah lalu pergi menghindariku.”

Eunhyuk tertunduk sebentar. “Kenapa kau baru mengatakannya sekarang?”

“Aku bingung harus bagaimana mengatakannya.”

“Aish.” Eunhyuk tampak frustasi. “Kenapa pula ada orang seaneh Kyuhyun.”

Belum sempat Eunhyuk menyelesaikan ucapannya pintu depan terbuka paksa, dua orang itu saling tatap lalu menghela napas lega saat meliat Sungmin.

“Ya! Gadis gila. Kau kemana saja!” Eunhyuk berteriak nyaring saat Sungmin mendekat dengan wajah panik.

“Tolong sembunyikan aku. Kyuhyun…” Sungmin nyaris menangis. “Kyuhyun mendadak jadi aneh dan aku takut sekali. Ternyata… ternyata dia Hyuk yang menerorku selama ini.” Air mata Sungmin kembali mengalir.

Eunhyuk membuka mulutnya tak percaya, begitupula Donghae. Jadi apa yang Donghae curigai tadi memang benar? Sekarang Eunhyuk mulai percaya bualan Donghae mengenai dua kepribadian Kyuhyun.

“Sungmin, Kyuhyun memiliki dua kepribadian.” Ungkap Eunhyuk tiba-tiba, membuat Sungmin terdiam sebentar.

“Aku yang ketakutan kenapa malah kau yang berbicara asal Hyuk.”

“Ini sungguhan, barusan aku juga tak percaya namun mengetahui jika tuduhan Donghae benar semua aku jadi mempercayainya.”

Sungmin menatap Donghae meminta penjelasan sedangkan Donghae mengusap tengkuknya salah tingkah. “Aku pernah mencuri dengar Kyuhyun merubah suaranya saat menelpon seseorang namun saat itu aku belum tahu jika kau yang ditelpon Kyuhyun. Saat kemarin mendengar suara pria yang menerormu aku sempat kaget namun setelah kuingat-ingat ternyata suara Kyuhyun.”

“Ya Tuhan. Apa dia sudah gila? Kenapa dia bersikap seolah tak menyakitiku padahal dia pelaku teror sebenarnya. Aku kecewa pada Kyuhyun.”

“Sungmin, kau lupa poin awalnya. Kyuhyun memiliki dua kepribadian.” Ingat Eunhyuk.

“Kau kira aku percaya pada hal konyol seperti itu? Aku masih waras untuk memilah mana yang masuk akal dan mana yang tidak.”

“Ini memang tak masuk akal. Awalnya aku juga tak percaya tapi ini benar-benar faktanya Sungmin.”

“Gadis gila.” Desis Sungmin seraya menatap eunhyuk tajam.

“Kau yang gila.” Balas Eunhyuk tak mau kalah. “Jika memang terbukti Kyuhyun memiliki dua kepribadian, apa kau tak merasa tak adil jika kau membenci Kyuhyun padahal ia tak melakukan kesalahan apapun padamu?”

Sungmin terdiam sebentar sementara Donghae menghela napas.

“Sungmin kau ingat kalung yang Kyuhyun hadiahkan saat ulang tahunmu?” Tanya Donghae.

“Tentu saja Hae, bahkan aku ingat dia ingin membuangnya saat aku mengenakan kalung itu.”

Donghae menjentikkan jarinya. “Itu masalahnya. Di satu sisi Kyuhyun mengatakan kau sangat cantik mengenakan kalungnya, di sisi lain ia ingin membuang kalung itu dan meninju pelakunya. Bukankah itu aneh? Kyuhyun seolah lupa jika ia yang memberimu hadiah.”

Sungmin kembali terdiam, Donghae benar. Kyuhyun di satu waktu memuji kalung pemberiannya dan di waktu lain ingin membuangnya seolah kalung itu dari lelaki lain. Sungmin baru menyadari ada keganjilan disini.

Sungmin ingin menjawab namun suara deru mesin mobil di luar sana menghentikannya. “Itu Kyuhyun. Aku belum siap menemuinya. Aku masih terlalu kecewa padanya. Tolong katakan aku tak disini.” Sungmin segera berlari menuju kamar Eunhyuk dan menguncinya.

“Wah! Apa ini masuk akal? Dia menyuruh kita untuk menahan monster Kyuhyun sedangkan dia melarikan diri. Cih! Yang benar saja.”

“Hyuk dengar. Jika Kyuhyun memanggil namaku berarti itu bukan Kyuhyun yang penurut, kau harus bersikap lebih mengalah padanya untuk mengurangi pertikaian disini.”

“Akan kuusahakan.” Jawab Eunhyuk, bertepatan dengan pintu rumahnya yang terbuka.

“Mana Sungmin, Hae?” Tanpa basa-basi Kyuhyun masuk lalu berdiri di depan dua orang itu.

Eunhyuk mengenggam kuat tangannya, ini monster Kyuhyun jadi ia sekuat tenaga menahan diri untuk tak membentak pria itu.

“Dia tak ada disini.” Jawab Donghae tanpa menatap kyuhyun.

Kyuhyun tersenyum miring dan eunhyuk melihatnya dengan jelas, Kyuhyun tak pernah tersenyum angkuh seperti itu. “Kau kira aku bodoh? Alas kaki gadis itu ada di depan pintu.”

Donghae dan Eunhyuk memejamkan matanya sebentar, Sungmin bodoh! Kenapa di saat seperti ini masih meninggalkan alas kaki?

“Jika kalian tak mau memberitahu maka aku sendiri yang akan mencarinya. Rumah Eunhyuk tak terlalu luas, sebentar saja aku bisa menemukan Sungmin.” Kyuhyun membalikkan tubuh, berniat melangkah namun satu pukulan keras di belakang kepalanya membuat niat Kyuhyun terhenti.

Donghae terdiam dengan mulut terbuka saat melihat Eunhyuk bangkit lalu memukul kepala Kyuhyun.

“Yaish!” Kyuhyun membalikkan tubuh, siap memarahi Eunhyuk.

“Kau kira bisa seenaknya di rumahku? Kuperingatkan kau Cho Kyuhyun!” Eunhyuk menunjuk wajah pria itu dengan berani. “Selama aku disini, walau harus menghadapimu sekalipun aku tak takut.” Geram Eunhyuk.

Kyuhyun urung marah, malah tersenyum miring lagi menatap Eunhyuk. “Kenapa kau sensitif sekali?”

“Menghadapi monster sepertimu memang harus memakai tingkat sensitifitas tinggi.” Jawab Eunhyuk asal. Donghae memejamkan mata lagi mendengar ucapan Eunhyuk begitupula Kyuhyun, semenara itu beberapa detik kemudian Eunhyuk menyadari kesalahannya.

“Kalian… sudah tahu?” Tanya Kyuhyun.

“Kami juga baru mengetahuinya.” Jawab Eunhyuk. “Kepribadian ganda. Cih! Kau benar-benar orang aneh.”

“Dimana Kyuhyun yang lain?” Tanya Donghae memberanikan diri.

“Tidur, mungkin.” Kyuhyun kembali menyeringai saat melihat Donghae pucat pasi. “Aku tak akan membunuhnya Hae, jika dia tak merebut Sungminku maka aku akan membiarkannya hidup.”

“Gila.” Eunhyuk geleng kepala. “Parasit tak tahu diri. Jelas-jelas kau bertahan hidup karena diizinkan menumpang oleh Kyuhyun di tubuhnya namun kau malah ingin melenyapkannya. Apa hidup ini lelucon bagimu? Sadarlah, dasar parasit!”

Kyuhyun mengepalkan tangan. “Jaga bicaramu Hyuk!” Ujarnya penuh penekanan seraya menatap tajam gadis itu.

Donghae mengenggam tangan Eunhyuk, mengisyaratkan padanya untuk diam namun seolah tak takut Eunhyuk menjawab ucapan Kyuhyun. “Asal kau tahu ya, kami tak akan pernah memaafkanmu jika kau sampai menyakiti Kyuhyun kami, terlebih Sungmin. Kau kira bisa memilikinya jika Kyuhyun menghilang?” Tanya Eunhyuk. “Tidak Kyu, Sungmin malah semakin membencimu.”

“Ah~ kenapa mendengar ucapanmu aku malah semakin ingin melenyapkan si lemah itu. Kita lihat, apa Sungmin memang semakin membenciku jika Kyuhyun lemah itu musnah atau sebaliknya.” Tantang Kyuhyun.

“Jangan Kyu.”

Suara Sungmin di belakangnya membuat Kyuhyun berbalik. Ia tersenyum saat melihat Sungmin berdiri di sana. Menyerahkan diri, heh?

“Apa kau tengah bernegosiasi padaku?” Tanya Kyuhyun basa-basi.

Sungmin menautkan kedua tangannya lalu memutuskan kontak mata mereka. “Jangan sakiti Kyuhyun, aku mohon padamu.”

“Mendengarmu memohon untuk pria lain hatiku jadi sakit. Bagaimana ini? Aku semakin ingin membunuhnya.”

“Maka aku tidak akan memaafkanmu.” Sungmin memberanikan diri menatap Kyuhyun. Tepat sekali, Sungmin melihat pancaran amarah di mata pria itu. “Jika kau mau berdamai dengannya maka aku akan berusaha mengerti kalian berdua, dan aku tak akan membahas kenapa kau menerorku…”

“Aku tak menerormu, kau saja yang mengambil kesimpulan itu karena takut.”

“Yang jelas keputusan ada di tanganmu. Kau bisa menerima atau menolaknya.”

Kyuhyun terdiam sebentar, tampak berpikir sebelum mengangguk. “Tak ada salahnya dicoba.”

“Lalu kami harus memanggilmu siapa? Seperti di film-film, Alter Ego memiliki nama lain.” Ujar Donghae di belakangnya.

“Kyuhyun adalah namaku, ini juga tubuhku jadi jika ingin mengganti nama sebaiknya kau sarankan Kyuhyun lemah itu untuk mengganti namanya, Hae.” Jawab Kyuhyun tegas.

“Cih! Bahkan nama saja kau masih memperebutkannya.” Ejek Eunhyuk.

“Karena Kyuhyun memang namaku.” Jawab Kyuhyun lagi. Ia menatap Sungmin lalu melangkah mendekati gadis itu.

Awalnya Sungmin bersiaga saat Kyuhyun berjalan mendekat, namun ia tak bisa menolak saat pria itu memeluknya hangat. Lama mereka mempertahankan posisi seperti itu hingga Sungmin mendengar bisikan.

“Kenapa kau tak lari Sungmin. Sudah kukatakan padamu jangan berpikir dua kali. Kau harus lari menghindariku.”

Akhirnya Sungmin membalas pelukan Kyuhyun. Ia tahu Kyuhyunnya sudah kembali, dan Sungmin sangat bersyukur akan hal itu.

***

Mereka berempat kembali makan di kantin siang ini. Awalnya masih biasa-biasa saja sebelum Kyuhyun buka suara mengenai dandanan Sungmin.

“Lipstikmu terlalu merah, dan kau mengenakan kalung itu lagi. Sudah kukatakan jangan memakai kalung itu.”

Sungmin menghela napas pelan. “Ini kalung pemberianmu.”

Kyuhyun terdiam sebentar. “Bukan. Itu dari si lemah, ‘kan?” Jawab Kyuhyun lantang.

“Tsk!” Sungmin berdecih pelan. “Kau sudah berjanji untuk berlaku baik padanya. Jangan mengeluh lagi sebelum aku berubah pikiran.” Ancam Sungmin.

Kyuhyun tersenyum, lalu tanpa peringatan mencium pipi Sungmin kilat.

“Wah, ternyata selain gila kau juga mesum.” Ejek Eunhyuk, dan Kyuhyun tak terlalu menanggapinya.

***

“Tidurlah.” Suara Kyuhyun di seberang sana terdengar halus.

“Hm.” Jawab Sungmin seadanya.

“Sungmin, maaf aku menempatkanmu pada posisi seperti ini. Namun yang jelas kami berdua tak ada yang mau mengalah karena sama-sama mencintaimu.”

Sungmin tersenyum. “Aku bertahan karena aku juga mencintaimu.” Bisik Sungmin.

“Wah~ Kau membuatku melayang.” Jwab Kyuhyun. “Tidurlah. Besok aku akan menjemputmu.”

“Hm.” Lalu sambungan terputus.  Sungmin meletakkan ponsel ke nakas lalu menatap keluar jendela dimana pemandangan gelap terpampang jelas. Sungmin sempat termenung. Ia merasa apa yang ia lakukan belakangan ini adalah mimpi.

Ia memiliki kekasih dengan sifat yang bisa berubah setiap detiknya, walau ada sisi positif dimana Sungmin tak merasa bosan namun ada juga sisi negatif dimana Sungmin merasa memiliki dua pria dan ia seperti gadis yang tengah berselingkuh.

Semua ini memang cukup berat namun Sungmin sudah memilih untuk mencoba menerima Kyuhyun. Ia tak bisa jika mengabaikan pria itu terlebih ia sudah berjanji akan menerima semua sifat baik dan buruk Kyuhyun. Mungkin ini memang sudah takdirnya, mendapatkan Kyuhyun bersama paket yang ia miliki.

Dering ponsel Sungmin kembali terdengar, saat Sungmin lihat di sana tertera nomor pribadi. Sungmin masih trauma melihat nomor pribadi namun mau tak mau ia menerimanya.

Tak ada ucapan di seberang sana saat panggilan terhubung, hanya suara semilir angin malam. “Tsk! Jangan menakutiku.” Geram Sungmin.

“Aku mencintaimu.” Ungkapan itu terdengar dalam dan sedih, membuat Sungmin terdiam sebentar. Jika di saat seperti ini ia bisa merasakan jika cinta yang Kyuhyun berikan benar-benar tulus.

“Aku juga mencintaimu.” Untuk pertama kalinya Sungmin menjawab ungkapan cinta si monster Kyuhyun.

“Aku senang sekali mendengarnya.”

Sungmin tersenyum. Lalu setelahnya mereka kembali tenggelam dalam obrolan panjang.

Ya~ mungkin memang sebaiknya Sungmin menerima takdir yang digariskan Tuhan, lagipula ini tak terlalu menakutkan jika dijalani dengan sabar.

.

~oOo~

.

The End

Terima kasih bagi yang masih setia dan menyempatkan baca ff absurd hingga chapter ini. Saya harap ngak ada yang sakit mata bacanya.

Sengaja saya tamatkan cepat soalnya mau balik kampung gays, takut ngak ada warnet di sana jadi saya tamatkan saja daripada lanjutannya lama, kan ya? Apa lagi saya orangnya males banget punya hutang, sekalipun hutang ff.

Walau terkesan cepat dan gantung tapi inilah adanya. Harap dimaklumi keterbatasan saya.

Terakhir, tinggal menghitung hari dan selamat lebaran untuk semua. Semoga project ff berikutnya saya masih sanggup update di sini.

See u #KecupSatu-satu